Kemendikbud Ingin Pemerintah Daerah Sesuaikan Program Merdeka Belajar

author optikaid

- Pewarta

Selasa, 26 Okt 2021 13:20 WIB

Kemendikbud Ingin Pemerintah Daerah Sesuaikan Program Merdeka Belajar

i

Kemendikbud Ingin Pemerintah Daerah Sesuaikan Program Merdeka Belajar

Optika - Kebijakan Merdeka Belajar yang dicanangkan pada 2019 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) Nadiem Anwar Makarim, merupakan salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas dan layanan pendidikan, serta mutu pendidikan di Indonesia dan sumber daya manusia yang unggul untuk mewujudkan profil belajar Pancasila.

"Intinya apa yang menjadi kebijakan kementerian berkaitan dengan Merdeka Belajar ini adalah bagian dari ikhtiar untuk memberi ruang dan memberikan kesempatan untuk semua yang berkaitan dengan pendidikan di sekolah dasar, untuk melakukan inovasi, pengembangan dalam rangka untuk bagaimana proses pendidikan di sekolah dasar secara pasti bertahap dan berkesinambungan itu berjalan," ungkap Analis Kebijakan Ahli Madya Diroktorat Sekolah Dasar, Eko Warisdiono pada Webinar: Merdeka Belajar, Pembelajaran Paradigma Baru, Senin (25/10/2021).

Baca Juga: Pengumuman Hasil Seleksi dan Konfirmasi Penerimaan Mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 7 2023

Pemerintah daerah juga terus melakukan upaya sesuai dengan potensi wilayah masing-masing, sehingga beragam strategi, inovasi, maupun mitigasi risiko berdampak pada rencana alokasi anggaran dan intervensi yang dilakukan oleh dinas pendidikan kabupaten/kota masing-masing.

"Merdeka Belajar inilah salah satu kebijakan yang sangat fundamental dalam rangka untuk kita semua dengan kondisi yang berbeda, dengan tujuan yang sama. Tetapi dengan cara dan gaya yang berbeda-beda, inilah kebhinekaan dalam rangka kita mencapai tujuan yang sama," tuturnya.

Salah satu program inovasi dalam merealisasikan Merdeka Belajar adalah dengan adanya program Pendidikan Hebat Kapuas Cerdas (PHKC) yang telah dijalankan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas pada dua tahun terakhir.

Filosofinya program Pendidikan Hebat Kapuas Cerdas ini, kita tahu bahwa orang-orang hebat itu berasal dari pendidikan, orang-orang yang mempunyai pendidikan yang bagus. Tetapi pendidikan yang bagus yang seperti apa karakternya? yaitu cerdas. Cerdas ini merupakan singkatan dari cendekia, energi, religius, dedikasi, adiluhung dan sejahtera, jelas Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas, Suwarno Muriyat, Senin (25/10/2021).

Kabupaten Kapuas terdiri dari 17 Kecamatan, 17 Kelurahan dan 231 desa. Secara geografis terbagi dalam dua wilayah, yaitu 12 kecamatan berada dalam wilayah pasang surut yang potensial dalam pertanian, perikanan, transportasi darat lancar dan jaringan internet memadai. Sebaliknya lima kecamatan yang berada dalam wilayah nonpasang surut potensial dalam bidang perkebunan dan pertambangan. Namun, masih terbatasnya jaringan listrik dan internet sehingga berdampak pada pembelajaran berbasis digital.

Guna mempertajam pencapaian tujuan pendidikan nasional sebagaimana diamanatkan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas telah menyusun rencana strategis jangka pendek, menengah, dan panjang berupa program Pendidikan Hebat Kapuas Cerdas (PHKC).

Program ini merupakan inovasi dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas sebagai proyek perubahan pelatihan kepemimpinan nasional tingkat dua pada Pusat Pelatihan dan Pengembangan (Puslatbang) Lembaga Administrasi Negara. Sekaligus akselerasi pencapaian visi dan misi Pemerintah Kabupaten Kapuas, yaitu Kabupaten Kapuas yang lebih maju, sejahtera dan mandiri melalui pembangunan yang adil dan merata, serta berkelanjutan.

Baca Juga: Pentingnya Penggunaan Gawai dalam Dunia Pendidikan

Pencapaian visi dan misi tersebut memerlukan sumber daya manusia Kapuas yang cerdas dan dilakukan oleh pendir, serta tenaga kependidikan agar peserta didik menjadi cerdas yang selaras dengan profil pelajar Pancasila sebagai tujuan utama program PHKC.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam konteks Merdeka Belajar, kami di Kalimantan Tengah ini sangat heterogen kondisi wilayahnya. Di mana dalam dua geografi yang pertama adalah 12 kecamatan itu berada di daerah pasang surut yang sarana prasarananya lebih bagus, sementara lima Kecamatan di daerah nonpasang surut ini ada kendala, ungkapnya.

Lima Kecamatan tersebut, yakni Timpah, Kapuas Tengah, Kapuas Hulung, Pasak Talawang dan Mandau Talawang. Karena minimnya jaringan listrik, internet dan kualifikasi guru, maka kesenjangan kualitas dan kuantitas antara wilayah pasang surut dan nonpasang surut terjadi.

Walaupun demikian, Suwarno mengungkapkan, Kabupaten Kapuas tetap menerima bantuan program-program dari Kemendikbud guna mendorong terealisasikannya program Merdeka Belajar di Kabupaten Kapuas.

Mulai dari program sekolah penggerak ada 18 sekolah, kemudian guru penggerak ada 26, ini angkatan yang keduanya ada 26 lagi. Setelah itu program organisasi penggerak ada 12 sekolah, tuturnya.

Baca Juga: Generasi Muda Enggan Lanjut Sekolah Tinggi, Bukti Kegagalan Program Pemerintah?

Kami senang sekali dengan program Merdeka Belajar untuk membantu sekolah-sekolah yang akreditasinya sangat rendah. Dengan mereka datang, maka bisa digitalisasi sistem pembelajaran. Merdeka belajar kami maknai bahwa guru mempunyai tantangan untuk memberikan inovasi, kreativitas agar tujuan utamanya ada pada anak didik kita," tutupnya.

Reporter: Uswatun Hasanah

Editor: Amrizal

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU