Mahasiswa UGM Ciptakan Permainan Lingkar Bregada, Monopoli Bahasa Jawa

author optikaid

- Pewarta

Selasa, 26 Okt 2021 18:42 WIB

Mahasiswa UGM Ciptakan Permainan Lingkar Bregada, Monopoli Bahasa Jawa

i

Dok: Ugm.ac.id/www.lingkarbrageda.com

Optika, Sleman - Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) menciptakan permainan edukatif sebagai media pembelajaran kebudayaan Jawa. Permainan edukatif itu diberi nama Lingkar Bregada.

Permainan edukatif ini dikembanngkan dalam bentuk monopoli yang memuat pengetahuan umum Bahasa Jawa. Monopoli menggunakan 10 bidak bregada (Prajurit Kraton) di satu set permainan. Meski begitu, untuk memainkan hanya dapat dilakukan sampai empat orang pemain.

Baca Juga: Triyatni Martosenjoyo: Tingkat Kepuasan Rakyat ke Jokowi 80 Persen Itu Omong Kosong!

Salah satu Anggota Tim, Fitriana menerangkan, ide membuat permainan edukatif ini berawal dari kegelisahan mereka terkait minimnya metode pembelajaran Bahasa Jawa saat duduk di bangku sekolah.

Karya ini sudah berhasil lolos maju ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) 2021 yang digelar akhir Oktober didasari atas keterbatasan sumber belajar Bahasa Jawa dan kurang adanya pengalaman belajar Bahasa Jawa yang variatif.

"Kurangnya bahan ajar dan keinginan untuk menarik minat pembelajaran Bahasa Jawa bagi anak-anak dengan media pembelajaran yang inovatif, membuat kami tertarik untuk mengembangkan ide ini," kata Fitriana, Selasa (26/10/2021).

Permainan yang sukses mendapat dana hibah PKM Kementrian Pendidikan Budaya Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) ini bertujuan dikembangkan Fitriana Aulia dari FKKMK, Andreas Ryan Cahyo K, Arlen Pramudya A dan Wahyu Setyaningsih dari Fakultas Teknik serta Natasya Nur Putri A dari Fakultas Hukum. 

Cara memainkan permainan Lingkar Bregada, Langkah awal bermain dilakukan dengan menyelesaikan kartu misi terlebih dulu. Kartu misi digunakan sebagai kartu pembuka yang berisi cerita. Mengangkat tema perseteruan Tanah Mangir, Panembahan Senopati, Pembayun maupun Ki Ageng Mangir.

Andreas menjelaskan, dalam permainan monopoli itu mereka menambahkan tulisan aksara Jawa di depan kartu disertai pertanyaan bermuatan kurikulum lokal Bahasa Jawa. Permainan dilengkapi kotak kecil berisi kunci jawaban di bagian bawah.

Baca Juga: FSGI Koreksi Visi Misi Capres Terkait Pendidikan

Dengan begitu, pemain-pemain tidak dapat langsung mengetahui kunci jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang ada di atasnya. Menariknya, Andreas mengungkapkan,  dari bagian belakang kartu mereka membuat terjemahannya dalam tiga bahasa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ada Bahasa Jawa dalam alfabet, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Andreas berharap, ke depan produk ada pengembangan berupa diversifikasi produk yang mengangkat kebudayaan Nusantara lain agar bisa dipasarkan lebih luas lagi.

"Kerja sama dengan dinas-dinas terkait penting agar produk ini tidak berhenti di tataran Pimnas saja," ujar Andreas. 

Permainan ini bisa didapatkan di toko online dan website resmi di www.lingkarbregada.com.

Baca Juga: Debat Final Capres Bahas Isu Pendidikan, JPPI: “Semuanya Kosong”

Reporter: Jeni Maulidina

Editor: Amrizal

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU