Evaluasi dan Re-Thinking Timnas Indonesia vs Singapura

author Seno

- Pewarta

Kamis, 23 Des 2021 16:05 WIB

Evaluasi dan Re-Thinking Timnas Indonesia vs Singapura

i

FB_IMG_1640224445392

Optika.id - Setelah melakoni beberapa game. Akhirnya terbaca kelemahan Shin Tae-Yong (STY). Yakni strategi bunglonnya membawa bencana, seperti:

1. Starting line up ditampilkan dengan formasi 4-4-1. Formasi yang memaksa tim harus menyerang secara full time sedangkan kondisi tim yang hampir 85% pernah diturunkan semua oleh STY pada kondisi lelah, tanpa ada pemain segar baru. STY seharusnya memilih formasi yang lebih rasional dengan formasi ideal indonesia sejak uji coba sampai semifinal 4-3-3 sehingga tim tidak dipaksa posisi menyerang.

Pada posisi starting linep up, misal posisi yang tak tergantikan di timnas sehingga terlihat paling lelah dan tak mampu berbuat banyak adalah R. Kambuaya, Irfan Jaya, Pratama Arhan, Dewangga dan Witan Sulaeman. 5 orang pemain dalam kondisi lelah di tengah lapangan. Dan dipaksa pada permainan menyerang dan full ball positions.

2. Sejak timnas dipegang STY selalu punya ciri khas memasukkan dua orang refreshment di awal babak kedua. Akan tetapi kali ini, STY tidak memanfaatkan strategi refreshment babak kedua dengan baik. D.Setiawan yang notabene kondisinya tidak terlalu lelah malah diganti. Jika lini depan yang diganti yang tepat antara Irfan atau Witan. Lalu sama R.Ridho yang kondisinya tidak lelah malah diganti seharusnya R.Kambuaya yang lebih tepat diganti. Lalu R. Irianto yang dua partai sebelumnya pada posisi pemain pengganti dalam kondisi juga tidak lelah seharusnya malah R.Kambuaya yang kondisi sangat lelah. Begitupula malah kesalahan gimmick strategi H. Putra bisa menggantikan, lagi-lagi Witan/Irfan jaya malah Ezra yang diganti, dan penggantian Irfan Jaya sudah terlambat.

3. Keberpihakan wasit pada tuan rumah, dalam beberapa kali turnamen di Asean ataupun Asia Timur jauh, kejadian ini sudah beberapa kali terjadi. Tidak pada gelaran AFF Suzuki Cup 2020 ini saja. Panjang cerita yang beginian, dan belum pernah ada tindakan yang lebih serius di wilayah Asean terhadap wasit dan hakim garis yang bermasalah. Untuk leg kedua, STY dan timnas harus mampu antisipatif terhadap kondisi wasit dan hakim garis yang bisa dipastikan akan berpihak ke tuan rumah. Menghindarkan dari tackle keras di daerah sendiri, dan ketika dijatuhkan di daerah lawan pemain jangan mudah berpikiran itu pelanggaran.

4. Kedatangan STY ke timnas Indonesia sebenarnya membangun kondisi timnas jauh lebih modern dan visioner terhadap permainan sepak bola modern. Setiap pemain harus siap dalam kondisi apapun dan kapanpun untuk bermain. Dan tim juga setiap saat harus siap untuk bermain dengan pola atau strategi apapun yang telah disusun pelatih. Akan tetapi STY harus lebih jeli terhadap kondisi timnas indonesia khususnya terkait stamina yang menjadi kendala atau momok bagi Timnas Indonesia sejak 15 tahun belakangan ini belum sepenuhnya diperbaiki, sehingga Timnas Indonesia belum mampu menjawab keinginan STY yang sebenarnya adalah pelatih cerdas dan visioner.

5. Pada pertandingan leg kedua, mau tidak mau, seluruh evaluasi di atas harus segera dilakukan STY. Formasi starting line up harus kembali mempertimbangkan kondisi keseimbangan baik transisi menyerang ataupun bertahan opsi yang pernah disusun timnas sebelumnya adalah 4-3-3 atau 4-1-4-1. Pemilihan pemain yang tidak mungkin memperbaiki stamina dalam waktu singkat maka pemilihan pemain harus dengan mempertimbangkan faktor kelelahan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Saatnya optimalkan Yudo/Setiawan/Putra di lini depan, atau Egy Maulana Vikri yang bisa bermain di leg kedua.

Untuk lini tengah bisa optimalkan R. Irianto/F.Ariyanto/Rembiak dan sesekali mencoba V.Igbonefo untuk lini belakang. Dan STY mulai hati-hati untuk kebijakan dua refreshment saat babak kedua di leg kedua nantinya. Pasalnya, jika gagal maka babak kedua di leg kedua justru akan menjadi bencana bagi Timnas Indonesia. Itu sedikit evaluasi dan re-thinking evaluasi untuk leg kedua.

Oleh: Aven Januar (Pengamat Sepak Bola Nasional)

Editor: Amrizal

Editor : Pahlevi

Tag :

BERITA TERBARU