Khofifah Imbau Kesiapan Hadapi Puncak Omicron, Pertengahan Maret Mendatang

author Jenik Mauliddina

- Pewarta

Minggu, 30 Jan 2022 01:40 WIB

Khofifah Imbau Kesiapan Hadapi Puncak Omicron, Pertengahan Maret Mendatang

i

Dok: Optika.id/Jenik Mauliddina

Optika.id - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengingatkan masyarakat dan pemerintah daerah  perlunya kesiapan menghadapi puncak pandemi Covid varian omicron yang diperkirakan pada pertengahan Maret 2022.

Menteri Kesehatan memprediksi puncaknya terjadi pada 65 hari sejak 16 Januari. Itu kalau dihitung berarti tanggal 22 Maret adalah puncak omicron. Kita semua tetap harus menjaga protokol kesehatan yang baik. Kita tetap harus menjaga kewaspadaan, tidak boleh lengah," kata Khofifah, Sabtu (29/1/2022).

Baca Juga: Epidemiologi Imbau Peningkatan Covid-19 Jelang Libur Nataru

Menurut laporan yang ia terima telah bermunculan sejumlah klaster seperti, klaster kantor, klaster fasilitas umum, dan klaster sekolah. Ia mengapresiasi sikap sigap penanganan sangat cepat dan 58 persen penderita omicron tidak bergejala. 

Jadi kalau sudah ada batuk-batuk, pilek, langsung kita swab mulai dari antigen hingga PCR. Mudah-mudahan semuanya sehat, katanya.

Kasus COVID-19 di Jawa Timur hingga kini mulai merangkak naik. Hingga Jumat (28/1/2022) malam, kasus Corona bertambah 318.

"Hari ini bertambah 318, memang grafiknya naik ya," kata Dr Makhyan Jibril, Jubir Satgas COVID-19 Jatim.

Dari data Satgas COVID-19 Jatim, tambahan terbanyak berasal dari Kota Surabaya yakni 99 kasus. Kemudian dari Kota Malang 41 kasus, Sidoarjo 38 kasus, Ngawi 34 kasus, Kabupaten Malang 31 kasus, Gresik 14.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Naik Jelang Nataru, Kemenkes: Masih Terkendali

Sementara pasien COVID-19 yang sembuh di Jatim sebanyak 167. Terbanyak dari Kota Surabaya yakni 69, kemudian Ngawi 31, Kota Madiun 12, Sidoarjo 10.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Jibril mengungkapkan, kasus COVID-19 di Jatim mulai meningkat. Dampaknya, kasus aktif COVID-19 juga merangkak naik.

"Saat ini kasus aktif sebanyak 955 di Jatim. Ini jadi warning, agar masyarakat terus menegakkan prokes. Jangan euforia, karena pandemi COVID-19 masih ada," tandasnya. 

Baca Juga: Kemenkes Tegaskan Pneumonia China Tak Akan Jadi Pandemi Baru di Indonesia

Reporter: Jenik Mauliddina

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU