Korban Erupsi Semeru Mulai Terserang Penyakit dan Butuh Air Bersih

author Jenik Mauliddina

- Pewarta

Jumat, 10 Des 2021 22:19 WIB

Korban Erupsi Semeru Mulai Terserang Penyakit dan Butuh Air Bersih

i

Dok: Universitas Airlangga

Optika. Id, Lumajang - Korban dan warga terdampak awan panas dan guguran Gunung Semeru mulai diserang berbagai penyakit, seperti Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) dan mata merah, sakit perut bagian atas, hipertensi, dan fungsi jaringan dan organ kondisi seseorang menurun. 

Ketua Unit Bantuan Bencana Alam FK Universitas Airlangga, dr Christijogo Sumartono SpAn Kar mengatakan, Dia menambahkan warga dan pengungsi yang mengeluhkan hal ini harusnya secepatnya mendapat penanganan, sebelum masuk dalam fase akut.

Baca Juga: Halal Bihalal, Khofifah Ingin Unair Jadi Kampus Top Dunia

"Banyak warga dan pengungsi yang mengeluhkan mata merah dan radang paru-paru akibat menghirup abu vulkanik, Kita melakukan jemput bola mendatangi warga untuk melakukan pengobata terhadap pengungsi. Agar keluhannya tidak semakin parah," katanya, Jumat (10/12/2021). 

Warga dan pengungsi yang mengalami keluhan tersebut sudah diberikan obat tetes mata mata agar tidak makin parah. Selain itu warga juga mendapatkan obat batuk dan pilek untuk memperingan sakit yang dialami.

Ia menambah bahwa Kondisi warga dan pengungsi sangat membutuhkan pasukan air bersih untuk kebutuhan Mandi cuci kakus yang layak. Pasalnya dengan kondisi terbatas saat ini, dikhawatirkan muncul penyakit baru.

"Kesediaan air bersih juga perlu diperhatikan untuk mencegah munculnya penyakit baru. Apalagi, kondisi saat ini, kebutuhan warga dan pengungsi akan air bersih harus terpenuhi," tegasnya.

Baca Juga: Akar Masalah Struktural Hingga Kultural Perundungan Anak di Sekolah

Karena kandungan abu vulkanik bisa membahayakan mata, pernafasan dan kulit bila muncul iritasi, maka pihaknya juga mengedukasi dan mengimbau  pengungsi agar saat membersihkan rumahnya memakai pelindung, seperti kacamata dan masker. Oleh karena itu jika membersihkan sisa banjir lahar, diharapkan memakai sepatu boots.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Kenapa kami anjurkan memakai sepatu boots, karena khawatir ada penyebaran penyakit tikus seperti leptospirosis," tegasnya. 

Baca Juga: Beberapa Catatan Untuk Kurikulum Merdeka Sebelum Resmi Jadi Kurikulum Nasional

Reporter: Jeni Maulidina

Editor: Amrizal

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU