Kasus Makin Naik, DPR Minta Pemerintah Evaluasi Pelaksanaan PTM 100%

author Uswatun Hasanah

- Pewarta

Sabtu, 29 Jan 2022 22:41 WIB

Kasus Makin Naik, DPR Minta Pemerintah Evaluasi Pelaksanaan PTM 100%

i

Kasus Makin Naik, DPR Minta Pemerintah Evaluasi Pelaksanaan PTM 100%

Optika.id- Data dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 hingga Jumat (28/1/2022) pukul 12.00 WIB menunjukkan ada penambahan 9.905 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Tentunya, angka ini cukup tinggi seiring dengan kenaikan kasus varian baru Omicron di Indonesia.

Menyikapi hal itu, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Agustina Wilujeng Pramestuti, meminta pemerintah mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) 100%.

Baca Juga: Epidemiologi Imbau Peningkatan Covid-19 Jelang Libur Nataru

Mungkin menurunkan (PTM) menjadi 50%, tidak perlu memaksakan untuk 100%. Perlu dievaluasi PTM 100% ini, kata Agustina, seperti dilansir dari dpr.go.id yang dikutip Sabtu (29/1/2022).

Pelaksanaan PTM 100% tersebut, menurut Agustina, perlu ditinjau ulang pada tingkat penyebaran kasus Covid-19 di suatu wilayah. Dia menyarankan agar pemerintah tidak perlu memaksakan agar PTM dilaksanakan secara 100% sebab keselamatan para murid dan guru perlu menjadi prioritas. Politisi PDIP tersebut mengingatkan agar jangan sampai harus mengorbankan keselamatan murid dan guru.

Komisi X DPR juga sudah mendengar penjelasan dari Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono bahwa tercatat sudah ada 18 sekolah yang melakukan lockdown karena adanya murid dan guru yang terpapar Covid-19 baik itu dari SD, SMP dan SMA.

Oleh sebab itu, Agustina juga memastikan Komisi X DPR RI agar meminta adanya evaluasi pada Pelaksanaan Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri Tertanggal 21 Desember 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19.

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono menyampaikan peningkatan kasus Covid-19 per 27 Januari 2022 di Kota Depok ada 406 kasus dengan tren positivity rate naik hampir 15%. Tingkat bed occupancy ratio (BOR) naik menjadi 35% dari 24%.

Saat ini sudah ada 18 sekolah yang melakukan lockdown, baik itu dari tingkat SD, SMP dan SMA, namun paling banyak dari SMA. Oleh dasar itu, kami meminta Komisi X DPR untuk mengevaluasi pelaksanaan PTM 100%, pinta Imam.

Sebelumnya, pemerintah mengklaim telah mempersiapkan sejumlah hal untuk menghadapi lonjakan kasus harian Covid-19 yang saat ini tengah melanda Indonesia dan berbagai negara di dunia. Hal tersebut dikatakan oleh Presiden Joko Widodo dalam keterangannya. Dirinya memperkirakan kasus positif Covid-19 bakal meningkat dalam beberapa waktu ke depan.

Belajar dari lonjakan kasus varian Omicron yang sudah terjadi terlebih dahulu di berbagai negara, pemerintah sudah melakukan banyak persiapan untuk menghadapinya, ujar Presiden Jokowi saat menyampaikan keterangannya secara daring, Jumat (28/1/2022).

Baca Juga: Kasus Covid-19 Naik Jelang Nataru, Kemenkes: Masih Terkendali

Menurutnya, pemerintah sudah melakukan perbaikan berbagai sarana dan prasarana fasilitas kesehatan yang disesuaikan dengan karakter varian Omicron yang berbeda dengan sebelumnya yang tentunya juga memerlukan penanganan yang berbeda dari varian lain.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Salah satu upaya tersebut adalah telemedicine, aplikasi layanan kesehatan yang bisa mengurangi beban fasilitas kesehatan mulai dari puskesmas sampai rumah sakit. Hal tersebut penting sebab fasilitas kesehatan harus lebih fokus dalam menangani pasien dengan gejala berat maupun pasien-pasien penyakit lain yang membutuhkan layanan intensif.

Menurut Presiden Jokowi, tidak semua kasus Covid-19 membutuhkan layanan kesehatan secara langsung sebab gejalanya berbeda dan dinilai tidak membahayakan. Namun, presiden juga menekankan pentingnya meminimalkan kontak guna mencegah penyebaran yang lebih massif.

Ketika hasil tes PCR saudara positif tanpa ada gejala, silakan melakukan isolasi mandiri di rumah selama 5 hari. Bila ada gejala batuk, pilek, demam, silakan gunakan layanan telemedicine, atau ke puskesmas atau dokter terdekat, jelas presiden

Presiden pun mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, tidak panik, dan disiplin menerapkan protokol kesehatan serta mengurangi aktivitas yang tidak mendesak agar imunitas tetap terjaga.

Baca Juga: Kemenkes Tegaskan Pneumonia China Tak Akan Jadi Pandemi Baru di Indonesia

Reporter: Uswatun Hasanah

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU