Kenali Fase-Fase Gejala Cacar Monyet dan Pencegahannya

author Jenik Mauliddina

- Pewarta

Minggu, 31 Jul 2022 01:57 WIB

Kenali Fase-Fase Gejala Cacar Monyet dan Pencegahannya

i

monkeypox

Optika.id - Organisasi kesehatan dunia, World Health Organization (WHO) pun menyatakan tanggal 23 Juli 2022 sebagai global health emergency terhadap wabah cacar monyet atau Monkeypox. Agar tetap waspada, pahami beberapa gejala cacar monyet di bawah ini.

Humas Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, dr Dhelya Widasmara menjelaskan bahwa gejala cacar monyet manusia mirip dengan gejala cacar air pada umumnya. Bedanya, cacar monyet memiliki gejala yang cenderung lebih ringan. Pada cacar monyet juga didapatkan pembesaran kelenjar getah bening (limfadenopati) setelah ada beberapa fase yang bakal dialami saat seseorang terinfeksi.

Baca Juga: Pasien Pertama Cacar Monyet di Indonesia Dinyatakan Sembuh

Fase pertama adalah prodromal (yang menunjukkan gejala). Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dan Kemenkes RI, gejala awal pada fase prodromal antara lain, penderita akan mengalami demam yang disertai dengan sakit kepala.

"Kemudian ada nyeri otot, sakit punggung, pembengkakan kelenjar getah bening yang dirasakan di leher, ketiak, atau di area selangkangan, badan panas dingin bahkan kelelahan dan lemas," urainya, Sabtu (30/7/2022).

Fase erupsi yang terjadi 1-3 hari setelah fase prodromal. Pada fase erupsi timbul ruam atau lesi pada kulit. Biasanya, ruam atau lesi ini dimulai dari wajah, lalu menyebar ke bagian tubuh lainnya secara bertahap, terangnya. Kemudian, kata Dheya, ruam atau lesi pada kulit ini akan berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar, kemudian akan menjadi lepuh yang berisi cairan bening atau nanah. Setelah itu mengeras atau keropeng hingga akhirnya rontok.

"Gejala cacar monyet akan berlangsung selama 24 minggu sampai ruam kulit tersebut menghilang. Penularan virus monkeypox terjadi ketika seseorang bersentuhan dengan hewan, manusia, atau bahan yang terjangkit atau terkontaminasi virus. Kemudian virus masuk ke dalam tubuh melalui mikrolesi pada kulit atau luka, saluran pernapasan, atau selaput lendir," imbuhnya.

Wanita yang akrab disapa Lala itu menjelaskan bahwa hingga saat ini memang belum ada pengobatan yang spesifik untuk infeksi monkeypox. Pengobatan sementara masih menggunakan pengobatan simptomatik dan suportif dapat diberikan untuk meringankan keluhan yang muncul.

Adapun penanganan awal yang dapat dilakukan di rumah apabila muncul tanda dan gejala adalah dengan memisahkan pasien yang terinfeksi dari orang lain yang mungkin berisiko terinfeksi. Kemudian pasien yang terjangkit harus stirahat total, serta harus banyak makan makanan bergizi serta maksimalkan asupan cairan terutama air putih.

"Bila muncul gejala demam, bisa diberikan obat penurun panas. Lalu bila muncul ruam seperti lentingan berisi air, jangan digaruk atau dipecah. Untuk mengurangi rasa gatal, dapat dikompres dengan kassa dan cairan infus serta mengkonsumsi obat antihistamin," sambungnya. Masyarakat yang terinfensi juga tak perlu khawatir karena cacar monyet bisa sembuh dengan sendirinya.

Baca Juga: Waspada Cacar Monyet Rentan Menular dari Ibu Hamil ke Janin

Poin utamanya menurut dia adalah melakukan pencegahan dengan berbagai upaya. Beberapa diantaranya adalah dengan menjaga daya tahan tubuh yang kuat dengan istirahat yang cukup, pola hidup sehat, dan kurangi stress.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Satu hal yang tidak kalah penting adalah selalu berdoa kepada Allah SWT agar dijauhkan dari segala macam penyakit, tegasnya.

Hingga saat ini belum ada laporan monkeypox di Indonesia. Negara di luar Afrika yang pernah melaporkan kasus monkeypox pada manusia terkait riwayat perjalanan dari negara endemis atau hewan impor adalah Amerika Serikat (2003), Inggris, Israel (2018) dan Singapura (2019).

Pada tanggal 7 Mei 2022 Inggris Raya juga melaporkan adanya 1 (satu) kasus monkeypox pada warga Inggris yang memiliki perjalanan dari Nigeria. Walaupun kasus monkeypox belum dilaporkan di Indonesia dan bukan sebagai negara endemis dari penyakit ini, kewaspadaan perlu ditingkatkan, mengingat sudah banyak orang Indonesia yang melakukan perjalanan ke luar negeri.

Baca Juga: Pasien Cacar Monyet Pertama Terkonfirmasi, Wagub Jakarta Ingatkan Jaga Protokol Kesehatan

Reporter: Jenik Mauliddina

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU