Kompor Listrik 1.000 Watt Akan Gantikan Kompor Gas Elpiji 3 Kg, Sudah Siapkah Pemerintah?

author Seno

- Pewarta

Sabtu, 24 Sep 2022 06:16 WIB

Kompor Listrik 1.000 Watt Akan Gantikan Kompor Gas Elpiji 3 Kg, Sudah Siapkah Pemerintah?

i

Screenshot_20220923-231015_Docs

Optika.id Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan uji coba tahap awal konversi kompor gas ke kompor listrik di tiga kota, yakni Denpasar, Solo, dan salah satu kota di Sumatera Utara.

Iya betul, sedang dilakukan uji coba oleh PLN di Denpasar, Solo, dan disiapkan di salah satu kota di Sumatera. Ini uji coba untuk melihat penerimaan masyarakat sekaligus mempelajari aspek keteknikannya, misalkan berapa kapasitas daya tungku yang cocok. kata PLT Direktur Jendral Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana pada, Senin (19/9/2022).

Baca Juga: Misi Lindungi Bumi dari Kiamat, Pesawat DART NASA Berhasil Tabrakkan Diri ke Asteroid Dimorphos

Dalam percobaan ini, pemerintah memberikan paket kompor listrik kepada seribu rumah tangga secara gratis untuk setiap kota yang dijadikan percobaan. Selain kompor listrik, pemerintah juga memberikan set alat masak untuk mempermudah penggunaan kompor listrik. Rencananya, pada tahun ini pemerintah menargetkan memberikan kompor listrik kepada 300 ribu rumah tangga secara gratis yang terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Terdapat sejumlah kendala dari konversi kompor gas ke kompor listrik, antara lain yang pertama adalah kompor listrik membutuhkan daya listrik yang besar. Biasanya, kompor listrik memerlukan daya listrik mulai dari 800 watt sampai dengan 1.400 watt per unit. Kedua, harga kompor listrik yang mahal. Kompor listrik yang berkualitas baik berkisar di harga 700 ribu hingga 2 juta rupiah per unitnya.

Dibalik kendala yang dihadapi dalam konversi kompor gas ke kompor listrik ini, terdapat juga keuntungan dalam menggunakan kompor listrik. Penggunaan kompor listrik ini diklaim dapat lebih hemat daripada penggunaan kompor gas. Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo dalam ruang rapat Komisi VII mengatakan bahwa akan ada penghematan biaya sekitar Rp8.000 per kilogram gas elpiji yang dikonversikan ke kompor listrik, Kamis (22/9/2022). Kemudian, ia melanjutkan bahwa dengan penghemaan ini maka negara dapat menghemat anggaran sebesar 10,21 triliun per tahun jika 15,3 juta pengguna elpiji 3 kg beralih ke kompor listrik. Penghematan ini dapat terjadi karena adanya pengurangan impor elpiji yang terjadi akibat peralihan tersebut.

Baca Juga: Miris! Bayi Perempuan Baru Lahir Dibuang di Teras Rumah

Berdasarkan perhitungan PLN, penghematan tidak hanya terjadi pada anggaran negara, tetapi juga pada masyarakat. Biaya masak dapat turun sebesar 10-15% per bulan jika menggunakan kompor listrik. Penghematan ini tentu dapat mendorong keterjangkauan penggunaan kompor listrik di seluruh kalangan masyarakat. Selain itu, dengan cara penghematan melalui kompor listrik ini juga terselip harapan untuk dapat sedikit demi sedikit mengubah cara penggunaan energi yang selama ini masih tergantung pada kegiatan impor menjadi energi domestik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Meskipun rencana konversi dan penargetan penggunaan kompor listrik ini telah dilakukan, penjualan gas elpiji 3 kg tidak boleh dihentikan. Menurut Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, gas elpiji 3 kg tidak mungkin dapat langsung dihapuskan karena masih dibutuhkan oleh masyarakat, seperti pedagang asongan. Perlu mengadakan alternatif pengganti gas elpiji 3 kg untuk para masyarakat yang membutuhkan sebelum menghapuskannya. Selain itu, agen elpiji juga merupakan bagian dari ekonomi Indonesia, sehingga gas elpiji 3 kg tidak boleh dihapuskan.

Penulis: Mudrikah

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU