Capai 38 persen, Angka Anak Stunting di Bangkalan Tertinggi Kedua di Jatim

author Jenik Mauliddina

- Pewarta

Selasa, 15 Mar 2022 12:46 WIB

Capai 38 persen, Angka Anak Stunting di Bangkalan Tertinggi Kedua di Jatim

i

Foto ilustrasi (UNICEF/2020/Fauzan Ijazah)

Optika.id, Bangkalan - Sebanyak 38 persen anak di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur mengalami stunting atau gangguan pertumbuhan anak akibat kekurangan gizi. Hal ini berdasarkan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) terbaru.

Kepala Dinas Kesehatan, Sudiyo mengungkapkan, Survei itu dilakukan pada 33 lokasi khusus (Lokus) yang ada di Bangkalan. Menempatkan angka stunting kabupaten itu menjadi tertinggi nomor dua di Jawa Timur, setelah Lumajang.

Baca Juga: BKKBN: Seluruh Pemda se-Indonesia Wajib Terlibat Tangani Stunting

 Survei itu melibatkan 300 sample dan hasilnya sebanyak 38 persen mengalami stunting, tuturnya, Selasa (15/3/2022).

Meski begitu, ia menyebut angka itu berbeda dengan jumlah data di bulan timbang balita yang dilakukan setiap Februari hingga Agustus. Dari data tersebut, diperoleh angka 4,7 persen. Jumlah itu diakui sebagai angka riil stunting di Bangkalan.

Kalau angka riil sesuai dengan pencatatan di lapangan itu sebanyak 4,7 persen dari 62 persen data timbang balita yang sudah dilaporkan. Sedangkan 38 persen balita belum tertimbang karena beberapa faktor salah satunya pindah tempat, tambahnya.

Namun ia menyebut, saat ini angka stunting di Indonesia masih menggunakan hasil dari SSGBI. Sehingga, banyak program yang diterapkan untuk pengentasan stunting di Bangkalan. 

Baca Juga: Bupati Lamongan Launching Ferrameg Untuk Cegah Stunting

Upaya terus kami lakukan dan setiap tahunnya berangsur menurun untuk jumlah stunting di Bangkalan, jelasnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Mantan Kepala Puskesmas (Kapus) Blega ini juga menyampaikan, program penurunan prevalensi stunting ini tugas bersama. Sehingga setiap instansi melakukan program penurunan stunting sesuai dengan masing-masing bidang.

Kalau kami melakukan banyak hal, salah satunya pendampingan pada balita. Yang secara teknis dilakukan oleh bidan desa serta beberapa pihak yang telah ditunjuk di 16 lokus, tandasnya.

Baca Juga: BKKBN Masih Optimis Penuhi Target Angka Stunting Turun

Reporter: Jenik Mauliddina

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

Tag :

BERITA TERBARU