Optika.id - Gunung Semeru meletus pada Sabtu (4/12/2021). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebut, sebelum erupsi tersebut terjadi laharan pada pukul 13.30 WIB.
"Erupsi Semeru berupa Awan Panas Guguran, tanggal 4 Desember 2021, diawali dengan kejadian laharan pada pukul 13.30 WIB," ujar Kabid Mitigasi Gunung Merapi Gunung Berapi PVMBG Kristanto dalam keterangannya.
Baca Juga: Pastikan Keselamatan Warga, Khofifah Tinjau Dampak APG Gunung Semeru
Dia mengatakan, pada saat kejadian awal visual gunung tertutup kabut. Hingga pukul 16.30 WIB, luncuran awan panas guguran masih berlangsung.
"Pada saat kejadian awal visual gunung tertutup kabut, Awan Panas Guguran mengarah ke Besuk Kobokan dan hingga saat ini masih berlangsung," kata Kristanto.
[caption id="attachment_9480" align="alignnone" width="135"]
Warga berlarian menyelamatkan diri. (IST)[/caption]
Sampai saat ini pihak PVMBG masih menghimpun kelengkapan data terkait fenomena tersebut. Gumpalan awan pekat tampak turun dari Semeru. Warga sekitar berlarian berusaha menghindari gumpalan awan tersebut.
Baca Juga: Pagi Ini, Gunung Semeru Masih Keluarkan Lava Pijar
"Saat ini kondisi gelap gulita," kata Bupati Lumajang Thoriqul Haq pada wartawan, Sabtu (4/12/2021).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dia menambahkan dampak Semeru erupsi ini membuat dua kecamatan di Lumajang kondisinya gelap gulita.
"Dua kecamatan di Lumajang gelap gulita, yakni Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro," tambahnya.
Hingga kini pihaknya belum mengetahui berapa desa yang terdampak Semeru erupsi.
Baca Juga: 1951 Hunian Tetap Penyitas Gunung Semeru Sudah Teraliri listrik
"Saya belum tahu berapa desa yang terdampak, tapi saat ini kondisi dua kecamatan sudah gelap semua. Saat ini kami masih koordinasi," pungkasnya.
(Pahlevi)
Editor : Pahlevi
