Optika, China – China dilaporkan juga mengalami ‘resesi seks’ sama halnya dengan yang terjadi di Singapura. Hal ini dikarenakan dalam satu dekade telah menunjukkan bahwa kelahiran di China turun ke tingkat terendah sejak tahun 1960-an.
Selain itu, hasil dari sensus China yang dirilis pada bulan Juli lalu menunjukkan sekitar 12 juta bayi lahir tahun lalu.
Sebagai informasi, resesi merupakan istilah ekonomi untuk pertumbuhan negatif dua kuartal berturut-turut dalam satu tahun.
Berikut sederet fakta ‘resesi seks’ di China dikutip dari laman BBC, Minggu (3/10/2021):
1. Populasi menyusut
Survei yang dilakukan oleh otoritas China dalam satu dekade menunjukkan tingkat pertumbuhan penduduk China selama dekade terakhir adalah yang terendah sejak 1960-an.
Populasi yang menyusut bermasalah dikarenakan struktur usia yang terbalik, dengan lebih banyak orang tua daripada usia muda.
Ketika hal tersebut terjadi, tidak akan ada cukup pekerja di masa depan untuk mendukung orang tua, dan kemungkinan ada peningkatan permintaan untuk perawatan kesehatan dan sosial.