Ganjar Diisukan Didukung Taipan, Refly: Demokrasi Kita Dirusak Cukong!

author Seno

- Pewarta

Sabtu, 13 Nov 2021 22:12 WIB

Ganjar Diisukan Didukung Taipan, Refly: Demokrasi Kita Dirusak Cukong!

i

Ganjar-Pranowo-Disebut-Dapat-Dukungan-Finansial-dari-Para-Taipan-Refly-Harun-Demokrasi-Kita-Dirusak-Segelintir-Elite-dan-Cukong

Optika.id - Ganjar Pranowo diisukan memiliki dukungan finansial dari para pengusaha papan atas (Taipan, red) untuk maju Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Hal itu dikatakan oleh Wartawan senior, Arief Gunawan melalui tulisannya yang berjudul 'Saat PDIP dan Golkar Dibusuki Kadernya Sendiri' yang diterbitkan salah satu media online, Jumat (11/11/2021).

Menurut Arief Gunawan, salah satu alasan didukungnya Gubernur Jawa Tengah itu oleh para pengusaha, lantaran ingin mengulang kesuksesan untuk menaikkan presiden boneka pro China, seperti Pilpres 2014.

Menanggapi kabar itu, Ahli hukum tata negara Refly Harun pun memberikan statement.

Refly Harun menuturkan, meski hal itu belum diketahui kebenarannya, tetapi perlu dianalisis mengenai dirusaknya demokrasi oleh percukongan dan segelintir elit yang berambisi memperebut kekuasaan dengan cara yang mudah.

Refly Harun pun mengungkit tentang diterapkannya presidential threshold yang menurutnya akan memudahkan intervensi para cukong.

"Demokrasi kita ini dirusak oleh percukongan, dirusak oleh segelintir elit yang berambisi merebut kekuasaan dengan cara mudah dan murah. Dengan cara mudah terutama, yaitu dengan menerapkan misalnya presidential threshold itu. Itu jelas. Agar tidak ada lagi calon yang bisa nyalon selain dua pasangan saja," kata Refly Harun, dikutip dari kanal YouTube Refly Harun, Sabtu (13/11/2021).

"Kemudian, setelah itu percukongan yang akan menentukan, karena kita tahu Pilpres itu mahalnya minta ampun, bisa triliunan. Karena itu, kalau bangsa ini punya niat yang bagus, maka seharusnya presidential threshold hilang," imbuhnya.

Refly mengatakan, transparansi penggunaan anggaran kampanye sangat diperlukan untuk menghalau kepentingan para cukong. Meski secara teoretis, lanjutnya, ada transparansi dana kampanye, sayangnya hal tersebut dinilainya tidak berjalan sebagaimana mestinya.

Pasalnya, para cukong telah memiliki cara untuk menyalurkan uang mereka sehingga lepas dari monitoring Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Jadi Ganjar ini hanya isu saja ya, belum tentu juga benar. Tetapi percukongan atau pertaipanan itu sudah menjadi rahasia umum. Hanya masalahnya kepada siapa cukong dan taipan itu akan meletakan pundi-pundinya dalam pemenangan Pilpres tahun 2024," tukasnya.

Dia pun mengajak agar masyarakat memiliki komitmen untuk menghalangi para calon yang dibiayai oleh cukong dan oligarki.

"Kita harus punya komitmen untuk menghalangi, untuk menghujat siapa saja calon-calon yang memang dibiayai oleh para cukong, dibiayai oleh para oligarki bisnis, dibiayai oleh kekuatan-kekuatan finansial yang bakal mengendalikan negara. Siapa pun presidennya misalnya," tegasnya.

Refly menilai, dibukanya keran persaingan sangat dibutuhkan untuk memunculkan calon-calon terbaik meski tak memiliki kekuatan finansial.

Dia pun mengimbau agar masyarakat tak memilih calon-calon tertentu berdasarkan money politics atau politik uang.

(Pahlevi)

Editor : Pahlevi

Tag :

BERITA TERBARU