Jatim Siap Sukseskan Imunisasi Anak Campak Rubella Nasional Tahap 2

author Seno

- Pewarta

Sabtu, 23 Jul 2022 14:23 WIB

Jatim Siap Sukseskan Imunisasi Anak Campak Rubella Nasional Tahap 2

i

IMG-20220723-WA0019

Optika.id, Surabaya - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, yang diwakili Sekda Provinsi Jawa Timur, Adhy Karyono, menandatangani komitmen dukungan kepastian pemberian imunisasi campak rubella serta imunisasi lain pada 9.435.097 anak di Pulau Jawa dan Bali, Kamis (21/7/2022). Penandatangan ini dilakukan sebagai bentuk kesiapan Jatim dalam mendukung serta menyukseskan program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) Tahap II yang akan dilaksanakan bulan Agustus 2022.

Penadatangan ini dilakukan bersama enam pimpinan daerah lainnya, yaitu Provinsi DKI Jakarta, Provinsi DI Yogyakarta, Provinsi Bali, Provinsi Banten, Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Jawa Tengah. Agenda yang berlangsung di Bangsal Kepatihan, Kompleks Kantor Gubernur DIY Yogyakarta tersebut, juga merupakan rangkaian High Level Meeting UNICEF dan dihadiri Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin serta perwakilan UNICEF.

Baca Juga: Jawa Timur Masuk Provinsi KLB Campak

Pada saat dialog bersama 6 kepala daerah lainnya, Sekda Prov Jatim, Adhy Karyono, menyampaikan bahwa di Jatim program imuniasai atau vaksin harus dilakukan. Namun, agar program ini berjalan lancar dan sukses, kuncinya kegiatan ini menjadi gerakan bersama. Dengan demikian tidak hanya dilakukan perangkat daerah, tetapi juga pentahelix approach, atau stakeholder yang lain.

"Jatim sudah melakukan sosialisasi, bahkan juga Surat Edaran (SE). SE ini juga bukan hanya behenti di Gubernur kepada para bupati/walikotanya, tetapi juga lembaga sosial keagamaan. Misalnya, Dewan Aisiyah yang membuat SE kepada seluruh anak cabangnya. Hal ini juga dilakukan Fatayat NU dan muslimat NU."

Namun dari semua proses itu, yang paling penting adalah kesiapan dari tenaga kesehatan dan fasilitasnya. Mereka tidak menyuntik saja, tetapi bagaimana membawa atau mengarahkan para ibu terutama dengan anak berumur 5-9 bulan itu benar-benar harus bisa mengunjungi fasilitas tersebut.

"Karenanya kami juga mengerahkan pendamping sosial, PKK, dan membuka gerai-gerai seperti di lingkungan pendidikan, tidak hanya faslitas kesehatan saja," katanya.

"Ini gerakan bersama, tuntas dalam satu bulan, dan menjadi tanggung jawab semua pihak," imbuhnya.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan ucapan terima kasih serta apresiasi kepada tujuh kepala daerah yang telah berkomitmen untuk membantu mendukung pelaksanaan BIAN Tahap II. Menkes berharap dukungan ini terus diperkuat dan ditingkatkan hingga pelaksanaan imunisasi anak di tahun-tahun selanjutnya.

Saya sampaikan ucapkan kepada seluruh kepala daerah yang telah berkomitmen untuk membantu pelaksanaan BIAN Tahap II. BIAN hadir bukan sebagai program, namun wujud gerakan bersama yang tidak hanya dikerjakan pemerintah, tetapi bersama-sama dengan seluruh stakeholder terkait supaya semakin banyak anak-anak yang mendapatkan perlindungan tambahan pada anak, kata Menkes.

Baca Juga: Ini 3 Langkah Pemerintah Untuk Atasi KLB Polio

Dikatakan Menkes, BIAN merupakan momentum penting untuk meningkatkan kekebalan tubuh anak dari penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi seperti campak, hepatitis, polio, tetanus, rubela, dan difteri serta mengurangi kesenjangan imunitas di masyarakat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ini sejalan dengan pilar pertama transformasi sistem kesehatan yakni transformasi layanan kesehatan primer dengan memperkuat upaya promotif preventif untuk menciptakan lebih banyak orang sehat.

Mengingat, selama pandemi COVID-19, dilaporkan ada sekitar 1,7 juta anak Indonesia belum mendapatkan imunisasi dasar lengkap. Pihaknya khawatir, jika tidak segera ditangani akan berdampak pada peningkatan jumlah kasus PD3I dan terjadinya Kejadian Luar Biasa atau KLB PD3I seperti campak, rubela dan difteri di beberapa wilayah sekaligus menjadi beban ganda pemerintah ditengah upaya pengendalian pandemi COVID-19 dan penyakit infeksi emerging lainnya.

Adanya rembuk bersama ini, kata Menkes menjadi momentum penting bagi seluruh kepala daerah di Jawa-Bali untuk menyamakan langkah dan strategi demi mencapai target Imunisasi campak dan rubela hingga 95% di wilayahnya masing-masing. Berdasarkan pengalaman dari vaksinasi COVID-19, Menkes optimis target ini bisa tercapai.

Baca Juga: Dukungan Lintas Sektor Pastikan Anak Jatim Dapat Imunisasi Campak Rubella

Kita belajar dari vaksinasi COVID-19 yang dalam 15 bulan bisa mencapai 400 juta, ini kita mau mengejar 95% atau sekitar 9,4 juta anak di Jawa-Bali untuk 3 jenis vaksin ada MR, DPT dan Polio. Jadi harusnya bisa, resepnya satu tidak bisa sendiri-sendiri, harus melibatkan semua komponen masyarakat termasuk pemerintah pusat dan pemerintah daerah, ujar Menkes.

Reporter: Jenik Mauliddina

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU