Kasus Pengrusakan Papan Nama Muhammadiyah, Ini Kata Ketua PBNU dan Sekjen PP Muhammadiyah

author Seno

- Pewarta

Kamis, 10 Mar 2022 20:40 WIB

Kasus Pengrusakan Papan Nama Muhammadiyah, Ini Kata Ketua PBNU dan Sekjen PP Muhammadiyah

i

IMG-20220310-WA0014

Optika.id - Sekretaris Jenderal, Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr.Abdul Mu'ti, M.Ag, angkat suara terkait kasus perusakan Papan nama di Kompleks Masjid Al falah Tambo, Cluring Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur.

Guru besar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulloh Jakarta itu menyayangkan tindakan sekelompok masyarakat yang mengakibatkan kegaduhan. Pasalnya Muhammadiyah kabupaten Banguwangi sudah seringkali mendapatkan perlakuan kekerasan oleh oknum tertentu.

Baca Juga: PP Muhammadiyah: Pemerintah Harus Beri Respon Atas Kritik Kampus

"Menurut laporan Pimpinan setempat terhitung sudah kali kesembilan mengalami gangguan Pada proses pengelolana amal usaha hinggaa proses pendiriannya," tegasnya.

Lebih lanjut, dia berharap kasus tersebut menjadi pelajaran untuk semua agar senantiasa menghormati dan mengutamakan kerukunan antar kelompok.

"Berharap agar kasus ini cepat tuntas dan tetap bisa berdampingan dengan warga sekitar melanjutkan karya untuk Umat dan bangsa,"

katanya dalam forum dialog di sebuah stasiun TV swasta Nasional, Kamis (10/3/2022).

Hal senada dikatakan Ketua PBNU KH. Marsudi Syuhud. Dia juga menyayangkan tragedi yang mengarah pada ketidakharmonisan antar kelompok masyarakat. Namun pihaknya berharap kasus terkait segera tuntas.

"Berharap semoga lekas tuntas, kami petlrcaya Muhammadiyah (Kiai Abdul Mu'ti) lincah dalam menyelesaikan persoalan ini (kasus banyuwangi)," ujarnya.

Lebih lanjut, Kiai Marsyudi menegaskan adanya konflik dibanyuwangi adalah murni oknum kelompok masyarakat setempat," Ini sama sekali bukan persoalan antara NU dan Muhammadiyah, jadi jangan di hubunglan-hubungkan karena bisa saja terjadi pada kelompok (Organisasi) lain," tukasnya.

Baca Juga: Cak Imin: PBNU Akan Rugi Usai Copot Kiai Marzuqi Mustamar

Sebelumnya, aksi penurunan papan nama milik Muhammadiyah di Banyuwangi pada Jumat (25/2/2022) viral di media sosial. Papan nama yang dirusak tersebut berada di atas tanah wakaf Muhammadiyah Desa Tampo, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Awalnya, peristiwa itu disebabkan warga meragukan tanah wakaf yang dimiliki dan dikelola Muhammadiyah. Sehingga merobohkan papan nama dengan mesin gerinda.

Sejarah perwakafan tanah yang dimiliki dan dikelola Muhammadiyah itu sendiri sejak 1970 sudah digunakan sebagai lembaga pendidikan yang dikelola oleh Bakri (Nadzir).

Kemudian pada tahun 1992, pengelolahan tanah wakaf tersebut diberikan kepada Ahmad Djamil sebagai Nadzir pengganti sekaligus pimpinan Ketua Ranting Muhammadiyah di Banyuwangi.

Baca Juga: Candaan Abdul Mu'ti, Orang Muhammadiyah Lucu Dulunya Pasti NU

Menyikapi peristiwa itu, Muhammadiyah secara resmi melaporkan ke Polda Jatim. Pengurus Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur telah melaporkan 10 orang yang diduga terlibat dalam perusakan papan nama tersebut ke pijak Polda Jatim, Senin (7/3/2022) kemarin. Para terlapor diantaranya berinisial RH, LS, OPG, IM, S, S alias S, NS, HA, SWO, STR alias NP.

Oleh: M.Roissudin

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU