Berikut Cara Sukses dan Strategi Perang Konten Menjadi Spesialis Media Sosial

author Jenik Mauliddina

- Pewarta

Minggu, 24 Jul 2022 07:26 WIB

Berikut Cara Sukses dan Strategi Perang Konten Menjadi Spesialis Media Sosial

i

IMG-20220723-WA0007

Optika.id, Surabaya Menjadi seorang spesialis media sosial sukses di era digital, tentunya tidaklah mudah. Banyak yang dipersiapkan secara matang mulai dari perencanaan, konsep dan desain konten yang sangat menarik, hingga strategi dan evaluasi pemasarannya dalam menghadapi perang atau kompetisi konten kreatif di media sosial.

Utami Nandawati, seorang Social Media Specialist Bukalapak, sebuah media platform digital yang dikenal dalam bisnis jual beli online, berbagi pengalaman bagaimana cara dan strategi menjadi seorang Social Media Specialist beserta peluang karirnya di era digital media.

Baca Juga: Debat Capres Terakhir Bikin Rakyat Kena Prank Nasional

Nanda, sapaan akrab Utami Nandawati memaparkan, sederhanyanya Social Media Specialist adalah orang yang berada dibelakang layar yang bertanggungjawab dan pegang kendali untuk seluruh komunikasi di media social perusahaan product brand atau corporate brand.

Selain membuat konten, social media specialist harus pintar pintar mengatur berbagai strategi, menganalisa data semua channel media social, mengelola kampanye yang berjalan dan berkordinasi dengan tim lain. Selain itu, Social Media Specialist bertanggungjawab merancang strategi, komunitas, pengarahan kreatif, dan juga copywriting, papar Nanda, Sabtu (23/7/2022).

Dijelaskan Nanda, media social specialist bukan hanya unggah atau upload gambar dan konten konten lainnya beserta caption (narasi keterangan yang mendukungnya). Melainkan diantaranya harus pintar mengatur strategi, menganalisa data, serta mempunyai peran dan tanggungjawab besar untuk keberhasilan kontennya.

Jangan terlewatkan, seorang Social Media Specialist juga berinteraksi dengan followers, melakukan kolaborasi dengan KOL dan content creator, membuat report bulanan mengenai media sosial, dengan menggunakan tools/ dashboard analitik, serta memberikan rekomendasi strategi untuk bulan berikutnya di sosial media yang ditangani," imbuh Nanda

Penjelasan mendetail Utami Nandawati, Social Media Specialist Bukalapak tersebut, disampaikannya secara daring dalam sebuah webinar MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition) Event salah satu mata kuliah mahasiswa di peminatan Public Relations STIKOSA AWS, yang diselenggarakan secara hybrid, dengan tajuk Digital Era War as Social Media Specialist, di Ruang Multi Media kampus STIKOSA AWS, Sabtu (23/7/2022).

Selain itu, Dr. Jokhanan Kristiyono, ST.,M.Med.Kom., instruktur Analyst Digital Social Media Kementerian Komiinfo RI (Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia), yang juga berprofesi sebagai dosen desain grafis media digital STIKOSA AWS juga turut menjadi pembicara dalam acara webinar MICE Event : Digital Era War as Social Media.

[caption id="attachment_33485" align="alignnone" width="300"] Digital Social Media Analyst Kementerian Kominfo RI, Dr. Jokhanan Kristiyono, ST., M.Med.Kom., yang juga dosen Desain Grafis STIKOSA - AWS, sebagai salah satu narasumber Webinar "Digital Era War as Social Media Specialist"[/caption]

Sebagai spesialis analis media digital, Yo, sapaan akrab Jokhanan Kristiyono memaparkan, para social media specialist perlu memahami konsep, jenis dan karakteristik media sosial yang digunakannya, yang dapat memberikan dampak yang baik bagi semua pengguna social media.

Jadi pekerjaan dari teman teman spesialis media sosial itu berhasil membuat konten konten menarik dan memberikan dampak yang baik, dari bangun tidur sampai tidur lagi, ungkap Dr. Jokhanan Kristiyono dengan sedikit berkelakar.

Baca Juga: Kominfo Jatim dan Stikosa AWS Gelar Sosialisasi Literasi Digital Pemilih Gen Z

Yo menjelaskan, mengacu pada buku Andreas Kaplan dan Michael Haenlain, konsep media sosial adalah sebuah aplikasi berbasis internet yang dibangun atas dasar ideologi dan teknologi web 2.0, yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user generated content.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Lebih jauh Yo memaparkan, berdasarkan analisanya perkembangan media sosial dengan jenis jenis konten yang sering dibagikan, awal mulanya adalah konten yang bersifat menghibur, kemudian berkembang membuat kontrn kreatif yang bersifat inspiratif dan bersifat edukatif. Dan terahir belakangan konten konten yang dibuat bersifat berusaha untuk meyakinkan tentang sesuatu, diantaranya menciptakan brand produk maupun korporate.

Webinar mata kuliah mahasiswa MICE Event ini, diikuti sekitar 100 peserta luring di ruang Multi Media STIKOSA AWS dan ratusan peserta daring virtual dari mahasiswa STIKOSA AWS, juga para pelajar SMA dan sederajat se Surabaya dan sekitarnya, serta event ini dibuka oleh Ketua STIKOSA AWS Dr. Meithiana Indrasari, ST., MM.

Ketua STIKOSA - AWS mengaku bangga pada mahasiswanya, yang telah sukses menyelenggarakan acara ini, dan berhasil mencari supot finansial secara mandiri, serta berhasil mendatangkan peserta lainnya dari siswa SMA, SMK, dan MA se- Surabaya dan sekitarnya.

Saya apresiasi bangga mahasiswa mahasiswa saya saat ini terbukti berhasil mandiri menyelenggarakan event mata kuliah MICE ini, luapan kekaguman Dr. Mei, sapaan akrab Dr. Meithiana Indrasari, ST., MM, saat membuka

Baca Juga: Ada Topeng Bobrok dalam Pamer Kemesraan di Media Sosial

"STIKOSA AWS adalah pembentuk karakter jiwa digital entrepreneur. Mereka sanggup mencari sponsor, didukung 20 media partner, meyediakan konsumsi, voucher e wallet, menghadirkan para pelajar SMA sederajat, dan Kalo liat dari menu konsumsi yang sebanyak itu, nampaknya bathi anak2 ini. Jadi kalo ingin kuliah dan bathi, yaa di STIKOSA AWS," imbuh kekaguman Dr. Mei dengan canda kelakar khasnya.

Reporter: Jenik Mauliddina

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU