Diduga Berasal dari Hewan, Virus Baru Langya ini Muncul di Wilayah China

author Seno

- Pewarta

Jumat, 12 Agu 2022 02:16 WIB

Diduga Berasal dari Hewan, Virus Baru Langya ini Muncul di Wilayah China

i

Screenshot_20220811-190432_Docs

Optika.id - Terdapat pasien positif virus baru Langya di Provinsi Shandong dan Henan, diketahui memiliki riwayat kontak dengan hewan sebelum terinfeksi. Penularan virus Langya ini sudah menginfeksi 35 pasien di China.

Menurut The Global Times, Kamis (11/8/2022), Virus Langya ditemukan di sampel swab tenggorokan pasien yang memiliki riwayat kontak dengan hewan dalam waktu dekat. Sebelum itu, sebanyak 35 orang di dua provinsi di China diketahui terinfeksi virus Langya.

Baca Juga: Kompetisi Kembali Dimulai, Aremania Pilih Boikot Lanjutan Liga 1

Informasi ini disampaikan melalui New England Journal of Medicine (NEJM) oleh peneliti dari China dan Singapura.

Gejala Virus: Studi tersebut mengungkapkan, orang-orang yang terinfeksi dilaporkan memiliki gejala demam, kelelahan, batuk-batuk, anoreksia, nyeri otot, dan muntah-muntah. Selain itu, sebanyak 26 dari 35 kasus infeksi Langya mengalami gejala mual dan pusing.

Tak hanya itu, seorang yang terinfeksi virus Langya akan mengalami penurunan sel darah putih, jumlah trombosit rendah, gagal hati dan gagal ginjal. Meski begitu, masih belum jelas apakah virus Langya dapat ditularkan dari hewan ke manusia.

Infeksi Manusia: Termasuk dalam kelompok henipavirus, diketahui virus Langya dapat menginfeksi manusia. Virus ini biasanya dibawa oleh hewan yakni kelelawar buah.

Henipavirus dapat menimbulkan gejala berar pada hewan dan manusia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kelompok tersebut juga masuk dalam kelompok keamanan biologis Level 4. Virus tersebut memiliki tingkat kematian dari 40 hingga 75 persen.

Baca Juga: Generasi Baru Toyota Resmi Meluncur, Kijang Lawas Alami Kenaikan Harga

Sampai saat ini, dunia belum memiliki vaksin untuk infeksi akibat henipavirus. Perawatan yang diberikan merupakan perawatan suportif untuk berbagai gejala dan dilakukan oleh dokter dan profesional medis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tak Berdampak Fatal: Meski demikian, seorang profesor dari Program Penyakit Menular di Duke-NUS Medical School, Wang Linfa, menuturkan kasus infeksi virus Langya sejauh ini tidak berdampak fatal atau sangat serius. Virus Langya ini muncul dengan sendirinya dikala dunia masih berkutat dengan penyebaran virus corona du.

Wakil kepala dokter di Departemen Penyakit Infeksius Rumah Sakit Huashan, Wang Xinyu, menilai bahwa virus corona bukanlah satu-satunya virus yang dapat menyebabkan pandemi.

"Corona tidak akan menjadi penyakit infeksius terakhir di dunia, mengingat penyakit menular bakar nantinya akan membawa dampak yang lebih besar dalam kehidupan sehari-hari manusia," pungkasnya.

Baca Juga: Sindikat Pembuatan Uang Palsu Senilai Rp 2,3 Miliar, Polisi Tangkap 2 Orang Pelaku

Oleh: Firtian Ramadhani

Editor: Pahlevi 

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU