Megawati Ingatkan Indonesia Jangan Sampai Alami Krisis Seperti Sri Lanka

author optikaid

- Pewarta

Senin, 18 Jul 2022 01:40 WIB

Megawati Ingatkan Indonesia Jangan Sampai Alami Krisis Seperti Sri Lanka

i

4067539127

Optika.id - Mantan Presiden RI Megawati Soekarnoputri menyerukan langkah segera dan berhati-hati agar Indonesia terhindar dari krisis.

Hal tersebut berkaca dari kasus gagalnya Sri Lanka dan dunia yang terancam krisis pangan, serta resesi dipicu masalah inflasi.

Baca Juga: Langkah PDIP Kedepan?, Politisi Muda Ini Sebut Akan Ditentukan Melalui Kongres

"Kita sama-sama berharap Indonesia terhindar dari ancaman krisis pangan yang menghantui dunia, yang harus segera kita antisipasi dari saat ini, agar hal itu tidak terjadi, ujar Megawati dalam pidatonya yang disampaikan lewat sebuah video saat membuka KKN Kebangsaan 2022 di Universitas Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Minggu (17/7/2022).

Megawati menyebut Jokowi sudah pernah mengingatkan juga bahwa akan terjadi negara tertentu dinyatakan gagal karena perekonomiannya jatuh mulai tahun ini. Salah satu kejadiannya adalah Sri Lanka. 

Menurut Megawati, kalau ekonomi failed atau hancur, maka fokus utama pikiran masyarakat adalah bagaimana akan mendapatkan bahan makanan.

"Pangan, itu menjadi sebuah pertanyaan besar. Dan sekiranya akan terjadi, walau tentu kita berharap hal itu tidak terjadi, sehingga dengan demikian kita sendiri harus mulai berpikir pada saat sekarang ini untuk bagaimana kita bisa menjalankan dan menghasilkan kedaulatan pangan Indonesia itu, jelasnya.

Megawati mengungkapkan peran Indonesia sebenarnya sangatlah penting, selama perguruan tinggi juga menaruh perhatian besar terhadap penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui riset dan inovasi di bidang pangan. Pasalnya, Indonesia begitu kaya dan menghasilkan sumber pangan yang sangat beragam.

"Itu seharusnya diolah melalui sebuah kerja yang selalu tersinergi dari hulu ke hilir, didukung riset sumber-sumber benih, pengembangan kemampuan produksi dan pengolahan hasil pangan, serta sistem distribusi yang berkeadilan. Maka Indonesia bisa hadir sebagai lumbung pangan dunia, kata Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tersebut.

Selain itu, Megawati mengatakan Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan bahan pangan utama selain beras. Potensi tersebut antara lain singkong, jagung, sorgum, umbi-umbian, pisang, porang, dan lainnya.

Dua tahun yang lalu sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan, saya telah memberikan instruksi, kepada seluruh jajaran ekskutif kami, yaitu yang disebut program menanam 10 tanaman pendamping beras, yaitu hanjali atau jali-jali, jagung, pisang, porang, sagu, singkong, sorgum, sukun, talas, ubi jalar, urainya.

Baca Juga: Resmi, Golkar Surabaya Rekomendasi Eri Kembali Maju Pilwali

Megawati menjelaskan porsi konsumsi nasi oleh masyarakat mencapai 60%. Diprediksi, Indonesia memerlukan hampir 319 juta ton beras pada Tahun 2045. Menurut dia, angka tersebut sangat besar dan bisa jadi tantangan karena kendala seperti alih fungsi lahan pertanian, krisis iklim, kekeringan, gagal panen, hingga ketidakpastian pandemi Covid-19.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Apalagi, data produksi beras pada masa pandemi di tahun 2020 hanya mencapai 31,33 juta ton dan tahun 2021 sebanyak 31,69 juta ton. Karena itu, kata Megawati, untuk mengisi kekurangan tersebut, ide makanan pendamping beras menjadi penting.

Saya yakin, dengan kesadaran kita bersama, ditambah sosialisasi yang harus gencar, masif, akan pentingnya mengembangkan dan mengonsumsi bahan pangan selain beras sebagai bahan pangan pokok masyarakat Indonesia, ancaman krisis pangan itu sekiranya dapat kita minimalisir, atau tentu yang kita sangat berkeinginan tidak sampai terjadi, bebernya.

Lebih lanjut, Megawati mengatakan perlu kesadaran dan kerja gotong royong dalam mengembangkan food estate. Megawati mengajak agar semua elemen berkolaborasi mulai dari para pengambil kebijakan, masyarakat, dan termasuk mahasiswa-mahasiswi. 

Generasi muda, untuk menjadikan pangan sebagai sumber daya strategis yang menentukan mati-hidupnya suatu bangsa, katanya.

Baca Juga: Hasto Soal Gulirkan Hak Angket, Tekanan Hukumnya Kuat

Reporter: Denny Setiawan

Editor: Pahlevi 

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU