Jokowi Intens Bertemu Ketum Parpol, Bahas Capres 2024?

author Seno

- Pewarta

Senin, 10 Okt 2022 23:23 WIB

Jokowi Intens Bertemu Ketum Parpol, Bahas Capres 2024?

i

63414489240d1

Optika.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut dirinya intens bertemu dengan ketua umum partai politik sebelum Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, salah satunya Ketum parpolnya sendiri Megawati Soekarnoputri. Jokowi menegaskan, hal tersebut tak perlu ditutupi.

"Saya intens berbicara dengan ketua-ketua partai untuk itu, termasuk juga untuk 2024 lah, kita nggak mungkin tutupi itu," kata Jokowi kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (10/10/2022).

Baca Juga: Megawati Ajukan Diri Jadi Amicus Curiae di Sidang Sengketa Pilpres

Pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menilai pertemuan Presiden Jokowi dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri merupakan bentuk permintaan untuk mempertegas dukungan bagi Puan Maharani sebagai calon presiden (capres) 2024.

Pasalnya, menurutnya, suara PDI-P saat ini tengah terbelah antara mendukung Puan atau Gubernur Jawa Tengah yang juga kader PDI-P, Ganjar Pranowo, pada Pemilu 2024 nanti.

"Mungkin saja Megawati meminta komitmen kepada Jokowi karena fakta di lapangan, gerakan Ganjar ini jalan, relawannya jalan dan itu dianggap tidak loyal oleh Megawati," kata dosen Universitas Al-Azhar ini pada Optika.id, Senin (10/10/2022).

Ujang menilai, Megawati telah mendeteksi gelagat dukungan Jokowi untuk Ganjar.

Oleh karenanya, Megawati memanggil Jokowi ke Batutulis, Bogor, pada Sabtu (8/10/2022) kemarin, untuk membahas dukungannya ke Puan.

"Tentu PDI-P bukan partai kemarin yang tidak tau info apa-apa, oleh karena itu bisa jadi Megawati meminta komitmen jokowi untuk tetap bersama-sama PDI-P termasuk dalam konteks pilpres mendukung Puan," tukasnya.

Langkah Megawati tersebut, kata Ujang, sudah tepat untuk mempertahankan suara PDI-Perjuangan baik dari pendukung Ganjar maupun Puan.

Pasalnya, bila narasi 2 kader PDI-P maju sebagai capres ini terus berlanjut, maka akan berbahaya pada perolehan suara partai berlambang kepala banteng itu saat pemilu nanti.

Selain itu, dengan adanya dukungan Jokowi ke Puan, skenario mendorong putri Megawati itu sebagai capres bisa lebih mulus.

"Kalau ada dua kader yang maju, pasti akan terpecah, justru Megawati meminta kerelaan Jokowi bersama-sama PDIP (mendukung Puan), karena selama ini Jokowi sudah didukung dua periode oleh PDIP, masa ia sisa jabatannya tidak mendukung PDIP," tandas Ujang.

Sementara, Jokowi menekankan pentingnya stabilitas politik dan keamanan di tengah krisis global. Jokowi tidak ingin ekonomi Indonesia terganggu.

"Sehingga stabilitas politik itu menjadi dan stabilitas politik dan keamanan itu menjadi sangat penting saat ini. Jangan sampai kita mau menjelang pemilu padahal ada persoalan besar dalam ekonomi global terganggu ekonomi kita, itu yang kita nggak kehendaki," katanya.

Sebelumnya, Jokowi bertemu dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di Batutulis, Bogor. Pertemuan berlangsung selama dua jam.

Ditanya mengenai isi pertemuan dengan Megawati di Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat. Apakah dilobi untuk mendukung Puan Maharani di Pilpres 2024?

"Tanyakan Bu Mega, wong kandidatnya belum diputuskan oleh PDIP kan," jawab Jokowi.

Pertemuan tersebut isunya juga terkait manuver Partai NasDem yang telah mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Baca Juga: Seno Bagaskoro: Pertemuan Prabowo-Mega Tak Menentukan Posisi PDIP Kedepan

Bantah Terkait Manuver NasDem

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

PDI Perjuangan membantah bahwa pertemuan Ketum Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Jokowi di Batu Tulis, Bogor, berkaitan dengan manuver Partai NasDem. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan pertemuan Megawati dan Jokowi itu sudah direncanakan jauh-jauh hari sebelum deklarasi pencapresan Anies Baswedan.

"Pertemuan kemarin tidak ada kaitannya dengan deklarasi Partai Nasdem," kata Hasto di Gedung DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (9/10/2022).

"Karena, dengar-dengar kan dulu deklarasinya 10 November? Maka pertemuan harusnya sebelum deklarasi. Ternyata ada tiba-tiba faktor x yang buat deklarasi tanggal 3 Kemarin," imbuhnya.

Hasto menegaskan pertemuan Megawati dan Jokowi itu merupakan pertemuan berkala. Batu Tulis dipilih lantaran diperlukan suasana yang kontemplatif.

"Jadi nggak ada kaitan. Memang sudah direncanakan secara periodik, Bu Mega dengan Pak Jokowi di Istana Merdeka, Bogor, dan karena kemarin diperlukan suasana kontemplatif, maka di Batu Tulis," tutur Hasto.

Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto membeberkan isi pertemuan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi di Istana Batu Tulis, Bogor. Dalam pertemuan itu, Megawati dan Jokowi bertemu selama 2 jam.

Menurut Hasto, Megawati dan Jokowi membicarakan beberapa hal mulai dari krisis pangan hingga persoalan Pemilu 2024. Pada pertemuan tersebut, Megawati bahkan menyuguhkan makanan sendiri ke Jokowi.

"Makanan secara khusus dipersiapkan oleh Ibu Megawati berupa jagung, kacang Bogor, pisang rebus, talas, dan nasi uduk. Dari makanan untuk menjamu Presiden Jokowi sendiri penuh dengan semangat kerakyatan," ujar Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dalam keterangannya, Sabtu (8/10/2022).

Baca Juga: Langkah PDIP Kedepan?, Politisi Muda Ini Sebut Akan Ditentukan Melalui Kongres

Hasto mengatakan Megawati sejak Maret 2020 menginstruksikan untuk menanam 10 tanaman pendamping beras. Hasto menilai apa yang dicanangkan Megawati kini terbukti karena dunia saat ini tengah mengalami krisis pangan.

"Apa yang dicanangkan Bu Mega sejak 2,5 tahun lalu kini terbukti, dunia menghadapi krisis pangan. Karena itulah Bu Mega menghidangkan makanan pendamping beras secara khusus ke Pak Jokowi agar Indonesia benar-benar berdaulat di bidang pangan," katanya.

Hasto menyebut, dalam pertemuan tersebut, Megawati dan Jokowi membahas langkah-langkah penting dalam menghadapi krisis pangan dan ekonomi dunia. Megawati sebut Hasto membagi pengalaman kepada Jokowi dalam menuntaskan krisis.

"Ibu Mega memang sangat menaruh perhatian terhadap krisis ekonomi dan pangan, dan beliau membagi pengalaman lengkap menuntaskan krisis multidimensional. Saat itu seluruh jajaran Kabinet Gotong Royong benar-benar fokus dan terpimpin sehingga pada 2004 Indonesia bisa keluar dari krisis," pungkasnya.

Sebagai informasi, Istana Batu Tulis kerap dianggap spesial lantaran banyak keputusan penting diambil Megawati ketika bertemu di sana. Tercatat setidaknya pertemuan di Batu Tulis sudah terjadi 6 kali. Megawati 5 kali bertemu dengan Jokowi dan 1 kali bertemu dengan Prabowo Subianto.

Reporter: Pahlevi

Editor: Aribowo 

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU