Dr Sholikh Al Huda: Urgen Dakwah Digital di Era Disrupsi Saat ini

author Aribowo

- Pewarta

Minggu, 27 Feb 2022 20:05 WIB

Dr Sholikh Al Huda: Urgen Dakwah Digital di Era Disrupsi Saat ini

i

Dr Sholikh Al Huda: Urgen Dakwah Digital di Era Disrupsi Saat ini

Optika.id. Dr Sholik Al Huda, dosen Universitas Muhammadiyah Surabaya, mengatakan bahwa kebutuhan dan pengembangan dakwah melalui teknologi digital sebagai hal yang urgen, uraiannya saat presentasi hasil risetnya tentang dakwah digital dalam acara The 4th Annual Conference for Muslim Scholars (AnCoMS) yang diselenggarakan di Surabaya, 24-27 Februari 2022.

Pendapat Huda dipresentasikan acara The 4th Annual Conference for Muslim Scholars (AnCoMS) yang diselenggarakan oleh Koordinator Perguruan Tinggi Agama Islam (Kopertais) Wilayah IV, tanggal 26-27 Februari 2022 di Surabaya. Acara itu diikuti sekitar 200 Sarjana Muslim dari berbagai Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) seluruh Indonesia. Hadir dalam acara penting itu adalah Menteri Agama RI (Gus Yaqut), Ketua Umum PBNU (KH.Yahya Staquf) dan Alisa Wahid (Gusdurian), Prof Zainul Hamdi (Guru Besar UINSunan Ampel Surabaya).

Baca Juga: Dorong Ekonomi Berkeadilan, KPPU Kolaborasi dengan Muhammadiyah

Acara konferensi ke 4 sarjana Muslim kali ini mengambil tema Exporting Indonesias Moderate Islam : Regional, Peace & Harmony. Acara diselenggarakan model seminar bertema. Makalah yang diseminarkan adalah makalah yang telah diseleksi dan disetujui oleh Tim dan kemudian diseminarkan pertema. Kali acara ini dilaksanakan oleh Kopertais 4 Wilayah Surabaya bertempat di Amphiteather room, lantai 2 Twin Towers Building, UIN Sunan Ampel Surabaya Jl. Jenderal A. Yani 117 Surabaya dan Premier Place Hotel, Jalan Raya Juanda 73, Sidoarjo, Indonesia. Kamis-Sabtu, (24/02/2022)

Menurut Huda, di era Disrupsi merupakan era dimana teknologi informasi dengan basis internet sebagai media katalisator perubahan yang serba cepat dan masif sehingga sering menjadikan kegoncangan  shock culture di masyarakat. Pola perubahan masyarakat di atas (serba  teknologi informasi) menjadikan pola baru dalam relasi sosial, budaya dan keagamaan (termasuk dalam komunikasi dakwah) di masyarakat, yang serba digital berbasis internet.

Pola sosialisasi dan komunikasi yang serba digital di masyarakat, juga menyasar pada pola komunikasi dakwah keagamaan. Era perkembangan ini mendesak Muhammadiyah mengambil arah dakwah digital. Dakwah digital ini telah menjadi tren dan pola baru dalam perkembangan dakwah Muhammadiyah.

Pola dakwah digital ini merupakan bagian dari perkembangan dari pola dakwah konvensional Muhammadiyah yang lebih menekankan ketemu langsung jama'ah secara masif seperti Pengajian, Majelis Taklim dan sebagainya. Berkembang Pada pola dakwah digital Muhammadiyah, yaitu pola komunikasi dakwah yang mengajarkan ajaran Islam Mazhab Muhammadiyah disampaikan melalui media teknologi informasi berbasis internet atau media sosial (medsos).

Pola dakwah digital Muhammadiyah di era teknologi informasi menunjukkan tren dan perkembangan positif. Perkembagan tersebut terpotret pada 2 (Indikator) sebagai temuan riset:

Pertama: Situs Dakwah Digital di komunitas Muhammadiyah mulai tumbuh subur.

Baca Juga: Menghimpun Sumber untuk Menulis Sejarah Muhammadiyah

Seperti situs digital yang resmi dibuat oleh Persyarikatan:, muhammadiyah.or.id, pwmu.co, suaramuhammadiyah.id, klikmu.co, suaraaisyyah.co, tarjih.or.id, khittah.co, IMM.or.id dan sebagainya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Adapula situs dakwah digital yang dibuat oleh komunitas yang secara ideologi dan agenda dakwah ketemu dengan Muhammadiyah mereka ini adalah mantan aktivis Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM), seperti: ib.times.id, insid.id, rahma.id, jibpost.id, madrasahdigital.co, genital id, pucukmerah.id, santrishabran.net dan sebagainya.

Kedua: Narasi ideologi dakwah digital Muhammadiyah mengusung dua ideologi, yaitu:

1) Narasi ideologi moderasi Islam berkemajuan. Narasi ini merupakan komitmen Muhammadiyah untuk menghadirkan dan menyebarkan karakter Islam yang damai, toleran dan rahmatalilalamin. Sebuah model Islam tengahan yang mengedepankan pola keIslaman yang tasamuh, tawazun, ta'dul, tawasuth.

Baca Juga: Muhammadiyah Perlu Mengukir Sejarah

2) Narasi ideologi jurnalisme sehat. Narasi ini merupakan komitmen dakwah digital Muhammadiyah menghadirkan iklim jurnalisme yang bebas, bener, dan bertanggungjawab berbasis nilai-nilai Islam dan kemanusiaan. Sebagai bagian dari melawan jurnalisme rendah yang penuh dengan narasi diskriminasi, intoleransi, radikalisme, pornografi dan hoax. Dimana saat ini sedang membanjiri ruang digital publik di masyarakat.

Hasil riset di atas merupakan bagian dari program Hibah RISETMU Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah tahun 2021. Riset ini dilakukan tim riset, dengan Ketua Tim Riset Dr. Sholikhul Huda, M.Fil.I (Dosen Prodi Studi Agama-Agama FAI dan Sekretaris Direktur Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surabaya), anggota tim Maulana Mas'udi LC, M.Pd.I (Dosen Prodi Studi Agama-Agama lukisan Al Azhar University) selama 8 bulan. Dengan judul "Dakwah Digital: Perkembangan Pola Komunikasi Dakwah Muhammadiyah Pada Jejaring Sindikasi MEDIAMU Era Revolusi Industri 4.0".

Aribowo

  1. Editor Amrizal Ananda Pahlevi

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU