KPK Didesak TGUPP Untuk Periksa Formula E Operations

author Seno

- Pewarta

Selasa, 30 Nov 2021 18:21 WIB

KPK Didesak TGUPP Untuk Periksa Formula E Operations

i

Cari Korban, Pemprov Jatim Kerahkan Alat Bera - 2021-11-30T111556.351

Optika.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) didesak oleh Bambang Widjojanto (BW) selaku Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) DKI Jakarta untuk memeriksa Formula E Operations (FEO). Bambang menegaskan, pemeriksaan kepada FEO dilakukan untuk mendalami kelebihan biaya dalam pelaksanaan ajang balap mobil listrik Formula E di DKI Jakarta.

"Nanti kita juga membuka peluang kepada teman-teman di KPK, ngomong langsung dengan organizing comitte-nya," kata BW, sapaan akrab Bambang Widjojanto, dalam keterangannya di Gedung KPK, Senin (29/11/2021).

Pembayaran oleh Pemprov DKI Jakarta untuk ajang Formula E ini lebih besar ketimbang negara lain. Pemprov DKI membayar 122,102 juta poundsterling atau senilai Rp 2,3 triliun untuk mengadakan ajang balap itu. Sementara negara lain hanya mengeluarkan Rp 1,7 miliar sampai Rp 17 miliar.

Menurut BW, yang bisa menjelaskan detail soal kelebihan biaya ajang tersebut di DKI Jakarta yakni Chief Championship FEO Alberto Longo. Menurutnya, Alberto yang memiliki kewenangan dan kapasitas menjelaskan alasan Pemprov DKI diberi tarif lebih mahal ketimbang negara lain.

"Itu (biaya mahal) yang sebenarnya bisa jawab Alberto, nanti dia akan jelasin itu. Sebenarnya Alberto sudah menjelaskan, cuma kan ini bukan untuk konsumsi publik, kita enggak punya otoritas untuk menjelaskan itu," ujar BW.

BW menyatakan siap menjembatani KPK jika ingin mendalami hal tersebut langsung kepada FEO. Menurutnya, pihak FEO sudah bersedia jika harus diperiksa tim penyelidik lembaga antirasuah.

"Jadi, kalau teman-teman KPK mau ketemu dengan Alberto, mau melakukan konfirmasi macam-macam, silakan. Jadi Alberto-nya juga sudah setuju, ya," kata mantan Wakil Ketua KPK ini.

BW Pernah Serahkan Dokumen Formula E ke KPK

Sebelumnya BW memang pernah ke KPK bersama Kepala Inspektorat DKI Jakarta, Syaefulloh Hidayat untuk memberikan dokumen soal Formula E. KPK memang tengah menyelidiki dugaan korupsi dibalik penyelenggaraan Formula E di DKI Jakarta.

Soal kelengkapan dokumen Formula E yang dibawa kemarin, BW menyampaikan tebalnya sekitar 1.000 halaman. Dia pun mengaku tak dapat merinci seluruh isi dokumen.

"Dokumen-dokumennya misalnya ini, dokumen-dokumennya BPK. kan itu penting yang juga harus diserahkan. Terus ada beberapa dokumen yang kita nggak bisa ngomong di sini yang diminta oleh KPK, nah itu kita serahin juga," tukasnya.

Lebih lanjut, BW mengatakan Pemprov DKI akan terus transparan terhadap KPK. Dia akan membantu kinerja KPK dalam penyelidikan dugaan kasus korupsi di Formula E ini.

"Prinsipnya kita mau governance, kita mau buka, mau kita kasih semua kepada penegak hukum yang memang melakukan ini. Jadi, mau membantu teman-teman di KPK, karena kita mau membuat era baru nih, dokumen-dokumen yang diperlukan kan harus dibantu," katanya.

Serahkan Dokumen Tambahan

Sebelumnya, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) kembali menyerahkan dokumen tambahan terkait penyelenggaraan Formula E kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Kami datang untuk menyampaikan dokumen tambahan atas permintaan KPK," kata Direktur Utama Jakpro Widi Amanasto di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (29/11/2021).

Widi yang juga Direktur Pelaksana Formula E Jakarta atau Jakarta E-Prix menambahkan, kedatangannya merupakan kelanjutan dari kunjungan sebelumnya dengan membawa dokumen setebal 600 halaman untuk KPK.

"Kami juga manfaatkan kesempatan ini untuk berkonsultasi dengan bapak-ibu di KPK, terkait pelaksanaan GCG (good corporate governance)," katanya.

Suksesnya WSBK, Jadi Motivasi TGUPP

Selain itu suksesnya ajang World Superbike Championship (WSBK) di Sirkuit Pertamina Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi motivasi anggota TGUPP DKI Jakarta, Bambang Widjojanto. Untuk mendukung gelaran kejuaraan Formula E. BW mengatakan Pemprov DKI Jakarta ingin mencontoh kesuksesan WSBK Mandalika.

"Prinsipnya kami ingin mencontoh Mandalika. Kalau Mandalika bisa sukses di sini juga harusnya bisa sukses," ujar BW.

BW mengaku proses persiapan WSBK Mandalika yang dilakukan Pemprov NTB juga akan dicontoh DKI. BW menegaskan TGUPP tak ingin hal lain, selain kesuksesan Formula E.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Nah, salah satunya adalah government prosesnya yang harus kita pelajari di Mandalika seperti apa, misalnya gitu. Jadi, kita nggak mau ada masalah-masalah lain selain menyukseskan Formula E-nya," katanya.

Seri WSBK 2021 di Mandalika, Lombok Tengah berjalan sukses sejak 19 hingga 21 November kemarin. Pemerintah menyebut ajang balap motor internasional itu tak menimbulkan klaster COVID-19 baru.

Sementara dari sisi keamanan, dinilai tak ada gangguan keamanan yang menonjol. Pemerintah NTB pun kini bersiap untuk ajang MotoGP 2022 yang juga akan digelar di Sirkuit Pertamina Mandalika.

DPRD DKI Dukung Formula E di Jakarta

Selain itu, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik mendukung pelaksanaan Formula E di DKI Jakarta. Dia menegaskan sudah seharusnya acara internasional digelar di ibu kota negara.

"Saya ingin mengatakan bahwa sebagai ibu kota negara harus punya event-event internasional yang diselenggarakan di kota ini (Jakarta)," kata Taufik dalam keterangannya, Selasa (30/11/2021).

Taufik lantas mencontohkan perhelatan Kejuaraan Dunia World Superbike atau WSBK Mandalika, Lombok. Taufik menganggap WSBK adalah bukti Indonesia mampu menyelenggarakan acara internasional, meski sirkuit Mandalika kebanjiran dan balapan sempat tertunda.

Sebab, lanjutnya, tak mudah menarik panitia acara internasional untuk menggelar kegiatan besar di Tanah Air. "Kalau lihat Mandalika itu kan bangga banget kita," ucap politikus Partai Gerindra ini.

Jakarta bakal menjadi tuan rumah Formula E atau Jakarta E-Prix mulai 4 Juni 2022 hingga 2024. Semula Formula E direncanakan mulai di Jakarta pada Juni 2020, tapi ditunda karena pandemi Covid-19.

Dinas Pemuda dan Olahraga DKI telah membayar biaya komitmen total Rp 560 miliar menggunakan APBD DKI. Pemerintah DKI berjanji tidak akan lagi mengucurkan kas daerah untuk Formula E. PT Jakarta Propertindo (Jakpro) yang ditunjuk sebagai pelaksana Formula E akan mencari sponsor dari pihak ketiga.

Anies Sebut Formula E Untuk Pulihkan Ekonomi

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, perhelatan Formula E sebagai upaya mempercepat laju pemulihan ekonomi di DKI Jakarta, yang merupakan efek dari pandemi Covid-19. Menurut mantan Mendikbud ini, kondisi ekonomi di DKI Jakarta harus pulih dan stabil. Mengingat rencana pemerintah pusat yang akan memindahkan Ibu Kota Negara dari DKI Jakarta ke Provinsi Kalimantan Timur.

"Seperti kita tahu Ibu Kota akan pindah dan diharapkan Jakarta tetap akan menjadi pusat kegiatan perekonomian, budaya, seni," kata Anies dalam keterangan persnya, Selasa (30/11/2021).

Anies berharap digelarnya Formula E di DKI Jakarta, dapat mendorong pemulihan ekonomi. Apa lagi, menurut Ketua Pelaksana Formula E Ahmad Sahroni, Formula E akan dilihat oleh 170 negara yang akan berdampak baik ke Indonesia.

"Mudah-mudahan ini punya efek ekonomi, untuk pulihkan ekonomi yang tahun depan semoga terselenggara, baik Moto GP dan Formula E," kata Anies.

Pada balapan musim ke-8 ini, Formula E akan hadir di kota-kota ikonik dunia, di antaranya Diriyah Arab Saudi, Roma, Monaco, Berlin, Vancouver, New York, London dan Seoul. Jakarta E-Prix 2022, akan menjadi gelaran balap pertama, dari tiga balapan yang akan dilaksanakan secara berturutan sepanjang tahun 2022.

Sementara, Steering Committee Formula E Jakarta Bambang Soesatyo menyebut, perhelatan Formula E akan melengkapi ajang kejuaraan balap berkelas dunia. Diketahui, di Lombok pada tahun 2022, sudah berlangsung World Super Bike Championship pada 19 - 21 November 2021, akan berlangsung Mini GP pada Februari 2021, dan MotoGP 2022 pada 20 Maret 2022 di Sirkuit Internasional Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat.

(Pahlevi)

Editor : Pahlevi

Tag :

BERITA TERBARU