Gubernur Dorong Calon PNS Pemprov Jatim Peka Permasalahan Masyarakat

author optikaid

- Pewarta

Senin, 08 Nov 2021 01:46 WIB

Gubernur Dorong Calon PNS Pemprov Jatim Peka Permasalahan Masyarakat

i

Dok : Kominfo Pemprov Jatim

Optika.id - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak Semua lebih peka terhadap permasalahan masyarakat, saat membuka Pelatihan Dasar (Latsar) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) golongan II, angkatan 53, 54 dan 55 Tahun 2021 di lingkungan Pemprov Jatim, Sabtu (6/11/2021).

Pelaksanaan pembukaan Latsar ini dilakukan secara Hybrid (online dan offline), yang diikuti langsung 120 PNS Golongan II dan 880 orang CPNS Golongan II dan III yang hadir secara virtual di Aula Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Prov. Jatim, Kota Malang.

Baca Juga: Khofifah Kembali Maju Jadi Calon Gubernur di Pilkada Jatim 2024

Kepada seluruh peserta Latsar yang hadir, Gubernur Khofifah, menekankan soal kepekaan seorang CPNS terhadap segala situasi yang terjadi di tengah tengah masyarakat. Seperti pandemi Covid-19 hingga tanggap terhadap bencana alam yang terjadi di sekitar.

"Inilah salah satu bentuk kepekaan yang menggerakkan hati kita  untuk dapat melayani masyarakat terdampak bencana tanpa harus diperintah. Contoh seperti itulah yang harus dimiliki dan ditanamkan oleh peserta Latsar untuk lebih peka terhadap persoalan yang terjadi," terangnya.

120 CPNS tersebut rencananya akan mengikuti tahapan pembelajaran klasikan selama enam hari. Sedangkan 880 orang lainnya tengah mengikuti tahapan pembelanjaran mandiri dan Distance Learning secara virtual.

Lebih lanjut, Gubernur Khofifah juga menekankan pentingnya penanaman Employer Branding dan Core Values di dalam diri ASN Pemprov Jatim. Mengacu pada arahan Presiden RI Joko Widodo, bahwa setiap ASN harus memiliki karakter 'BerAKHLAK'  di dalam dirinya.

"Khusus untuk peserta yang sedang mengikuti Latsar kali ini, ada Employer Branding dan Core Values yang diluncurkan oleh Bapak  Presiden Jokowi Juli lalu yaitu BerAKHLAK," ujarnya.

Mengusung tema "BerAKHLAK" yang merupakan kepanjangan dari 'Berorientasi Pelayanan,  Akuntabel Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif' itu diharapkan agar semua ASN bisa menerapkannya dalam pelaksanaan tugas sehari-harinya. Hal tersebut ditekankan Gubernur Khofifah sebagai core values bagi seluruh ASN.

Khofifah menyebutkan bahwa kiat-kiat pengembangan kemampuan seperti kediklatan, pelatihan, dan short course perlu digencarkan kembali. Utamanya, terkait bidang teknologi dan digitalisasi sistem.

Khofifah mengimbau, jangan sampai dalam kiat-kiat tersebut, terdapat sentimen-sentimen yang tidak sesuai dengan Pancasila atau pandangan NKRI. Termasuk masalah mental investment sangat penting bagi pengembangan keterampilan Sumber Daya Manusia (SDM).

Baca Juga: Etika Mengirim Undangan Online agar Rapi & Sopan

"Saya berpesan agar saudara bisa menyerap sebanyak-banyaknya sumber pembelajaran yang nantinya dapat dikembangkan dalam skema pembelajaran yang fleksibel, kolaboratif dan kebiasaan yang akan menjadi dasar untuk mencapai Jawa Timur yang maju dan unggul," tambahnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sementara itu, Kepala BPSDM Prov. Jatim Aries Agung Paewai dalam laporannya menyampaikan bahwa pelaksanaan Latsar bagi formasi CPNS Tahun 2019 baru saja dimulai pada Maret 2021 lalu. Itu dikarenakan masih tingginya angka kasus konfirmasi Covid-19.

Oleh sebab itu, pelaksanaan Latsar bagi CPNS Formasi 2019 akan terbagi pada tahun 2021 sebanyak 10.853 orang dan tahun 2022 sebanyak 4.697 orang. Hingga November 2021 tercatat 6.156 peserta telah selesai menjalani Latsar, sementara 4.697 lainnya masih menjalani Latsar di berbagai tahapan.

Dirinya menjelaskan bahwa di setiap akhir pelaksanaan Latsar, setiap peserta diwajibkan untuk membuat satu inovasi yang bisa diterapkan di lembaga tempat mereka ditempatkan.

Bahkan, Kaban Aries Agung Paewai juga menyampaikan, total lebih dari 5.000 inovasi telah dihasilkan oleh peserta Latsar CPNS. Seluruh inovasi tersebut disebutnya merupakan bagian dari pelayanan kepada masyarakat.

Baca Juga: Khofifah Serahkan Penghargaan K3 2023 ke Bupati Lamongan

Latsar model Blended ini merupakan pelatihan yang inovatif dan terintegrasi, memadukan pembelajaran klasikal dan nonklasikal baik di tempat pelatihan dan di tempat pelatihan serta di tempat kerja.

Model ini diyakini mampu menginternalisasi, menerapkan dan mengaktualisasikan sekaligus membuatnya menjadi kebiasaan (Habituasi) serta merasakan manfaatnya dan terpatri dalam dirinya sebagai karakter pegawai negeri sipil. 

Reporter: Jeni Maulidina

Editor: Amrizal

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU