Guyubnya Prabaners'74, Saling Bantu, Tolong Menolong Hingga Reunian

author Seno

- Pewarta

Senin, 01 Agu 2022 23:04 WIB

Guyubnya Prabaners'74, Saling Bantu, Tolong Menolong Hingga Reunian

i

IMG-20220801-WA0020

Optika.id - Meski sudah puluhan tahun lulus dari SMP (Sekolah Menengah Pertama) Negeri 3 Surabaya di Jalan Praban, tak lantas membuat Prabaners sebutan lulusan SMPN 3 Praban lupa satu sama lain.

Mereka tetap guyub dan kompak. Seperti kata pepatah 'loro siji loro kabeh', kalau ada satu orang yang sakit yang lain juga ikut sakit. Hal ini terbukti saat salah seorang temannya meninggal dunia mereka dengan guyub membantu keluarga yang ditinggalkan almarhum. Salah satunya keluarga Almarhum Pipin.

Almarhum Pipin meninggalkan seorang istri dan dua orang anak. Anak sulungnya yang bernama Prima Mahardika turut merasakan keguyuban Prabaners'74 sebutan alumnus SMP 3 angkatan 1974.

Prima tak luput dari bantuan yang telah diberikan oleh Prabaners'74. Dia merupakan mahasiswa baru sekaligus penerima beasiswa KIP-K (Kartu Indonesia Pintar- Kuliah) di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) ini. Sutaji, Ketua Prabaners74 membenarkan Alm Pipin merupakan seorang Prabaners.

Orang tuanya itu teman kita di Prabaners, teman SMP, orang tua lakinya, kemudian meninggal karena sakit paru-paru kronis. Saat itu si Prima masih SMP. Adiknya masih SD, itu waktu bapaknya meninggal, ungkap Sutaji, Senin (1/8/2022).

Tak hanya itu, Prabaners'74 juga sempat mengadakan penggalangan dana untuk keluarga Alm Pipin. Sutaji mengatakan dari penggalangan dana tersebut terkumpul sebesar beberapa puluh juta, yang nantinya akan diberikan kepada istri dari almarhum Pipin.

Kita bantu, kita saweran lah ngumpulin dana. Jadi untuk keluarganya almarhum, waktu itu terkumpul uang beberapa puluh juta, rencananya kita serahkan ke istrinya, ujarnya.

Istrinya kan waktu itu belum kerja, jadi dia nggak mau terima uang itu, dia titipkan di kas Prabaners'74 untuk anak-anaknya sekolah, sambung Sutaji.

Meskipun hanya sekedar alumni, Prabaners74 juga terus mengawasi perkembangan keluarga yang telah ditinggal oleh Almarhum Pipin.

[caption id="attachment_34684" align="aligncenter" width="576"] Almarhum Pipin dalam buku Prabaners'74.[/caption]

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sutaji mengatakan jika mulai dari kursus menjahit sang ibu, hingga masuknya Prima menuju SMK sampai sekarang kuliah di Sidoarjo. Hal tersebut terus mereka ikuti, terlebih lagi sebagai sarana evaluasi bagi para Prabaners74.

Sampai transport, si Prima minta dibelikan sepeda motor, dipakai buat sekolah sampe kuliah, kita ambilkan dari uang kasnya tadi. Jadi sebelum kita belikan apa gitu, kita rapat dulu, itu semua keputusan teman-teman Prabaners'74. Sampai mau beli motor matic atau bebek kita diskusikan, akhirnya kita belikan motor bebek mereknya Honda Supra karena untuk bantu ibunya bekerja juga, terangnya.

"Kita pun sepakat, mengarahkan pada keluarganya, nantinya kalau mau kuliah dimasukkan ke negeri kan mahal kosnya, transportnya, dan lain-lain. Si ibu kemudian menyerahkan soal itu kepada kita, muncullah keinginan buat ke Umsida kebetulan juga ada beasiswa KIP-K, selain gratis, dekat sama rumah, kan biar biayanya nggak mahal-mahal buat kos atau transport, tukasnya.

Selain itu rencananya Prabaners'74 juga akan menggelar reunian lagi pada bulan Agustus ini.

"Rencananya tanggal 6-7 Bulan Agustus ini ada reunian lagi di Batu mas, kita pengennya yang datang ya semuanya, kalau yang sebelumnya yang datang ya sekitar 50-an padahal anggota kita ada 200-an dan tersebar di seluruh penjuru Nusantara," selorohnya.

Reporter: Akbar Danis

Editor: Pahlevi 

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU