Kesejahteraan Nelayan Jatim Mengenaskan

author Denny Setiawan

- Pewarta

Rabu, 15 Des 2021 19:47 WIB

Kesejahteraan Nelayan Jatim Mengenaskan

i

Kesejahteraan Nelayan Jatim Mengenaskan

Optika.id, Surabaya - Bandan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Nelayan (NTN) Jawa Timur bulan Nopember 2021 turun 0,09 persen. Yakni dari 104,31 di bulan Oktober 2021 menjadi 104,21 di bulan Nopember 2021. Hal ini menunjukan kesejahteraan nelayan Jatim pada Bulan November 2021 mengenaskan. Pasalnya, antara pendapatan dibandingkan dengan pengeluaran belum sebanding.

Penurunan ini disebabkan karena indeks harga yang diterima nelayan naik sebesar 0,03 persen, dan indeks harga yang dibayar nelayan naik sebesar 0,13 persen, ujar Kepala BPS Jatim, Dadang Hardiwan, dalam rilisnya, Rabu (15/12/2021).

Baca Juga: Tidak Syarati Aturan: Bawaslu Pamekasan Tolak Penuhi Tuntutan DPD PAN untuk PSU

Sementara Perkembangan NTN bulan Nopember 2021 terhadap Desember 2020 (tahun kalender) naik sebesar 8,26 persen. Adapun perkembangan NTN bulan Nopember 2021 terhadap bulan Nopember 2020 (year-on-year) naik sebesar 9,15 persen.

Sedangkan dari enam provinsi di Pulau Jawa yang melakukan penghitungan NTN pada bulan Nopember 2021, saru provinsi mengalami kenaikan NTN lima provinsi mengalami pen urunan NTN. Provinsi Jawa Tengah naik sebesar 0,57 persen. Adapun yang mengalami penurunan NTN adalah Provinsi Jawa Timur 0,09 prsen, Banten sebesar 0,28 persen, Jawa Barat 0,49 persen, DKI Jakarta yang turun sebesar 1,41 persen dan Provinsi DIY Yogyakarta turun 2,17 persen.

Jika dilihat dari angka hasil penghitungan NTN di masingmasing provinsi pada bulan Nopember 2021, NTN tertinggi terjadi di Provinsi DI Yogyakarta sebesar 114,01, sedangkan NTN terendah terjadi di Provinsi DKI Jakarta sebesar 98,87.

Baca Juga: KPU Sebut 80 Petugas Pemilu 2024 di Jatim Meninggal Dunia: Jember Paling Banyak

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Reporter: Denny Setiawan

Baca Juga: Cuaca Ekstrem: BMKG Ingatkan Masyarakat Jawa Timur untuk Waspada

Editor: Amrizal

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU