Jadwal Muktamar NU Masih Simpang Siur, Tercium Aroma Politis

author Seno

- Pewarta

Kamis, 25 Nov 2021 22:53 WIB

Jadwal Muktamar NU Masih Simpang Siur, Tercium Aroma Politis

i

img-20211101-wa0023_1635768560 (1)

Optika.id - Jadwal Muktamar Nadhlatul Ulama rencananya digelar pada Bulan Desember mendatang di Lampung. Namun jadwal Muktamar semakin tak pasti terkait beberapa hal. Aroma politis semakin tercium. Pada Rabu (24/11/2021) malam, Wakil Presiden Republik Indonesia Ma'ruf Amin menerima kehadiran tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama (NU) di rumah dinasnya, Jakarta Pusat.

Kehadiran para tokoh NU itu, untuk silaturahmi sekaligus menerima nasihat Ma'ruf terkait rencana penyelenggaraan Muktamar ke-34 NU yang bakal digelar pada Desember mendatang.

"Beliau (Wapres) memberikan nasihat kepada kami agar Muktamar NU yang akan datang berjalan dengan baik, damai, di samping (menjadi) maslahat bagi seluruh warga NU, juga manfaat untuk NKRI," kata Mustasyar PBNU asal Jakarta, KH Manarul Hidayat.

Menurut Manarul, Ma'ruf mendoakan serta berpesan supaya Muktamar bisa berjalan dengan baik sesuai dengan keputusan yang ditetapkan. Selain itu, Ma'ruf juga ingin penyelenggaraan Muktamar dijalankan dengan mengedepankan akhlakul karimah sehingga tidak menimbulkan kegaduhan.

"Selanjutnya karena NU ini mengedepankan akhlakul karimah, didirikan oleh para ulama, para kiai, para habaib, makanya dalam Muktamar pun (diharapkan) tetap mengedepankan yaitu akhlakul karimah," ujarnya.

Untuk itu, Kiai Manarul dan para Tokoh NU yang hadir pada pertemuan ini akan menyampaikan kepada umat bahwa segala permasalahan yang timbul terkait Muktamar akan diselesaikan sepenuhnya secara internal di PBNU.

"Insha Allah kami sudah sepakat akan menyampaikan kepada umat apabila terjadi apa-apa, tetap akan konsultasi dan menyerahkan kepada PBNU," tandasnya.

9 Kiai Sepuh Minta Muktamar Ditunda

Sementara, sebanyak sembilan orang kiai sepuh Nahdlatul Ulama (NU) meminta agar Muktamar ke-34 NU di Lampung ditunda hingga akhir Januari 2022 mendatang.

Kesepakatan itu tertera dalam sebuah dokumen berisi dua halaman yang menunjukkan hasil pertemuan sembilan kiai sepuh itu pada Rabu (24/11/2021) kemarin.

Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama dilaksanakan dengan persiapan yang maksimal dan optimal. Karena itu idealnya Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama dilaksanakan pada akhir Januari 2022 bertepatan dengan Harlah NU ke-96," tulis salah satu butir kesepakatan para kiai sepuh dalam dokumen tersebut.

Kesembilan kiai sepuh NU yang menandatangani kesepakatan tersebut yakni Anwar Mansyur dari Jawa Timur, Abuya Muhtadi Dimyati dari Banten, Tuanku Bagindo H Muhammad Letter dari Sumatera Barat. Lalu, terdapat nama Manarul Hidayat dari Jakarta, Abun Bunyamin dari Jawa Barat, Ahmad Haris Shodaqoh dari Jawa Tengah, Abdul Kadir Makarim dari NTT, Muhsin Abdillah dari Lampung, dan Farid Wajdy dari Kalimantan Timur.

Selain meminta pelaksanaan Muktamar NU ditunda, para kiai sepuh itu juga menyepakati empat kesepakatan lain dalam dokumen tersebut.

Pertama, para kiai sepuh berharap agar Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama dapat berlangsung dalam suasana kekeluargaan, persaudaraan dan kebersamaan. Kedua, Muktamar NU juga harus disertai suasana teduh, aman, damai dan harmonis.Ketiga, Muktamar ke-34 NU diharapkan dapat berkualitas dan bermartabat dalam rangka menyongsong Satu Abad NU.

"Terakhir, Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama menghasilkan keputusan dalam rangka membangun kemandirian bangsa untuk perdamaian dunia," bunyi kesepakatan tersebut.

Terpisah, Wasekjen PBNU, Ulil Abshar sudah membenarkan dan telah menerima dokumen kesepakatan dari para kiai sepuh NU tersebut.

"Ya benar, kami telah menerima keputusan tersebut," kata Ulil, Kamis (25/11/2021).

Muktamar ke-34 NU sedianya akan digelar pada 23-25 Desember 2021 mendatang di Lampung. Namun, kemungkinan gelaran itu akan dimundurkan atau dimajukan imbas dari penerapan PPKM Level 3 di seluruh Indonesia guna mengantisipasi Libur Natal dan Tahun Baru 2022.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Akan tetapi, sampai saat ini rapat PBNU sebagai pemilik wewenang sah untuk menentukan jadwal Muktamar bila mengalami penundaan belum memberikan keputusan resminya.

Sampai saat ini, terdapat kandidat calon Ketum PBNU yang diprediksi akan maju pada Muktamar Lampung. Mereka adalah Ketum PBNU saat ini, Said Aqil Siraj dan Katib Aam PBNU Yahya Cholil Staquf.

Ketua PBNU Bantah Tudingan Gus Ipul 

Sementara, ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Muhammad Salim Al Jufrie membantah tudingan sesama Ketua PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul bahwa saat ini kondisi organisasi tengah tidak kondusif menjelang Muktamar ke-34 NU.

Baginya, pernyataan ini tidak bijak dan justru bernuansa provokatif.

"Kalau menggunakan asosiasi umum, makna tidak kondusif bisa berarti PBNU sedang kacau balau, situasi kantor sedang tidak mendukung untuk terjadinya aktivitas. Ini provokatif sekali lho," kata Salim dalam keterangan persnya, Senin (22/11/2021).

Sebagai sesama pengurus PBNU, Salim berharap semua pihak dan warga NU tetap tenang. Ia meminta agar warga NU tidak mudah terseret pada provokasi yang semestinya dan tidak dilakukan pada tempatnya.

Dia menjelaskan, kondisi kantor PBNU kondusif seperti biasa meski kini jelang muktamar. Berbagai kegiatan juga berjalan tanpa kendala. Ia mengatakan Kepanitiaan Muktamar NU juga tengah sibuk menyiapkan berbagai hal yang harus dilakukan saat ini.

"Maaf-maaf ya, Gus Ipul itu Ketua PBNU yang hanya aktif pada saat ada momentum politik, muktamar atau pemilu. Beliau di grup WA saja tidak pernah nongol. Mana tahu kondisi PBNU dan perkembangan tentang SK-SK PWNU dan PCNU," kata dia

Sebelumnya, Gus Ipul menuding PBNU saat ini juga sedang tidak kondusif. Hal itu diklaim diakibatkan oleh persoalan politik dan administrasi yang mengganggu konsolidasi organisasi.

Melihat itu, Gus Ipul menyebut 27 PWNU mendesak agar Muktamar yang mulanya bakal digelar pada 23-25 Desember hingga 2 Januari 2022 nanti dijadwalkan ulang. Mereka mendorong agar Muktamar NU digelar pada 17-19 Desember 2021.

"Misalnya banyak SK mati yang tiba-tiba hidup sendiri tanpa ada tanda tangan Rois Aam. Ini masalah yang serius," kata Gus Ipul.

PBNU kemungkinan akan menunda pelaksanaan Muktamar ke 34 yang akan dilaksanakan pada 23-25 Desember 2021 di Lampung. Hal itu dikarenakan pemerintah menetapkan PPKM Level 3 guna mengantisipasi Libur Natal dan Tahun Baru 2022.

Meski demikian, sampai saat ini PBNU belum memutuskan kapan jadwal definitif muktamar akan digelar.

(Pahlevi)

Editor : Pahlevi

Tag :

BERITA TERBARU