Bayang-Bayang Sentimen Rupiah yang Melemah

author Uswatun Hasanah

- Pewarta

Jumat, 04 Mar 2022 22:49 WIB

Bayang-Bayang Sentimen Rupiah yang Melemah

i

Bayang-Bayang Sentimen Rupiah yang Melemah

Optika.id - Menyambut perdagangan di hari Jumat (4/3/2022), rupiah diyakini masih berada dalam tren negatif. Sentimen eksternal dinilai akan menjadi pemberat dalam pergerakan rupiah hari ini.

Adapun menurut penjelasan dari Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA), David Sumual, saat ini sentiment konflik yang masih jadi perhatian utama para pelaku pasar adalah konflik dua negara antara Ukraina Rusia. Dia menyayangkan bahwa imbas tersebut berdampak negative ke rupiah karena para investor cenderung beralih ke asset yang safe haven (aman untuk investasi). Ini tercermin dari rally aset safe haven seperti dolar Amerika Serikat dalam beberapa hari terakhir.

Baca Juga: Ekonomi Indonesia Melemah di Tahun Pemilu?

Konflik ini juga memicu harga minyak dunia terus melonjak yang pada akhirnya akan mendorong kebutuhan impor Indonesia. Ini juga jadi sentimen negatif untuk rupiah dalam beberapa waktu ke depan, kata David dalam keterangannya kepada Optika.id, Jumat (4/3/2022)

Sementara itu, hal yang bisa menguntungkan Indonesia adalah lonjakan harga batubara yang berdampak positif pada ekspor negeri ini. David menilai jika hal tersebut memang menjadi katalis positif untuk rupiah secara jangka panjang. hanya saja, dia meyakini jika kenaikan harga minyak dan tekanan impor Indonesia secara jangka pendek akan membuat rupiah volatile (pergerakan yang terlalu tajam).

Dia memproyeksikan, rupiah akan bergerak pada rentang Rp 14.370 - Rp 14.430 per dolar AS untuk hari Jumat. 

Baca Juga: Masyarakat Diminta Lakukan Gaya Hidup Ramah Lingkungan Untuk Dukung Ekonomi Hijau

Pada perdagangan Kamis (3/3), rupiah ditutup melemah 0,38% ke Rp14.390 per dolar AS di pasar spot. Pelemahan juga terjadi di kurs Jisdor Bank Indonesia seiring mata uang Garuda ini ditutup di level Rp14.373 per dolar AS atau terkoreksi 0,16%.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Reporter: Uswatun Hasanah

Baca Juga: INDEF: Siapapun yang Jadi Presiden, Tak Boleh Setengah Hati Garap Ekonomi Biru!

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

Tag :

BERITA TERBARU