Kampus Mengajar di Blitar Hasilkan Digitalisasi Pembelajaran SD

author Seno

- Pewarta

Sabtu, 18 Des 2021 14:33 WIB

Kampus Mengajar di Blitar Hasilkan Digitalisasi Pembelajaran SD

i

IMG-20211217-WA0013

Optika.id - Kampus Mengajar Angkatan 2 tahun 2021 telah berakhir pada hari Sabtu, (18/12/2021). Salah satu SD sasaran yang telah melaksanakan penutupan pada hari terakhir program tersebut adalah SDN Kaliboto, Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar.

Terdapat enam Mahasiswa yang ditempatkan di SD tersebut yang berasal dari UB (Universitas Brawijaya), UMM (Universitas Muhammadiyah Malang), Unikama (Universitas PGRI Kanjuruhan Malang) dan Unisba (Universitas Islam Bandung). Keenam Mahasiswa tersebut dibimbing oleh DPL (Dosen Pembimbing Lapangan) dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa), yaitu Katon Galih Setyawan, S.Sos., M.Sosio.

Kampus Mengajar merupakan salah satu kegiatan yang diinisiasi oleh Kemdikbudristek, sebagai implementasi kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Dalam kebijakan MBKM tersebut Mahasiswa diberikan kesempatan untuk belajar di luar program studinya selama 3 semester.

Dalam Kampus Mengajar Mahasiswa diajak terlibat untuk membantu guru di wilayah 3T (terdepan, tertinggal dan terluar). Atau sekolah maksimal terakreditasi B pada jenjang SD dan SMP dalam hal mengajar, membantu adaptasi teknologi dan membantu administrasi sekolah dan guru.

DPL Kampus Mengajar, Katon Galih Setyawan menyampaikan, program utama di SDN Kaliboto adalah membantu pembelajaran daring pada masa pandemi.

Terutama memfasilitasi siswa agar habit dalam menggunakan media pembelajaran daring (smartphone maupun komputer). Selain itu program utama berikutnya adalah menginisiasi guru untuk membuat media pembelajaran berupa video pembelajaran yang diunggah di kanal Youtube.

Kami membantu guru dalam proses pembelajaran secara daring maupun luring. Karena jumlah mahasiswa ada 6, maka saya bagi setiap mahasiswa membantu 1 jenjang kelas mulai dari kelas 1 6. Selain itu setiap Mahasiswa juga harus siap jika ditugaskan oleh Kepala Sekolah maupun guru pamong untuk membantu administrasi sekolah dan guru, kata DPL Katon kepada Optika.id, Sabtu (18/12/2021).

Proses pembelajaran pada awalnya berlangsung secara daring, kemudian kebijakan berubah menjadi luring. Permasalahan pembelajaran saat daring lebih banyak jika dibandingkan saat luring.

Karena adaptasi teknologi yang masih rendah pada siswa, ini menjadi perhatian kami saat awal melaksanakan observasi. Karena metode guru hanya penugasan tanpa memberikan pengantar materi terlebih dahulu. Penugasan biasanya diberikan melalui grup WA, kemudian hasil tugas atau pekerjaannya dikirimkan ulang ke guru. Mereka belum biasa dengan zoom atau google meet, bahkan tidak semua siswa bisa mengakses wifi," kata dosen S1 Pendidikan IPS Unesa ini.

Untuk membantu menyelesaikan masalah tersebut dan menjadi pencapaian mahasiswa adalah menginisiasi guru untuk membuat video pembelajaran. Dalam video tersebut, guru membahas satu soal dengan durasi antara 1 3 menit. Video-video tersebut kemudian diupload dalam kanal Youtube SDN Kaliboto.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Salah satu mahasiswa Kampus Mengajar dari Universitas Kanjuruhan Malang, Ikke Cecilia Purba, menyampaikan siswa sebelum mengerjakan tugas dari guru bisa mendapat penjelasan dahulu pada video pembelajaran di Youtube.

"Dengan demikian diharapkan loss learning dapat diminimalisasi," terang Mahasiswa jurusan PGSD ini.

Mahasiswa Kampus Mengajar lainnya dari Universitas Brawijaya, Christoporus Tamtama Wijaya, menambahkan, programnya telah berhasil mengembangkan Laboratorium IPS SD. Dalam laboratorium tersebut terdapat beberapa film pembelajaran yang membahas kehidupan sosial bangsa Indonesia yang majemuk dengan beragam budaya, agama serta kebiasaan masyarakatnya.

"Saya ingin mengenalkan nilai-nilai politik kebangsaan sejak dini, pada tema-tema yang berkaitan dengan IPS dan PPKn, dan juga untuk menguatkan Profil Pelajar Pancasila, kata Mahasiswa dari Departemen Ilmu Politik ini.

Terpisah, Kepala UPT SDN Kaliboto, Tuginah, S.Pd. mengatakan, Mahasiswa Kampus Mengajar telah mampu membantu administrasi sekolah terutama administrasi kelas. Manajemen sekolah dapat dikerjakan dengan baik dan tuntas, seperti penyusunan RPP model baru. Adik-adik Mahasiswa telah banyak membantu kami, bahkan mereka dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik ujar Kepala Sekolah yang awalnya guru olahraga ini.

Hal tersebut juga dikukuhkan oleh Korwil Pengawas Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar, Drs. Suharmadi, M.Pd. yang memberikan informasi bahwa program Kampus Mengajar ini sangat membantu pekerjaan guru yang dituntut semakin kreatif untuk menggunakan media pembelajaran online. Jika diperkenankan Kampus Mengajar angkatan selanjutnya dapat ditempatkan di wilayah Kecamatan Wonodadi dengan sekolah sasaran yang berbeda. Kami akan memfasilitasi dan senang jika hal tersebut dapat dikabulkan," pungkas Pengawas alumni Unikama ini kepada Optika.id.

Reporter: Amrizal

Editor: Aribowo

Editor : Pahlevi

Tag :

BERITA TERBARU