Data Sementara: 13 Orang Meninggal, Ribuan Warga Mengungsi Akibat Erupsi

author Jenik Mauliddina

- Pewarta

Minggu, 05 Des 2021 21:44 WIB

Data Sementara: 13 Orang Meninggal, Ribuan Warga Mengungsi Akibat Erupsi

i

Dok: PWNU Jatim

Optika.id, Lumajang, - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letnan Jenderal TNI Suharyanto mengatakan, akibat erupsi Gunung Semeru di Provinsi Jawa Timur hingga Minggu, (5/12/2021) pukul 09.20 WIB telah menyebabkan 13 orang meninggal dunia.

"Dua dari 13 orang yang meninggal dunia berasal dari Curah Kobokan dan Kubuan di Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang," ujarnya.

Baca Juga: Etika Mengirim Undangan Online agar Rapi & Sopan

Letusan Gunung Semeru juga menyebabkan puluhan orang terluka dan harus menjalani perawatan di fasilitas kesehatan.

Menurut data BNPB, sebanyak 41 orang yang terluka telah mendapatkan penanganan awal di Puskesmas Penanggal dan kemudian dirujuk ke RSUD Haryoto dan Rumah Sakit Bhayangkara. Di samping itu, ada 40 orang yang dirawat di Puskesmas Pasirian, tujuh orang di Puskesmas Candipuro, serta sepuluh orang di Puskesmas Penanggal.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang dan tim gabungan masih melanjutkan upaya untuk mengevakuasi warga yang terdampak letusan Gunung Semeru dan mencari warga yang dilaporkan hilang akibat bencana tersebut

Dari informasi yang dihimpun, korban jiwa ditemukan di areal Jembatan Gladak Perak, Desa Curah Kobokan dan Dusun Kajar Kuning, Kecamatan Candipuro.

Diperkirakan ribuan warga terpaksa mengungsi ke berbagai lokasi. Seperti di Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Sebanyak 1.000 warga , mengungsi akibat erupsi Gunung Semeru. Warga lereng Semeru tersebut mengungsi ke tujuh titik pengungsian yang tersebar. 

Staf Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kecamatan Pronojiwo, Arto Widodo mengatakan bahwa ada beberapa titik lokasi terdampak paling parah akibat erupsi Gunung Semeru.

Baca Juga: Pagi Ini, Gunung Semeru Erupsi dan Awan Panas Setinggi 1 Kilometer

Yaitu Dusun Curah Kobokan, Dusun Kamara, Dusun Sumbersari, kesemuanya berada di Desa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Paling parah adalah Dusun Curah Kobokan, tidak bisa terakses karena Jembatan Gladak Perak terputus. Ini satu Desa Supiturang. Untuk jumlah pengungsi sebanyak 1.000 orang, yang disebar di tujuh titik pengungsian," ujarnya, Minggu (5/12/2021) dini hari.

Arto menegaskan hingga saat ini belum ada suplai bantuan dari Lumajang karena akses jembatan Gladak Perak terputus. Sehingga jangkauan menuju Pronojiwo hanya dapat melalui wilayah Kabupaten Malang.

"Bantuan dari Lumajang terputus total, karena jembatan Gladak Perak terputus. Jadinya untuk memenuhi kebutuhan dilakukan semampunya. Yang sangat dibutuhkan makanan," tegasnya.

Baca Juga: Menggali Isu Lokal yang Terpendam Kampanye Caleg

Reporter: Jeni Maulidina

Editor: Amrizal

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU