Flashmob Sumpah Pemuda Digelar di Grand City

author Seno

- Pewarta

Rabu, 27 Okt 2021 19:05 WIB

Flashmob Sumpah Pemuda Digelar di Grand City

i

IMG-20211027-WA0009

Optika - Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2021, beberapa komunitas menggelar acara bersama bertajuk "Flashmob Sumpah Pemuda" di Atrium Timur Grand City Mall.

Selasa (26/10/2021) petang, Grand City Atrium Timur terlihat semarak dengan hadirnya peserta flashmob memakai berbagai kebaya warna warni dan pakaian adat dari berbagai suku indonesia. Dari e-flyer yg beredar terlihat bahwa kegiatan tersebut didukung oleh beberapa komunitas di surabaya seperti : WISH, KKI, ASSB, Gerilya 4 Surabaya, Emak Baperan, Walubi, FKUB, Kedaibilitas, Jogoboyo, GNJ, Ganesha, Perempuan Penghayat dan Kompii.

"Acara ini bertujuan mengingatkan generasi muda betapa indahnya keragaman budaya indonesia," ujar Renny Anjani yang merupakan penggagas sekaligus ketua pelaksana kegiatan flashmob seperti rilis yang diterima Optika, Rabu (27/10/2021). Selain itu Renny juga mengatakan dalam pidato pembukaannya, bahwa keberagaman budaya adalah berkah yang luar biasa dari Allah SWT untuk bangsa Indonesia yang harus dijaga dan dilestarikan.

Di tengah berlangsungnya flashmob tersebut, anggota DPRD Kota Surabaya Tjutjuk Supariono, tampak hadir untuk meramaikan acara.

"Yang harus diingat bahwa Sumpah Pemuda ini bukan hanya sekedar peringatan tahunan. Tetapi dengan adanya peringatan ini, anak-anak muda perlu untuk mengingat dan mengimplementasikan sikap toleransi dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya.

"Potensi anak muda saat ini sangat luar biasa dengan adanya internet dan digitalisasi. Jangan sampai potensi yang sudah baik ini kemudian diselipi oleh paham-paham radikal, sikap yang apatis serta acuh. Maka, saya berharap dengan terselenggaranya event ini, kemudian dapat memupuk rasa nasionalisme anak-anak muda, untuk Kota Surabaya yang lebih baik," imbuh anggota komisi D ini.

Dalam kesempatan itu, disampaikan pula harapan, Kota Surabaya harus menjadi kota yang anti intoleransi, menolak radikalisme. Sekaligus kota inklusi yang masyarakatnya menganggap semua warga mempunyai hak untuk diperlakukan sama dan tidak membeda-bedakan. Hal itu juga diperkuat dengan munculnya beberapa kawan-kawan disabilitas di atas panggung dan ikut menyanyikan lagu Satu Nusa Satu Bangsa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Flashmob ini diikuti setidaknya 100 peserta," kata Marina Lipesik, Sekretaris dalam kepanitiaan dan sekaligus didapuk sebagai MC di acara tersebut.

"Persiapan kami kurang dari 1 minggu, dadakan lebih tepatnya, tapi Puji Tuhan, Alhamdulillah, kegiatan ini dapat respon yang luar biasa dari teman-teman komunitas, suksesnya acara ini juga karena banyak orang baik membantu kami dengan memberikan support yang luar biasa seperti Sis Rarin Pramudya, Bro Tjutjuk Supariono, Pak Deddy dari Walubi dan juga teman-teman dari lintas agama, di injury time juga tiba-tiba ada sumbangan berupa Madu kemasan 1 kilogram untuk diberikan ke peserta yang memenangkan busana nasional terbaik, peserta flashmob terbaik dan teman-teman disabilitas, saya atas nama panitia menghaturkan terima kasih untuk seluruh partisipasi dari rekan-rekan semua," ujar Marina.

"Terus terang saya terharu, melihat semangat dan antusiasme dari kawan-kawan, event ini bukanlah sekedar kegiatan hura-hura tapi dibalik itu semua, kami ingin menjadi bagian dari perjuangan keberagaman dan anti intoleransi di Indonesia. Doakan semoga kami bisa membuat event yg lebih besar lagi dikemudian hari," lanjut Marina menutup keterangan pers-nya.

(Levi)

Editor : Pahlevi

Tag :

BERITA TERBARU