Optika.id. Surabaya. Perkembangan kehidupan di Rusia saat ini relatif sama dengan negara Eropa Barat. Pola kehidupan masyarakat serba modern dan terbuka. Sebagian besar kehidupan di Rusia sudah menggunakan teknologi digital. Apalagi di kota besar macam Moscow dan St Petersburg.
“Semuanya serba digital saat ini. Berbagai bidang kehidupan pakai gadget,” tutur Joaquim Rohi. Inyo (sapaan akrabnya) adalah Arek Suroboyo yang sedang studi di Politologia, RUDN (Rossiysskiy Universitet Druzhby Narodov – Universitas Persahabatan Bangsa-Bangsa Russia) University, Moscow. Dulu, bernama Universitas Patrice Lumumba, yang dibangun untuk menampung mahasiswa dari negara-negara Asia, Afrika, dan Amerika Latin yang baru merdeka. RUDN juga membidani pembangunan Rumah Sakit Persahabatan di Jakarta.
Inyo mengisahkan gampangnya kehidupan sehari-hari di Moscow. Jika ingin mengelilingi Moscow, melihat ibu kota Rusia dari pinggir atau tengah kota bisa pakai bus, trem (Light Rail Transit atau LRT), dan kereta api bawah tanah. Pembayarannya melalui kartu atau hp (hand phone atau mobile). Orang melakukan pembayaran dan top up saldo, juga membayar bus-trem dengan tapping(ketukan atau gesek), melalui hp. Mesin pembayaran sensitif, jadi tapping kartu dan gadget tak perlu menempel pada mesin atau contactless.
Bagi pengguna kereta bawah tanah (Metro), ada perbedaan tarif antara pengguna tiket sekali jalan (karcis merah – 57 Rubel sekali jalan) dan Troika (kartu isi ulang – 42 Rubel sekali jalan). Satu lagi, kartu khusus yang disebut Sosialnaya Karta, bisa dimiliki pelajar dan para pensiunan.
Sosialnaya Karta untuk Semua Transportasi Publik

Dengan kartu ini, orang bisa melakukan abonemen (685 Rubel per tanggal 1 hingga akhir bulan), untuk semua moda transportasi pbulik. Tentu saja lebih murah daripada model isi ulang Troika. Abonemen sebaiknya dilakukan di awal bulan, karena setiap tanggal 1 bulan baru, semua orang harus lakukan abonemen ulang.
Di Rusia sekolah dan Universitas melakukan kerjasama dengan Kantor Layanan Masyarakat – Mai Dokumenti (di Indonesia tak ada padanannya, meski mungkin layanan ini ada di PT Pos), yang ada di banyak tempat. Untuk mahasiswa, mereka melapor dan isi blanko di Mai Dokumenti. Lalu Mai Dokumenti akan menghubungi Universitas tempat kita terdaftar, jika semua beres, kita hanya akan menunggu kartu selesai dalam 2-3 minggu.
Jika ada administrasi yang harus dilengkapi, Mai Dokumenti akan memberi selembar dokumen untuk distempel oleh pihak Universitas, lalu pihak Universitas yang menghubungi Mai Dokumenti. Apa yang harus dilakukan mahasiswa kemudian? Tinggal menunggu kartu jadi. Sesederhana itu.
Sosialnaya Karta (Sosial Card) juga berlaku sebagai kartu diskon, selain kartu pelajar mahasiswa. Kartu pelajar dan atau mahasiswa yang dikeluarkan RUDN University, sebagaimana juga kampus lainnya, tak hanya berfungsi sebagai kartu akses asrama dan gedung kampus, tapi juga sebagai, Troika, ATM, dan kartu pembayaran di semua tempat belanja, dengan diskon khusus harga pelajar.
Untuk akses ke museum, konser, pameran misalnya, kita bisa mendapatkan diskon dengan menggunakan Kartu Mahasiswa. Bahkan bisa masuk Kebun Binatang Moskow dengan gratis dengan menunjukkan kartu ini. Padahal tarif masuk untuk umum sebesar 800 Rubel.
Orang Moscow mengisi Troika Card (TC) maksimal 3000 Rubel. TC semacam E-money khusus untuk transportasi Metro, Bus dan Trem di Rusia. Harga per perjalanannya bisa lebih murah dibanding beli tiket satuan (karcis merah). Pakai Troika Card sekitar 42 Rubel (sekitar Rp. 8.450), sementara beli tiket satuan sekitar 57 Rubel (sekitar Rp. 11.470) di Moscow. Dalam kurun 90 menit, jika kita pindah moda dari Bus ke Trem, dan sebaliknya, maka kita tak perlu membayar lagi, alias gratis.