Optika.id. Surabaya. Pemberian gelar Doktor Honoris causa (DR HC) jika diberikan kepada aktor politik dan pebisnis sangat mungkin berpotensi konflik kepentingan dan sarat atas pertimbangan politik, sehingga integritas akademik perguruan tinggi akan jadi taruhannya, demikian komentar Dr. dr Sukodiono, MM, Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya, kepada Optika.id, Minggu (17/10/2021) lewat WhatsApp.
Hal itu dikatakan Sukodiono saat mengomentari penolakan sejumlah dosen yang tergabung dalam Aliansi Dosen UNJ (Universitas Negeri Jakarta) Menolak Pemberian Gelar yang rencananya diberikan kepada Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan Menteri BUMN (Badan Usaha Milik Negara) Erick Thohir.
“Sebenarnya tak masalah, jika memenuhi syarat yang telah ditentukan. Tetapi kalau pemberian dilakukan punya motif yang cenderung pragmatis atau distruktif. Disitu letak masalahnya, urai rektor yang dokter itu.
Sebagaimana kita ketahui BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) UNJ menolak rencana pemberian gelar DR HC kepada Ma’ruf Amin dan Erick Thohir. Alfian Fadhilah, Ketua BEM UNJ, dalam Instagram tegas menyatakan “Menolak pemberian gelar kehormatan doktor honoris causa pada siapapun yang sedang menjabat di pemerintahan. Pernyataan sikap BEM UNJ itu disampaikan melalui akun media sosial Instagram @bemunj_official pada Jumat (15/10/2021) malam.