Mengenal Guru Besar Neuroanatomi dan Neurosains Perempuan Pertama di Indonesia dari FK Unair

author Jenik Mauliddina

- Pewarta

Sabtu, 26 Mar 2022 21:33 WIB

Mengenal Guru Besar Neuroanatomi dan Neurosains Perempuan Pertama di Indonesia dari FK Unair

i

Prof. Viskasari Pintoko Kalanjati, dr., M.Kes., PA(K), Ph.D.

Optika.id, Surabaya - Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) mempunyai Guru Besar (Gubes) Neuroanatomi dan Neurosains perempuan pertama di Indonesia, Dia adalah Prof. Viskasari Pintoko Kalanjati, dr., M.Kes., PA(K), Ph.D.

Prof. Viska yang dikukuhkan pada Februari  2022 lalu adalah satu-satunya perempuan di antara 30 guru besar neuroanatomi dan neurosains aktif di Indonesia. 

Baca Juga: Guru Besar Unair Ingatkan Semua Pihak Harus Siap Terima Putusan MK

Menurut dr. Ahmad Aulia Jusuf, Ph.D., dari Perhimpunan Ahli Anatomi dan Histologi Indonesia (PAAI), Di Indonesia ahli anatomi hanya sekitar 300-an. Dan guru besar yang aktif hanya 25-an, termasuk salah satunya Prof. Viska.

"Harapan saya, Prof. Viska bisa membumikan anatomi yang sampai sekarang masih dikenal menakutkan dan sulit. Membuat anatomi semakin dikenal secara luas," harap Ketua Departemen Histologi FK UI ini dikutip dari laman FK Unair, Sabtu (26/3/2022).

Gemar Ilmu Anatomi

Prof. Viska menjelaskan, dirinya senang mempelajari ilmu anatomi. Bagi dia, anatomi adalah subjek yang menyenangkan. Meski bagi sebagian besar dokter, ilmu anatomi dikenal sebagai ilmu yang menakutkan.

"Ilmu anatomi ini seakan kita ditantang untuk melihat secara 3D. Antara struktur tubuh, unsur dari sekitar dan sangat terkait fungsi tubuh. Bagaimana kita mempelajari abnormalitas pada struktur tertentu, bagi saya, ini kajian yang sangat menarik," jelasnya.

Ternyata, ia mulai mendalami anatomi yang bermula pada 2005 saat FK Unair hanya memiliki satu dosen di bidang anatomi, yakni Almarhum Dokter Abdul Khamid.

Motivasinya semakin kuat karena saat itu publikasi mengenai ilmu dasar dan biomolekuler nyaris belum ada. Kebanyakan masih berfokus pada penelitian klinis.

Baca Juga: Guru Besar Hukum Tata Negara Imbau Menteri Harus Datang ke MK

Maka ia mengambil studi Ph.D di The University of Queensland, Australia. Di sana ia mengambil studi tentang neuroanatomi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Jadi Penyemangat Sembuh Orang Tua

Dosen FK Unair ini bahkan tak menyangka bakal menjadi guru besar. Tetapi, sejak kecil ia memang suka mengajar. Bahkan dapat menjadi guru besar juga karena dorongan Dekan FK Unair, Prof. Dr. Budi Santoso, dr., Sp.OG(K).

"Saya mempersiapkan ini sejak 2020 dengan segala macam tantangannya. Di mana setiap beberapa bulan berganti-ganti persyaratannya," tuturnya.

Tapi, proses panjang tersebut tak mematahkan langkah Prof. Viska untuk maju mencapai puncak tertinggi sebagai profesi guru. Ini tak lepas dari orang tuanya.

Baca Juga: Berikut Keketatan dan Daya Tampung Prodi Soshum UNAIR

"Kebetulan orang tua saya sakit. Maka saya fight bagaimana bisa mencapai ke gelar ini sehingga orang tua saya juga berjuang untuk sembuh untuk menyaksikan saya dikukuhkan," ungkapnya.

Reporter: Jenik Mauliddina

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU