Jenderal Andika Perkasa Masuk Bursa Calon Kepala BIN

author optikaid

- Pewarta

Kamis, 21 Okt 2021 05:02 WIB

Jenderal Andika Perkasa Masuk Bursa Calon Kepala BIN

i

Jenderal Andika Perkasa Masuk Bursa Calon Kepala BIN

Optika, Jakarta - Nama Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Andika Perkasa kembali mencuat, tetapi bukan sebagai calon Panglima TNI.

Melainkan menjadi Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) atau KaBIN menggantikan Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan.

Terkait posisi Kepala BIN, sumber internal menyebut posisi ini akan diisi oleh sejumlah nama besar petinggi TNI.

Mereka antara lain Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Andika Perkasa, Kepala Badan Intelejen Strategis (Kabais) Letjen TNI Joni Supriyanto, mantan Kepala BNPB Letjen TNI (Purn) Doni Monardo serta Mayjen TNI (Purn) Hartomo.

Nama-nama tersebut dianggap memenuhi kriteria yang layak untuk menjadi Kepala BIN.

Dua nama terakhir yakni Doni Monardo dan Hartomo adalah Jenderal TNI yang karirnya melejit di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Dikehui Letjen TNI (Purn) Doni Monardo pernah menjabat sebagai Danjen Kopassus. Sementara Mayjen TNI (Purn) Hartomo pernah diangkat menjadi Gubernur Akmil dan Kepala Bais TNI.

Kedua jenderal itu masuk dalam bursa calon Kepala BIN karena dianggap memiliki kemampuan dan pengalaman intelijen.

Sementara, analis politik sekaligus Direktur IndoStrategi Research and Consulting, Arif Nurul Imam menyebut kapasitas intelijen menjadi kriteria yang harus dimiliki untuk menjadi calon Kepala BIN.

Kapasitas tersebut harus melingkupi kemampuan mengolah data, mencari data dan memvalidasi data untuk kepentingan pembuatan kebijakan pemerintah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Siapa yang layak untuk duduk jadi Kepala BIN saya kira basisnya adalah basis kapasitas (Intelejen). Kemampuan dalam mengolah data, mencari data, dan memvalidasi data, sehingga data itu bisa digunakan sebagai basis pijakan pemerintah dalam membuat berbagai kebijakan, kata Arif, dalam keterangan tertulis, Kamis (21/10/2021).

Menurut Arif, keempat figur tersebut memang tercatat memiliki kapasitas dan pengalaman dalam dunia intelijen.

Namun lantaran jabatan Kepala BIN ini tidak lepas dari muatan politis, ia menambahkan kapasitas intelijen juga harus dibarengi dengan dukungan politik.

Kalau dilihat dari basic-nya sebagai intelijen tentara (TNI), tentu saja semua memiliki pengalaman dalam dunia intelijen," katanya.

"Tetapi kemudian bahwa Kepala BIN ini bisa dibilang memiliki muatan politis, tentu saja kapasitasnya harus dibarengi oleh back up politik sehingga dia layak dan dipilih pak Jokowi menjadi Kepala BIN, pungkasnya.

Reporter: Angga Kurnia Putra

Editor: Amrizal

Editor : Pahlevi

Tag :

BERITA TERBARU