Haedar Nashir: Lima Nilai Dasari Perkembangan Bangsa Indonesia

author optikaid

- Pewarta

Minggu, 15 Agu 2021 05:51 WIB

Haedar Nashir: Lima Nilai Dasari Perkembangan Bangsa Indonesia

i

Masjid-Walidah-Dahlan

Optika.id. Surabaya-Prof Dr Haedar Nashir, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, menyatakan ada lima nilai dasar yang lahir dari pembangunan masjid Walidah Dahlan, yaitu (1), nilai spiritualitas dan moralitas, (2) intelektual, (3)profesionalitas, (4) sosial kemasyarakatan, (5) kebangsaan dan kemanusiaan yang melintas batas.

Hal itu disampaikan Prof Dr Haedar Nashir dalam sambutannya saat mengawali ground breaking masjid Walidah Dahlan di kampus Universitas Aisyiyah (Unisa), Yogyakarta, Jumat, 14-8-2021. Pembangunan Masjid Walidah Dahlan itu merupakan kerja sama antara Muhammadiyah dan Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Lima Nilai Dasar

Lebih lanjut Haedar menguraikan 5 nilai tersebut bahwa nilai-nilai keilahianlah yang membentuk nilai spiritual, moral, akhlak, dan etika luhur. Tanpa nilai ini bangsa Indonesia seperti jasad ditinggal jiwa.

Kedua, nilai intelektualitas. Masjid yang menyatu dengan kampus adalah satu nafas untuk mencerdaskan kehidupan bangsa berbasis ilmu pengetahuan dan kecerdasan intelektual. Haedar bahkan menegaskan bahwa persaingan global hari ini membutuhkan sumber daya insani yang nilai dan orientasi intelektualitasnya unggul di atas rata-rata.

Ketiga, nilai profesionalitas. Kampus UNISA yang didominasi program kesehatan ini merupakan satu wujud gerakan aktualisasi Aisyiyah untuk selalu hadir dengan nilai-nilai profesionalitas. Haedar mengutarakan keberadaan kampus yang lengkap dengan masjidnya ini pula merupakan terjemahan dari prinsip Islam yang menegaskan bahwa segala sesuatu harus dikerjakan oleh orang-orang profesional.

Keempat, nilai sosial-kemasyarakatan. Kehadiran kampus UNISA merupakan artikulasi dari semangat al-Maun yang ditanamkan Kiai Dahlan dan perhatian Nyi Walidah Dahlan untuk generasi baru membina anak-anak usia dini. Bangsa dan organisasi terbaik adalah mereka yang memberi manfaat untuk orang banyak tanpa diskriminasi. Masjid dan kampus UNISA insyaAllah menjadi ruang pencerahan, tambahnya.

Kelima, nilai kebangsaan dan kemanusiaan yang melintas batas. Haedar mengungkapkan keberadaan kampus UNISA dan Masjid Walidah Dahlan ingin terus hadir bersama seluruh komponen bangsa dalam rangka mencerahkan, mencerdaskan, mensejahterakan, dan menciptakan keadilan dan persatuan bangsa.

Unisa Harus Manfaat bagi Masyarakat Luas

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ketua Pimpinan Pusat Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini, dalam sambutannya menyatakan bahwa Unisa harus mewujudkan dirinya menjadi perguruan tinggi yang membanggakan dan memberikan kemanfaatan luas kepada masyarakat dan kepada kepentingan umat dan bangsa. Pembangunan masjid Walidah Dahlan ini diharapkan bisa menyempurnakan Unisa dengan dasar 5 nilai yang telah diuraikan Ketua PP Muhammadiyah, imbuhnya saat memberikan sambutan acara ground breaking masjid Walidah Dahlan.

Erick Thohir Terkesan Perjuangan Walidah Dahlan

Sementara itu Erick Thohir, Menteri BUMN, dalam sambutan acara ground breaking itu menyatakan bahwa Masjid Walidah Dahlan Unisa Yogyakarta mewarisi semangat dan keteladanan Nyai Siti Walidah. Tercermin dari rancangan masjid yang modern, ramah lingkungan, dan multi fungsi.

Ia berharap Masjid Walidah Unisa Yogyakarta bukan hanya sebagai tempat ibadah, melainkan juga sebagai pusat pendidikan karakter, penerapan kehidupan islami, dan pemberdayaan bukan hanya bagi jamaah sekitar, tapi umat secara luas.

(Aribowo)

Editor : Pahlevi

Tag :

BERITA TERBARU