Ketua MUI Sindir Jenderal Dudung, Ganti Profesi Jadi Dai

author Seno

- Pewarta

Senin, 06 Des 2021 15:33 WIB

Ketua MUI Sindir Jenderal Dudung, Ganti Profesi Jadi Dai

i

images (20)

Optika.id - Ketua MUI (Majelis Ulama Indonesia) Pusat KH Cholil Nafis angkat bicara terkait, pernyataan yang dilontarkan oleh KSAD (Kepala Staf Angkatan Darat) Jenderal TNI Dudung Abdurachman. Jenderal Dudung menyebut, jangan terlalu dalam mempelajari agama.

Kiai Cholil seakan mempertanyakan maksud dari pernyataan Jenderal Dudung itu. Dan menawarkan standarisasi padanya menjadi dai MUI jika mau berganti profesi sebagai penceramah.

"Apa maksudnya jangan terlalu dalam mempelajari agama? Saya menawarkan standarisasi dai MUI kalau mau berganti profesi sebagai penceramah agama hehehe," tulis Cholil Nafis, dilansir dari Twitter @cholilnafis, Senin (6/12/2021).

Kiai Cholil menyarankan pada Jenderal Dudung agar fokus pada tugas pokoknya saja. Sebagai seorang TNI, yakni menjaga pertahanan negara.

"Baiknya fokus pada tugas pokoknya aja, yaitu pertahanan negara dan menumpas perusuh dan pembangkang NKRI," ujarnya.

Sementara itu, menyoal pernyataan Jenderal Dudung, Kadispenad Brigjen TNI Tatang memberikan statement.

Menurutnya, dampak dari terlalu dalam mempelajari agama tanpa bimbingan guru atau ustaz yang ahli di bidangnya lama-lama bisa terjadi penyimpangan.

Itulah maksud yang disampaikan Kasad pada video yang ditayangkan di akun Youtube Dispenad pada saat memberikan kultum usai sholat subuh bersama prajurit Kodam XVIII/Cenderawasih," tuturnya.

Dia mengungkapkan, ketika Jenderal Dudung berbicara mengenai hal itu, dia juga hadir dalam kegiatan di sana. Disampaikan, saat ini banyak orang yang mendalami agama tanpa didampingi oleh guru yang ahli.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Akhirnya mereka menjadi mudah terpedaya dengan oknum yang seenaknya menafsirkan agama, tidak sesuai dengan apa yang diajarkan Rasulullah.

"Dengan belajar agama sendiri, apalagi secara mendalam tanpa guru, cenderung akan mudah terpengaruh. Pada akhirnya justru akan dapat menimbulkan penyimpangan-penyimpangan," tandasnya dikutip dari laman TNI AD

Sebagai contoh ada perkataan di hadis ini diikuti, dan ada lagi hadis yang lain diikuti juga. Oleh karena itu, lanjutnya, jangan terlalu mempelajari agama terlalu dalam apabila tidak didampingi guru yang ahli.

"Berbeda apabila ada yang mengarahkan dan membimbing dengan benar dan ahli, tutupnya.

Reporter: Amrizal

Editor: Aribowo

Editor : Pahlevi

Tag :

BERITA TERBARU