Ketua MUI Klaim Pesantren Ruang Aman Bagi Santri

author Uswatun Hasanah

- Pewarta

Kamis, 08 Sep 2022 19:38 WIB

Ketua MUI Klaim Pesantren Ruang Aman Bagi Santri

i

gontor

Optika.id - Majelis Ulama Indonesia atau MUI mengimbau kepada para orang tua untuk tidak takut mengirimkan anaknya ke pondok pesantren. Sebab dia mengklaim jika ada sesuatu yang terjadi di pesantren maka itu terjadi di luar kontrol pesantren.

Hal tersebut ditegaskan oleh Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Cholil Nafis. Dia merespons meninggalnya seorang santri di Pondok Pesantren Gontor 1, Ponorogo, Jawa Timur. Santri bernama Albar Mahdi, asal Palembang, Sumatera Selatan, itu meninggal diduga karena dianiaya senior.

Baca Juga: Ulah Santri Bakar Sarung, Pondok Pesantren Inabah Surabaya Terbakar

"Tentu kita ikut prihatin dengan kejadian di Gontor dan mungkin di beberapa pesantren lain," kata Cholil, dikutip dari laman MUI, Kamis (8/9/2022).

Dia mengklaim jika kekerasan yang terjadi pada santri hingga berujung kematian tersebut merupakan kejadian di luar kehendak manusia dan lepas dari kontrol pesantren. Oleh karena itu, dia meminta kepada setiap pondok pesantren untuk meningkatkan pengawasan dan kontrol terhadap setiap santrinya.

"Mungkin dari sekian ribu, bahkan kalau Gontor, sekian juta santri/satriwati jumlahnya. Inilah mungkin peristiwa yang tidak diinginkan," sambung dia.

Oleh sebab itu, dia meminta kepada para orang tua agar tidak takut dan ragu dalam memasukkan anak ke pondok pesantren. Pengasuh Pondok Pesantren Cendekia Amanah ini menilai jika mayoritas santri di Gontor masih bisa dikontrol.

Baca Juga: PN Surabaya Vonis Mas Bechi Tujuh Tahun Penjara

Ini, kata dia, terbukti hasilnya dari alumni Gontor yang bisa mewarnai dunia. "Bukan hanya mewarnai Indonesia. Pejabat, wamenlu, menteri agama, dan beberapa sektor banyak yang alumni Gontor," kata dia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Bagi Cholil, kalau pun terjadi sesuatu yang tidak diinginkan di pondok pesantren, hal itu sangat kecil kemungkinan yang di luar batas penjagaan manusia. "Silakan bapak/ibu untuk memasukkan (anak) pada pondok pesantren. Percayalah pesantren memegang amanah," klaimnya.

Reporter: Uswatun Hasanah

Baca Juga: Emil: Sistem Pendidikan Berbasis Keagamaan Jadi Bagian Integral Cetak Kualitas SDM

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU