Jika Terlalu Lama PJJ, Bisa Terjadi Learning Loss Pada Anak Anak

author optikaid

- Pewarta

Senin, 04 Okt 2021 13:15 WIB

Jika Terlalu Lama PJJ, Bisa Terjadi Learning Loss Pada Anak Anak

i

sumber shutterstock

Optika.id. Jakarta. Prof Dr Zainudin Maliki, anggota Komisi X, memperkuat peringatan Bank Dunia bakal terjadi learning loss anak didik jika pembelajaran jarak jauh (PJJ) dilakukan terlalu lama bagi anak-anak. Pernyataan Maliki itu diuraikan kepada Optika.id lewat telpon, Senin (04/10/2021) saat ditanya tentang kemungkinan learning loss anak anak yang selama ini mengikuti sekolah PJJ.

Kami sudah beri sinyal kepada Mas Menteri. Secepatnya dipersiapkan konsep, perencanaan, dan pelaksanaan yang komprehensif agar PTM bisa berjalan dengan baik dan sehat, kata mantan Dewan Pendidikan Kota Surabaya itu.

PJJ bagi anak-anak sangat riskan. Apalagi kalau terlalu lama. Mulai aspek kognisi sampai psikomotorik anak didik bisa terganggu. Jika itu hilang dalam satu generasi bakal jadi persoalan besar, keterangan Maliki lebih detil.

Sebagaimana kita ketahui, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim telah menyampaikan kekhawatirannya tentang lambannya  mengenai data sekolah yang menggelar pertemuan tatap muka (PTM). Sebenarnya ada sekitar 60 persen sekolah yang seharusnya menggelar PTM, namun sampai hari ini masih belum maksimal.

"Saya khawatir hanya 40% sekolah kita yang bisa melakukan PTM. Mestinya sudah 60%," ucap Nadiem dalam kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (27/9/2021). Nadiem menyebutkan data dari Bank Dunia dan sejumlah lembaga riset memperlihatkan bahayanya anak-anak usia SD dan PAUD yang tidak melakukan PTM. Sebab, menurut Nadiem, usia anak tingkat itu lebih membutuhkan PTM dibandingkan pembelajaran jarak jauh atau PJJ.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Data dari Bank Dunia dan berbagai lenbaga riset  menunjukkan betapa menyeramkannya learning loss yang bisa terjadi. Belum aspek di luar psikologis yang bisa terjadi dalam proses Pendidikan tersebut. Pendidikan di tingkat SD dan PAUD di mana mereka paling membutuhkan PTM bahwa kalau sekolah-sekolah yang tidak dibuka dampaknya bisa permanen," kata Nadiem.

Sebelumnya, pemerintah mengubah strategi menghadapi penularan virus Corona di PTM sekolah dengan lebih aktif melakukan pemeriksaan COVID-19. Di sisi lain, sekolah PTM yang punya penularan tinggi bakal ditutup dan diubah jadi pembelajaran jarak jauh.
Aribowo

Editor : Pahlevi

Tag :

BERITA TERBARU