Komnas PA Edukasi Bahaya Zat BPA pada Kemasan Plastik

author optikaid

- Pewarta

Jumat, 24 Sep 2021 13:23 WIB

Komnas PA Edukasi Bahaya Zat BPA pada Kemasan Plastik

Optika, Jakarta - Komisi Nasional (Komnas) Perlindungan Anak (PA) bersama tim relawan Komnas PA melakukan gerakan edukasi  melalui sosialisasi bahaya Zat BPA.Bisphenol A (BPA) adalah bahan kimia yang dipakai dalam membuat botol plastik, tujuannya adalah membuat botol tidak mudah rusak saat terjatuh.

Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait dalam keterangan tertulisnya, Jumat, (23/9/2021) menyebutkan, masyarakat masih minim pengetahuan mengenai bahaya Zat BPA yang sudah banyak beredar. Sehingga perlu ada upaya edukasi kepada masyarakat terutama ibu-ibu untuk lebih selektif.

"Masyarakat atau ibu - ibu harus tahu persis produk mana yang mengandung BPA. Itu sebabnya dalam sesi simulasi, ibu - ibu diberi kesempatan untuk melihat dan mengamati secara detil kemasan plastik makanan dan minuman dengan kode plastik No.7 yang mengandung BPA," ujar Arist.

Dalam acara yang digelar di Sekolah Quantum yang  bertempat di Jalan Mekarsari Gang Manggis No 9 Bekasi Timur, Komnas PA memberikan contoh kemasan plastik yang mengandung zat BPA, yang banyak beredar dan digunakan oleh masyarakat yaitu galon guna ulang dengan kode plastik No.7, kepada ibu - ibu dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Institute untuk diamati dari dekat. 

Ciri kemasan plastik seperti galon guna ulang yang mengandung BPA adalah, warnanya buram, keras dan kaku, dan yang lebih jelas lagi ada tulisan kode plastik bernomor 7 di dalam bujur segitiga yang nampak tertulis di kemasan plastik galon guna ulang. 

Relawan Komnas PA juga menggambarkan secara detil bagaimana manusia bisa terpapar zat BPA. Bagaimana BPA bisa meracuni bayi, balita dan janin. Begitu  masuk ke dalam tubuh, zat BPA akan meniru hormon estrogen. Zat BPA juga salah satu senyawa endocrine disruptors yang akan mengganggu biosintesis, sekresi atau metabolisme alami suatu hormon. 

"Ibu-ibu peralatan makanan bayi ini sudah free BPA, akan tetapi kalau kita masih mengambil air dari galon guna ulang dengan kode plastik No.7, sama juga bohong. Ada kemungkinan terjadi migrasi BPA dari air galon guna ulang dengan kode plastik No.7 ke makanan atau minuman. Nah kalau masuk ke dalam tubuh bayi, balita dan janin ini yang berbahaya. Sebab bayi termasuk kelompok usia rentan yang belum sempurna sistem detoknya," tutur relawan Komnas saat memberi materi.

Edukasi ini merupakan langkah lanjutan setelah sebelumnya Komnas PA berkirim surat kepada BPOM agar kemasan plastik makanan dan minuman, salah satunya seperti galon guna ulang dengan kode plastik No.7 dan lain-lain yang mengandung zat BPA diberi label agar tidak dikonsumsi oleh usia rentan yaitu bayi, balita dan ibu hamil. 

Sosialisasi ini sebagai langkah awal dari gerakan kampanye untuk menghindari penggunaan kemasan plastik yang mengandung zat BPA berbahaya. Targetnya, para ibu - ibu dan anak anak sudah tidak lagi mengonsumsi makanan dan minuman dari kemasan yang mengandung zat BPA.

Zat BPA bisa meracuni usia rentan seperti bayi, balita  dan janin pada ibu hamil. Selama ini, botol bayi, piring bayi, dot bayi, sendok bayi dan segala peralatan bayi sudah free zat BPA. Tentu berdasarkan peraturan pemerintah agar peralatan bayi free zat BPA. Akan tetapi hal itu tidak akan  bekerja baik apabila dalam membuat susu bayi, atau menyeduh makanan bayi masih menggunakan air dari dispenser galon isi ulang. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Maka, zat BPA bermigrasi dan berpotensi masuk ke dalam tumbuh. Partikel zat BPA dari galon guna ulang bermigrasi ke air, lalu dari air ini masuk ke dalam tubuh setelah digunakan untuk membuat makanan bayi dan anak- anak atau membuat susu. 

"Zat BPA dapat masuk ke dalam tubuh melalui beberapa rute paparan. Namun yang utama adalah tertelan melalui makanan atau minuman, bisa saja melalui kulit dari mainan yang terkelupas, " ungkap Arist Merdeka Sirait. 

Usai acara edukasi bahaya zat BPA, Arist Merdeka Sirait bersama puluhan siswa PAUD menyuarakan yel yel untuk menolak BPA. 

"Stop BPA ... stop BPA.... Anak terlindungi Indonesia Maju," begitu bunyi yel yel yang disuarakan dengan lantang bersama sama pada acara tersebut.(Jeni/Rizal)

Editor : Pahlevi

Tag :

BERITA TERBARU