
Tulisan ini adalah lanjutan dari tulisan sebelumnya terkait tafsir filosofi dari makna Muslim Berkemajuan KH. Ahmad Dahlan yang ke 1 dan ke 2.
Adapun tulisan ini adalah tafsir yang kedelapan sampai kesepuluh dari 17 Tafsir Karakter Muslim Berkemajuan dengan pendekatan sosio-fenomenologi, yaitu:
Kedelapan, Alim tapi tidak ekstrim.
Karakter muslim berkemajuan adalah alim tapi tidak ekstrim. Makna alim bisa dipahami dalam dua aspek:
- Alim secara penguasaan keilmuan yaitu orang yang memiliki, mendalami dan menguasai keilmuan sosial-agama. Dalam masyarakat biasa disebut, Ulama, Ustadz, Guru, Dosen, Kiai.
- Alim dalam arti perilaku (akhlaq), yaitu orang yang memegang teguh tradisi adat sopan santun dalam relasi dan ekspresi sosial-budaya di masyarakat, terutama dalam tradisi Jawa tanpa melihat status sosial, artinya semua orang bisa dikatakan alim jika perilaku (akhlaq) baik.
Sementara tidak ekstrim dapat dipahami sebagai sikap moderat. Moderat artinya berpikiran dan bersikap tengahan, toleran dan sangat menghargai perbedaan dengan orang atau kelompok lain.