Evaluasi PPKM, Harga Tes PCR Jadi Rp 300 ribu

author optikaid

- Pewarta

Selasa, 26 Okt 2021 13:01 WIB

Evaluasi PPKM, Harga Tes PCR Jadi Rp 300 ribu

i

Evaluasi PPKM, Harga Tes PCR Jadi Rp 300 ribu

Optika - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan, kondisi pandemi Covid-19 di Tanah Air masih cukup baik.

"Pada tingkat yang jauh membaik. Kasus konfirmasi Indonesia dan Jawa Bali masing-masing telah turun hingga 98,9% dari kasus puncaknya 5 Juli yang lalu," bebernya dalam evaluasi  Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) via kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (25/10/2021).

Baca Juga: Meski PPKM Resmi Dicabut, Kota Malang Tetap Anjurkan Prokes

Namun, sambung Luhut, dari arahan yang disampaikan Presiden Jokowi pada rapat hari ini, Presiden mengingatkan agar terus waspada lantaran adanya peningkatan kasus di 105 kota/kabupaten seluruh Indonesia. Meski hal tersebut dinilai terkontrol dengan baik, namun pemerintah melihat adanya indikasi naik turun nya angka peningkatan kasus yang terkonfirmasi.

Presiden, lanjut Luhut, melihat mulai lemahnya pengawasan di lapangan, sehingga harus kembali dijaga dan dipertegas pengawasannya. "Kunci dari penyesuaian atau pelonggaran PPKM ialah manajemen pengawasan di lapangan," ungkapnya.

Ia berharap masyarakat bisa memaklumi bila pemerintah mengambil langkah-langkah ketat demi mencegah penularan Covid-19. Karena bila sudah menyebar, jelas Luhut, baru kemudian muncul keributan di tengah masyarakat.

"Lebih bagus kami sekarang melakukan ketat, tapi longgar. Semua industri kita kendalikan bisa 100% buka," terangnya.

Selain itu, Luhut juga menyampaikan arahan Presiden Jokowi agar harga tes PCR menjadi Rp 300 ribu. 

Baca Juga: Pemerintah Resmi Cabut PPKM, Kegiatan Keramaian Diimbau Tetap Patuhi Prokes

"Dan berlaku selama 3X 24 jam untuk perjalanan pesawat. Kami juga banyak mendapat masukan dan kritikan dari masyarakat terkait dengan kebijakan PCR ini. Mengapa kasus turun dan level PPKM sudah menjadi turun justru ditetapkan kebijakan PCR untuk pesawat," terangnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kebijakan harga tes PCR tersebut, kata Luhut, diberlakukan karena melihat risiko penyebaran dan mobilitas penduduk yang semakin meningkat dalam beberapa minggu terakhir.

"Sekali lagi kita tegaskan, kita belajar dari banyak negara yang melakukan relaksasi dan protokol kesehatan. Kemudian kasusnya meningkat, meski tingkat vaksinasi mereka jauh lebih tinggi dibandingkan Indonesia. Contohnya seperti di Inggris," ucapnya.

Baca Juga: Jokowi Cabut PPKM, Eri Cahyadi Ajak Masyarakat Kontribusi Percepatan Laju Ekonomi

Reporter: Uswatun Hasanah

Editor: Amrizal

Editor : Pahlevi

Tag :

BERITA TERBARU