Gunung Semeru Erupsi Setiap Hari, PVMBG Keluarkan Larangan Aktivitas Radius 13 KM

author Jenik Mauliddina

- Pewarta

Minggu, 06 Mar 2022 02:10 WIB

Gunung Semeru Erupsi Setiap Hari, PVMBG Keluarkan Larangan Aktivitas Radius 13 KM

i

Gunung Semeru Erupsi Setiap Hari, PVMBG Keluarkan Larangan Aktivitas Radius 13 KM

Optika.id, Lumajang - Hampir sepekan ini Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur meletus hampir setiap hari, dengan status gunung api tersebut pada Level III atau Siaga.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan peringatan potensi-potensi bahaya akibat peningkatan aktivitas Gunung Semeru. 

Baca Juga: Pagi Ini, Gunung Semeru Masih Keluarkan Lava Pijar

Kepala Pos Pantau Gunung Sawur, Liswanto mengatakan, tercatat pada Sabtu, (5/3/2022), erupsi Gunung Semeru telah membuat tumpukan material lava di lereng gunung yang memicu bahaya primer. Yakni ketika lava dari magma bumi terlontar keluar ke udara.

"Mengimbau agar masyarakat tidak beraktivitas di sekitaran sungai yang berhulu dari Gunung Semeru. Radius yang dilarang 13 kilometer di wilayah Tenggara. Kawasan tersebut adalah Curah Kobokan," ujarnya, Sabtu (5/3/2022).

Selain itu, selama Semeru masih berderu warga juga dilarang melakukan aktivitas di radius 5 kilometer dari kawah atau Puncak Jonggring Saloko. Sebab kawasan tersebut rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

"Mengingat cuaca sangat ekstrem dan belum ada tanda-tanda ke normal, maka kami dari PVMBG mengimbau kepada seluruh masyarakat agar selalu meningkatkan kewaspadaan yang tinggi," pesannya.

Ia juga terus meningkatkan bahaya primer letusan ini bisa merusak apa saja yang berada di wilayah lereng Semeru dan dapat menelan korban jiwa. 

Baca Juga: Pembangunan Huntara ACT di Lumajang Ikut Mangkrak, Buntut Kisruh Penyelewengan Dana

"Bahaya primer sangat berpotensi terjadi karena aktivitas Semeru sekarang masih tinggi," ujar Liswanto.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selain bahaya primer, masyarakat juga terancam dengan bahaya sekunder yang merupakan bahaya tidak langsung dari letusan.

"Bahaya sekunder mengancam ketika kawasan puncak diguyur hujan deras," ujarnya.

Adanya dua potensi bahaya ini, pihak PVMBG akan melakukan update informasi Gunung Semeru setiap 6 jam sekali. 

Baca Juga: Atap Rumah Warga di Lumajang Berjatuhan, Akibat Gempa 5,2 M

Reporter: Jenik Mauliddina

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

Tag :

BERITA TERBARU