Klarifikasi Nadiem Akui Salah Penggunaan Istilah Tim Bayangan

author Uswatun Hasanah

- Pewarta

Selasa, 27 Sep 2022 01:02 WIB

Klarifikasi Nadiem Akui Salah Penggunaan Istilah Tim Bayangan

i

9459ff8bf67c4ddb376795e1f3a2a18e

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, mengakui jika dirinya salah dalam menggunakan istilah organisasi/tim bayangan.

Nadiem mengatakan jika tim tersebut adalah vendor yang dapat digunakan layanannya oleh para direktur jenderal (dirjen) Kemendikbudristek.

Baca Juga: Eri Cahyadi Larang Keras ASN Mudik Pakai Kendaraan Dinas

"Mungkin ada sedikit saya kesalahan dalam menggunakan kata shadow organization. Yang saya maksud itu sebenarnya organisasi ini adalah mirroring terhadap kementerian kami," jelas Nadiem saat rapat kerja dengan Komisi X DPR RI, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (26/9/2022).

Maksud dari mirroring yang disinggung oleh Nadiem yakni setiap dirjen di kementerian bisa menggunakan kinerja tim tersebut untuk membantu dalam mengimplementasikan kebijakannya lewat platform teknologi.

Hal itulah yang menurutnya dipuji oleh berbagai macam negara saat dia memberikan penjelasan dalam rangkaian United Nations Transforming Education Summit di markas besar Persatuan Bangsa Bangsa (PBB).

"Bukan bahwa kita meluncurkan produk, inovasi yang sangat dihormati negara lain adalah cara birokrasi kami, cara ASN-ASN hebat dalam Kemendikbudristek tidak memperlakukan mereka sebagai vendor, walaupun secara kontraktual sudah jelas mereka vendor," kata Nadiem.

Tim bayangan Nadiem tersebut diketahui berada di bawah naungan perusahaan Telkom Indonesia, yakni Govtech Edu. Secara teknis, vendor itu telah bekerja sama dengan Kemendikbud untuk membangun berbagai platform teknologi yang bisa menunjang percepatan kebijakan yang diluncurkan oleh masing-masing ditjen agar tersebar dan bisa digunakan oleh masyarakat.

Baca Juga: Pj Gubernur Jatim: ASN Harus Bisa Wujudkan Reformasi Birokrasi

Kemendikbudristek yang bersemangat dalam melakukan berbagai inovasi mengklaim vendor tersebut tidak diperlakukan sebagai vendor. Kemendikbudristek sendiri menerapkan visi gotong royong antar dirjen, direktur, dan menerapkan kemitraan professional dengan tim yang dimaksud tadi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sebelumnya, Mendikbudristek mengungkapkan adanya tim berisi 400 orang di luar kementerian yang turut mendesain produk-produk Kemendikbudristek. Setiap manajer produk dan ketua tim dari tim tersebut memiliki posisi yang hampir setara dengan dirjen di Kemendikbudristek.

"Kami sekarang memiliki 400 orang product manager, software engineer, dan data scientist yang bekerja sebagai tim yang melekat untuk kementerian," ujar Nadiem dalam cuplikan video yang diunggah di akun Instagramnya @nadiemmakarim, dikutip redaksi Senin (26/9/2022).

Nadiem menyatakan dalam video yang diunggahnya bahwa tim yang beranggotakan 400 orang itu bukan vendor kementerian, bahkan tim tersebut memiliki posisi yang hampir setara dengan dirjen yang ada di Kemendikbudristek. Posisi mereka juga sebagai rekan bertukar pikiran dalam mendesain produk Kemendikbudristek.

Baca Juga: Menag Yaqut Beri Dua Arahan Jelang Pemilu 2024

Lebih lanjut dia menjelaskan tentang cara kerja tim tersebut, yakni pertama pihak Kementerian akan menyampaikan arahan kepada mereka. Lalu tim tersebut akan melakukan survei dan memvalidasi apa yang hendak dikerjakan ke lapangan.

"Jadi kementerian akan menyampaikan arahan kepada mereka dan tim produk akan mengatakan, 'Sebentar, kami akan cek dulu ke para guru dan melakukan survei untuk memvalidasi yang kami kerjakan'," tutur Nadiem.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU