Ini Alasan Freeport Bangun Smelter di Gresik

author angga kurnia putra

- Pewarta

Minggu, 28 Nov 2021 13:10 WIB

Ini Alasan Freeport Bangun Smelter di Gresik

i

Ini Alasan Freeport Bangun Smelter di Gresik

Optika.id - Vice President Corporate Communication PT Freeport Indonesia, Riza Pratama mengungkapkan karena adanya perusahaan besar yang mampu menyerap limbah secara besar dari produk yang dihasilkan oleh perusahaan itu.

Adapun dua perusahaan besar yang sangat membutuhkan limbah Smelter adalah Petrokimia Gresik dan Semen Indonesia.

Baca Juga: Freeport Indonesia Buka Lowongan Kerja, Ini Kualifikasinya!

"Seperti limbah asam sulfat yang digunakan untuk bahan dasar pupuk di Petrokimia. Kemudian limbah tembaga untuk bahan pabrik semen. Jadi pilihan tempat di Gresik sangat tepat. Tidak ada bahan yang akan dibuang sembarangan, melainkan ada industri yang bisa menyerap limbah," kata Riza, Sabtu (27/11/2021).

Ia memastikan tidak akan ada limbah yang terbuang dari proses olahan Smelter di Gresik, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dengan keberadaan Smelter di "Kota Santri" tersebut.

Riza menerangkan, selama ini proses olahan Smelter lebih banyak diekspor ke luar negeri, sedangkan apabila Smelter dibangun di Gresik diharapkan akan diserap pasar dalam negeri. Sebab produk limbahnya berupa tembaga mampu dijadikan bahan dasar pembuatan telepon seluler serta alat elektronik dan otomotif.

"Kenapa tidak dibangun di Papua, biayanya cukup tinggi. Karena di sana tidak ada industri yang menyerap," ujarnya.

Sementara itu, Riza menyatakan proyek pembangunan Smelter PT Freeport Indonesia di Gresik telah berjalan sesuai rencana, dan hingga kini mencapai 8 persen, setelah diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca Juga: Anies Baswedan Minta Audit Tenaga Kerja Asing Pasca Ledakan Smelter di Morowali

Keberasaan Smelter adalah di kawasan Java Integrated and Industrial Port Estate (JIIPE), dan menempati lahan seluas 100 hektare, dengan proyek pengerjaannya dilakukan perusahaan kontraktor PT Ciyoda International Indonesia (CII) yang saat ini masih fokus pemadatan lahan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Perusahaan smelter memiliki kapasitas 1,7 juta ton konsentrat per tahun serta 480 ribu ton logam tembaga serta fasilitas precious metal refinery (PMR).

Freeport Indonesia mampu menghasilkan 600 ribu koper per tahun. Nilai koper sekarang lagi super cycle bisa mencapai US$9.400 per ton dengan menelan investasi sebesar Rp42 triliun, sedangkan pendapatan dari koper bisa mencapai US$5,4 miliar.

Baca Juga: OKS Desak Pemerintah Usut Ledakan Smelter PT ITSS yang Tewaskan Belasan Orang

Reporter: Angga Kurnia Putra

Editor: Amrizal

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU