Capres 2024: Ganjar-Erick VS Prabowo-Puan atau Ganjar-Erick, Prabowo-Puan, dan Anies-AHY?

author optikaid

- Pewarta

Minggu, 28 Nov 2021 22:08 WIB

Capres 2024: Ganjar-Erick VS Prabowo-Puan atau Ganjar-Erick, Prabowo-Puan, dan Anies-AHY?

i

Capres 2024: Ganjar-Erick VS Prabowo-Puan atau Ganjar-Erick, Prabowo-Puan, dan Anies-AHY?

Optika.id. Surabaya. Erick Thohir, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), mulai mencitrakan dirinya sebagai pejabat peduli rakyat dengan mengekspose videonya saat ke toilet umum di SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) disuruh bayar. Di video itu Thohir tampak kecewa dengan PT Pertamina dan segera memerintahkan agar Pertamina mengratiskan semua toilet di SPBU.

Sebelumnya anggota DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) dari PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan), Said Abdullah, menyindir seorang menteri mejeng di ATM (automatic teller machine atau anjungan tunai mandiri) bank-bank BUMN, kepada wartawan, Selasa (9/11/2021).

Baca Juga: Mahfud Lepas Jabatan, TKN Ingin Prabowo Tetap Jadi Menhan

Menurut kubu Thohir video di ATM bank BUMN dalam rangka mensosialisasikan program AKHLAK. AKHLAK itu singkatan dari Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Program AKHLAK itu sedang dikerjakan BUMN saat ini hingga akan datang.

Kecemburuan PDIP terhadap Erick Thohir
Sindiran Abdullah merupakan sinyal kecemburuan anggota PDIP terhadap Thohir. Thohir adalah orang luar PDIP, tetapi memperoleh peran besar dan vital dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mulai menjadi Ketua Tim Pemenangan Jokowi 2019, Ketua Indonesia Asian Games Organizing Committee (INASGOC) 2018, dan Menteri BUMN dengan perannya yang besar

Ada dugaan kuat Thohir merupakan salah satu tokoh yang menjadi radar Jokowi untuk cawapres 2024. Aktifnya Thohir dalam memasarkan dirinya akhir-akhir ini tampaknya sinyal adanya kesempatan untuk berperan dalam pilpres 2024. Persoalannya, dimanakah posisi Thohir dalam pilpres 2024?

Prabowo Masuk atau Andika Perkasa?

Jika memegang hasil 3 tokoh dengan elektabilitas tertinggi dari berbagai Lembaga survei maka nama Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan merupakan 3 pilar capres 2024. Prabowo dengan elektabilitas tertinggi (22,7% oleh Indonesia Survey Center) bakal diusung Partai Gerindra untuk capres 2024. Sementara ini isu yang beredar kuat bakal ada koalisi antara PDIP dan Gerindra. Berarti Prabowo dan Puan sebagai capres dan cawapres 2024.

Jika perkembangan 2 tahun ke depan elektabilitas Prabowo stagnan maka sangat besar kemungkinanya PDIP tidk mengambil Prabowo sebagai capresnya. Di sisi lain jika isu Puan harus maju dari PDIP, baik sebagai capres atau cawapres, maka Ganjar pasti tidak mungkin diusung oleh PDIP.

Jika dalam 1 tahun mendatang ada sinyal bagus untuk elektabilitas Jenderal TNI-AD Andika Perkasa bakal potensial diusung PDIP sebagai capres atau cawapres dari PDIP. Berarti Ganjar harus diusung parpol lain untuk menjadi capres 2024. Sangat besar kemungkinan Ganjar diusung Partai Golkar sebagai capres 2024 untuk pasangan dengan Airlangga Hartarto.

Golkar Tidak Mau Erick Thohir

Golkar pasti tidak mau mengusung Ganjar tanpa menjadikan Airlangga cawapresnya Ganjar. Jika Jokowi ingin mengusung Thohir maka harus buat koalisi di luar Golkar. Bisa koalisi PKB, PPP, dan Nasdem untuk mengusung Ganjar-Thohir. Golkar tidak mungkin mengusung Ganjar-Thohir sementara Airlangga Hartato di singkirkan

Kalua skenario terakhir ini yang terjadi maka Anies bisa punya kesempatan maju sebagai capres 2024. Koalisi PKS, PD, dan PAN bisa terjadi. Atau malahan terjadi koalisi Golkar, PKS, dan PD, untuk mengusung Anies-Airlangga. Berarti PAN bisa merapat ke Ganjar atau Anies. Jika megikuti pernyataan Zulkifli Hassan sejak PAN masuk koalisi Pemerintah maka PAN akan masuk ke koalisi Jokowi. Berarti PAN merapat ke Ganjar.

All Jokowis Men dan PDIP

Tampaknya Jokowi dan koalisinya tidak mungkin mengambil skenario ke3 ini: Prabowo/Andika Perkasa-Puan, Ganjar-Thohir, dan Anies-AHY/Airlangga. Tampaknya ada upaya proses pengguntingan terhadap Anies dikerjakan sangat sistematis hingga hari ini. Jika Anies berhasil tergunting maka sangat besar kemungkinan hanya ada 2 pasangan calon yang dua-duanya adalah all Jokowis men dan PDIP. 

Baca Juga: Prabowo Sindir Anies dan Ganjar Soal Pertahanan: Jangan Menyesatkan, Memprovokasi, dan Menghasut

Baik yang diusung PDIP dengan Puannya maupun Ganjar dengan Airlangga atau Thohir semuanya berada dalam genggaman Jokowi dengan kru Istananya, Megawati dengan PDIPnya, pengusaha nasional maupun internasional yang selama ini menjadi back up rezim Jokowi, institusi kepolisian, TNI, dan koalisi parpol besar dalam Parlemen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kunci Kecilnya Pada PAN

Kunci kecilnya sebenarnya ada pada PAN. Jika Zulhas (sapaan Zulkifli Hassan) ditetapkan sebagai menteri dalam reshuffle kabinet Jokowi akan datang maka agak susah bagi Zulhas untuk mengulangi momentum menjelang penetapan capres 2019. 

Saat menjelang pilpres 2019 PAN yang masuk koalisi rezim Jokowi tiba-tiba bisa mendukung capres Prabowo-Sandiaga Uno meskipun dengan konsekuensi menterinya dari PAN harus ke luar dari kabinet Jokowi. Jika Zulhas menjadi menterinya Jokowi dalam reshuffle nanti maka peristiwa 2019 bisa dinetralisir oleh Jokowi.

Dasar pemikiran ini yang mengubah rencana awal memasukkan Soetrisno Bachir sebagai menteri dalam reshuffle kabinet akan datang.  Rencana ini konon berubah, akhirnya memasukkan Zulhas menjadi menteri dalam reshuffle akan datang. 

Kita lihat saja, jika Zulhas menjadi menteri maka tipis harapan Anies maju dalam pilpres 2024. Surya Paloh memang beberapa kali menunjukkan sinyal mengambil Anies dalam pilpres 2024, namun pola hubungan emosional antara Paloh dan Jokowi bisa mengubah sikap Paloh. Tampaknya agak susah Paloh menolak keinginan Jokowi.

Oposisi Tinggal PKS dan PD

Baca Juga: Prabowo Sebut Tanpa Kekuatan Militer, Bangsa Akan Dilindas Seperti Gaza

Jika skenario terakhir yang terjadi maka oposisi tinggal PKS dan PD dan mereka tidak cukup syarat untuk mengusung Anies sebagai capres dalam presidential threshold 20%. Yang bisa mencalonkan pasangan presiden - wakil presiden hanya partai politik atau koalisi partai politik hasil pemilu 2019 yang mendapat kursi 20 persen di DPR atau 25 persen suara pemilih nasional. Yang memenuhi syarat itu hanya PDIP. Partai-partai lain harus koalisi.

Kekuatan koalisi Jokowi-Istana dan Megawati PDIP sangat besar. Kekuatan di DPR sebanyak 82% di bawah kekuasaan Istana dan Megawati-PDIPnya. Koalisi besar ini diback up oleh institusi kepolisian, TNI, pengusaha besr, dan media massa mainstream. Kekuatannya sama dengan jaman rezim Soeharto.

Kekuatan koalisi besar ini sedang menyiapkan personalia kepala daerah sebanyak 271 orang yang akan berakhir masa jabatannya ditahun 2022. Mereka bakal digantikan oleh pejabat birokrasi, TNI, polisi, dan sebagainya yang ditunjuk langsung oleh Pemerintah. Artinya infra struktur birokrasi daerah dan politik daerah telah ditata sepanjang 2022-2023.

Tulisan di atas merupakan hasil diskusi Aribowo dan Abdul Aziz Bersama Tim Ahli Optika.id

Editor: Rizal Ananda Pahlevi

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU