Cuaca Buruk dan Tanah Panas Jadi Hambatan Evakuasi Korban

author Jenik Mauliddina

- Pewarta

Rabu, 08 Des 2021 17:20 WIB

Cuaca Buruk dan Tanah Panas Jadi Hambatan Evakuasi Korban

i

Dok: ist. Basarnas

Optika. Id, Lumajang - Pencarian korban hilang akibat awan panas dan guguran Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, terus dilakukan. Kondisi tanah yang masih panas menjadi kendala Tim gabuan dilapangan.

Komandan Posko Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru yang juga Danrem 083/Baladhika Jaya Kolonel Infanteri, Irwan Subekti dalam konferensi pers yang diikuti secara daring menjelaskan, saat ini pihaknya akan menfokuskan pencarian di Kampung Renteng dan Curah Kobokan, yang merupakan daerah terdampak paling parah bencana Gunung Semeru.

Baca Juga: Menggali Isu Lokal yang Terpendam Kampanye Caleg

"Kendalanya, tanahnya masih dalam kondisi panas, jadi alat berat pun tidak berarti untuk pencarian ,Begitu pula dengan lahar panas yang tiap saat juga dapat pengaruh dari atas, dari arus Sungai Kobokan," ujarnya, Rabu (8/12/2021). 

Ia menambahkan, situasi di lereng Gunung Semeru masih ada peningkatan tanda-tanda letusan, yang perlu kewaspadaan tinggi. Waktu pencarian dilakukan pada pagi hingga sore hari dengan memperhatikan situasi cuaca di Kabupaten Lumajang, mengingat saat ini setiap sore turun hujan, sehingga berpengaruh pada proses pencarian.

Bersama warga di lokasi, Langkah pencarian korban ke depan masih dilakukan secara manual dengan penciuman dan penglihatan, alat berat, maupun dilakukan .

"Pencarian sudah sampai hari keempat. Kita diberikan waktu satu minggu untuk pencarian secara optimal," ujar Irwan.

Ia mengatakan, karena cakupan luas guguran Gunung Semeru melebar dan pasirnya panas, tindakan pencarian dan penyelamatan masih dilakukan secara terbatas.

Baca Juga: Merapi Muntah Lagi, Kini Warga Diimbau Menjauh Dari Lokasi Bahaya

pada saat  Presiden Joko Widodo meninjau lokasi pengungsian terjadi letusan sebanyak dua kali pada pagi hari. Namun, peristiwa tersebut tidak begitu berdampak pada objek pencarian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam bencana awan panas guguran Gunung Semeru, saat ini dilaporkan 34 orang meninggal dunia dan 22 orang dinyatakan hilang, sebanyak 5.205 unit terdampak. Dan 4.250 orang mengungsi. 

Baca Juga: Polres Lumajang Patroli, Antisipasi Balap Liar

Reporter: Jeni Maulidina

Editor: Amrizal

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU