BMKG Wanti-Wanti Informasi Kebencanaan, Tegaskan Hanya Datang dari Instansi Resmi Pemerintah

author Uswatun Hasanah

- Pewarta

Rabu, 23 Nov 2022 22:18 WIB

BMKG Wanti-Wanti Informasi Kebencanaan, Tegaskan Hanya Datang dari Instansi Resmi Pemerintah

i

963171009

Optika.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menekan bahwa informasi resmi terkait kebencanaan hanya bersumber dari instansi resmi pemerintah saja.

"Saat ini mulai bertebaran berita bohong (hoaks) yang mengatasnamakan BMKG, mohon warga Cianjur dan sekitarnya jangan mempercayainya," ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (23/11/2022).

Baca Juga: Cuaca Ekstrem: BMKG Ingatkan Masyarakat Jawa Timur untuk Waspada

Adapun informasi resmi kebencanaan dan bisa dipercaya kevalidannya hanyalah dikeluarkan oleh pihak yang berhubungan langsung dengan kejadian bencana di tempat tersebut misalnya BMKG, Basarnas, Tagana, BNPB, TNI/Polri, serta aparat pemerintah setempat yang terkait dengan hal tersebut.

Kemudian, terkait dengan kabar yang beredar mengenai pergerakan patahan atau sesar Cimandiri di daerah Sukabumi disusul dengan erupsi Gunung Gede, Daryono menegaskan bahwa hal tersebut merupakan kabar bohong semata.

"Pesan suara yang mengatasnamakan BMKG, bahwa akan terjadi gempa besar di Waduk Cirata adalah berita bohong," sambungnya.

Sampai saat ini, Daryono mengaku bahwa belum ada teknologi yang dapat secara akurat memprediksi kapan, apa, dimana, berapa dan bagaimana kekuatan gempa yang akan terjadi.

Baca Juga: Gempa dengan Magnitudo 4,2 Guncang Maluku Tenggara Barat

Di sisi lain, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Selasa (22/11/2022) sore telah mencatat ada sebanyak 268 korban yang meninggal akibat gempa di Cianjur, Jawa Barat. Dari 268 korban tersebut, sudah teridentifikasi identitasnya sebanyak 122 jenazah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kemudian BNPB juga mencatat, terdapat 151 korban hilang, dan masih dalam pencarian. Untuk korban luka-luka sebanyak 1.083 orang, jumlah pengungsi 58.362 orang.

Sementara kerugian materiel rumah rusak berat sejumlah 6.570 unit, rumah rusak sedang sejumlah 2.071 unit, rumah rusak ringan 12.641 unit. Data itu masih berkembang seiring dengan terus dilaksanakannya pendataan.

Baca Juga: Gempa Guncang Sukabumi!

Reporter: Uswatun Hasanah

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU