ITS Bersama Beehive Drones dan Tinc Berhasil Ciptakan Drone Logistik Antarpulau

author Jenik Mauliddina

- Pewarta

Selasa, 09 Nov 2021 16:31 WIB

ITS Bersama Beehive Drones dan Tinc Berhasil Ciptakan Drone Logistik Antarpulau

i

Dok: Humas ITS

Optika.id, Sumenep - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Beehive Drones dan Tinc (Telkomsel Innovation Center) melakukan uji coba operasional pesawat tanpa awak (drone) untuk pengiriman kebutuhan medis antarpulau dan daerah terpencil di Kabupaten Sumenep.

Bertepatan dengan hari jadi Kabupaten Sumenep ke-752, uji coba aktivitas pertama pesawat tanpa awak yang mengirimkan suplai medis antarpulau serta daerah yang sulit terjangkau.

Baca Juga: ITS Buka Fakultas Kedokteran Berbasis Teknologi

Chief Executive Officer (CEO) Beehive Drones, Albertus Gian Dessayes mengatakan, Kabupaten Sumenep merupakan wilayah yang terdiri dari daratan dan sejumlah pulau kecil di Pulau Madura. Kabupaten Sumenep sendiri mengandalkan moda transportasi laut untuk berbagai aktivitas mobilitas dan distribusi.

Ia menilai, drone adalah jawaban praktis atas permasalahan last-mile delivery dalam dunia distribusi logistik. 

Dengan solusi ini, maka distribusi logistik dengan transportasi konvensional dapat lebih terbantu, karena drone menawarkan kecepatan waktu serta kepraktisan sistem distribusi logistik. 

 Atas alasan tersebut, kami berpikir untuk memadukan drone logistik medis ini dengan kapal laut dalam alur logistik last-mile delivery, katnya, Senin (8/11/2021).

Dari situlah, Beehive Drones memutuskan untuk menjalin kolaborasi dengan Departemen Teknik Transportasi Laut ITS. 

Ketua tim peneliti dari ITS, Ir Tri Achmadi PhD memaparkan, penggunaan drone dapat memperluas layanan transportasi laut beyond port. 

Drone ini dapat difungsikan untuk tahap ruas pengiriman akhir langsung ke konsumen atau biasa disebut sebagai last-mile delivery untuk kebutuhan logistik dari kapal yang memiliki kemampuan mengangkut drone. 

Menurutnya, drone ini akan memudahkan sistem logistik barang antarpulau tanpa mengharuskan kapal merapat di pelabuhan, disambung dengan pengiriman darat menggunakan truk. 

Di sini kita menghemat last-mile delivery, jadi konsepnya seperti aircraft carrier namun kita membawa drone, papar dosen Departemen Teknik Transportasi Laut itu.

Baca Juga: Akreditasi Internasional Diraih Puluhan Prodi ITS

Tri menjelaskan, STP Kluster Inovasi Kemaritiman ITS dalam hal ini bertugas untuk mendesain sistem pengoperasian logistik melalui transportasi laut. Dalam uji coba tersebut, lanjutnya, sistem yang telah dirancang terbukti berhasil mengatasi pengoperasian multiple drone yang melakukan aktivitas bolak balik dari kapal. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Untuk kemampuannya sendiri, drone logistik medis ini dapat terbang dengan kecepatan 70-100 kilometer per jam. Sementara itu, drone ini memiliki jarak terbang sampai 50 kilometer sekaligus membawa beban dengan berat maksimum 2 kilogram. 

Total kita menargetkan akan dapat membawa logistik seberat 10 kilogram dengan lima drone, terangnya.

Selain itu, Tri mengapresiasi pencapaian layanan drone logistik medis ini yang berhasil menjadi layanan drone pertama di Indonesia yang mendapatkan izin resmi dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.

 Ke depan, kami menargetkan pada semester pertama tahun 2022 drone ini sudah dapat beroperasi penuh di Kabupaten Sumenep, tandasnya.

Diharapkan drone ini dapat mempercepat penetrasi vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Sumenep. Di sisi lain, pihaknya akan terus berusaha untuk mengembangkan teknologi dan sistem yang ada untuk meningkatkan efektivitas dan manfaatnya.

Baca Juga: ITS Surabaya Luncurkan Mobil Listrik Serbaguna

 Pada intinya, dari uji coba kemarin sudah terbuka peluang penggunaan drone ini untuk mengirimkan bahan yang small, essential, dan urgent, pungkasnya. 

Kerjasama sama ini terlaksana Setelah mengantongi persetujuan dalam Program Matching Fund Gelombang IV Tahun 2021 oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) serta dukungan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep. 

Reporter: Jeni Maulidina

Editor: Amrizal

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU