Daftar Toko Buku yang Lebih Dulu Tutup Sebelum Gunung Agung dan Togamas

author Uswatun Hasanah

- Pewarta

Senin, 22 Mei 2023 14:57 WIB

Daftar Toko Buku yang Lebih Dulu Tutup Sebelum Gunung Agung dan Togamas

Optika.id - Pada 3 Juni 2022 silam, Toko Buku Togamas Solo mengumumkan bahwa mereka akan berhenti beroperasi mulai Juni 2022. Tak pelak kabar penutupan tersebut disayangkan oleh penggemar mereka. Tak hanya Solo, Togamas juga menutup berbagai cabangnya di kota-kota besar seperti Surabaya, Mojokerto, Tulungagung dan lain-lain.

Baca Juga: Bangkrut! Ini Daftar Pinjol yang Gulung Tikar pada 2023

Kini sosial media kembali dihebohkan dengan kabar tutupnya salah satu toko buku tersohor di tanah air, Gunung Agung.

Sebelumnya, gerai Toko Buku Gunung Agung di Bandung Indah Plaza (BIP) tutup secara permanen dengan alasan kenaikan biaya operasional hingg 80%. Kini, toko buku tersebut benar-benar menutup semua gerainya secara permanen.

Menurut Manajemen dari PT GRA Tiga Belas yang menaungi Toko Buku Gunung Agung, direksi secara resmi menutup semua outlet yang masih tersisa pada tahun ini dengan beberapa alasan. Salah satunya efek dari pandemi Covid-19.

"Penutupan toko/outlet tidak hanya kami lakukan akibat dampak dari pandemi Covid-19 pada tahun 2020 saja, karena kami telah melakukan kelangsungan usaha dan mengatasi kerugian usaha akibat permasalahan beban biaya operasional yang besar," tulis manajemen dalam keterangan resmi dikutip, Senin (22/5/2023).

Beban besar tersebut nyatanya tidak sebanding dengan pencapaian penjualan tiap tahunnya. Puncaknya yakni pandemi Covid-19 yang menyerang di awal tahun 2020. Hal tersebut membuat Gunung Agung menerapkan langkah efisiensi dengan menutup outlet di Gresik, Magelang, Semarang, Surabaya, Jakarta, Bogor dan Bekasi.

Direksi pun dengan berat hati mengungkapkan, penutupan seluruh outlet toko buku merupakan hal yang bijaksana lantaran kerugian yang ditanggung perusahaan sangat besar.

Kabar penutupan sejumlah toko buku ini telah terjadi setidaknya selama lima tahun terakhir. Dimulai dari beberapa cabang toko buku mulai gulung tikar karena alasan operasionalnya yang tidak berjalan dengan lancar, kekurangan biaya, dan lain sebagainya. Bahkan, penutupan ini hanya menyisakan satu toko utama, atau bahkan benar-benar hilang dari peredaran lantaran beberapa alasan.

Selain Togamas dan Gunung Agung, ini toko buku yang sudah lebih dulu gulung tikar. Apa saja itu?

Toko Buku Aksara

Baca Juga: Pandemi dan Rasa Kesepian yang Mengancam Umat Manusia

Toko buku ini menyediakan beraneka ragam buku alternative dengan beragam genre. Berdiri sejak tahun 2001, toko buku ini sempat membuka cabang di beberapa mall seperti Pacific Place dan Cilandak Town Square, Jakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Akan tetapi, pada tahun 2018 lalu dua cabang itu sudah tutup permanen dan hanya menyisakan toko pusatnya saja yang terletak di Kemang.

Aksara hingga saat ini berfokus pada penjualan daring di platform Tokopedia untuk mengakali biaya operasionalnya. Aksara, yang hadir sebagai bagian dari Dia.Lo.Gue ini kembali ke pusatnya sebagai hub atau ruang kreatif.

Kinokuniya

Berdiri sejak tahun 1927, Kinokuniya merupakan jaringan toko buku asal Jepang dan menjual buku-buku impor America dan Asia, serta lokal Indonesia. diketahui toko buku ini tersebar di sembilan negara dengan 29 cabangnya. Kinokuniya di Indonesia berlokasi di Grand Indonesia dan Plaza Senayan, Jakarta.

Kini Kinokuniya Indonesia lebih berfokus pada penjualan secara daring di e-commerce seperti Tokopedia, BliBli dan iStyle.id lantaran cabang di Plaza Senayan ditutup secara permanen pada 1 April 2021. Pun outletnya di Grand Indonesia tidak menghasilkan keuntungan yang signifikan meskipun masih berdiri di situ.

Baca Juga: Siaga Hadapi Ancaman Pandemi di Masa Depan

Toko Buku Djawa

Kendati nama Djawa dikenal sebagai coffee shop bernama Kopi Toko Djawa, namun nama ini sebelumnya pernah digunakan untuk toko buku dengan jenama yang sama di Jalan Braga, Bandung, Jawa Barat. Pendirian toko buku ini berkaitan dengan nuansa historis Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955 yang mana namanya saat itu tercantum dalam Buku Panduan Bandung Untuk Konferensi Islami Asia Afrika pada tahun 1965.

Bersamaan dengan perubahan yang terjadi pada Kota Bandung, toko buku inipun menutup usianya pada tahun 2015 lantara biaya operasional yang tidak bisa dipenuhi.

Selain toko-toko buku di atas, ada beberapa toko buku lainnya yang gulung tikar di antaranya QB World Booksmilik mendiang Richard Oh yang berlokasi di Bogor, Jawa Barat;Toko Buku Gramediacabang Mall Taman Anggrek, Jakarta;Toko Buku Alebenedi Sukajadi, Bandung; danToko Buku Eurekadi Rawamangun, Jakarta.

Penutupan toko buku ini tak pelak membuat sedih bagi para pecinta buku. Kehadiran toko buku dianggap sebagai ikon literasi di suatu wilayah yang bisa menunjang kecerdasan dari anak-anak daerah tersebut. Namun kini, banyak toko buku yang gulung tikar hingga menutup gerai outletnya secara permanen patut disayangkan. Kenangan toko buku akan membekas kendati tokonya sendiri sudah tiada.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU