'Banyuwangi Mengajar' Masuk Nominasi Pelayanan Publik Terbaik

author optikaid

- Pewarta

Rabu, 06 Okt 2021 10:20 WIB

'Banyuwangi Mengajar' Masuk Nominasi Pelayanan Publik Terbaik

i

Dok : Humas Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.

Optika, Banyuwangi - Salah satu program inovasi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, yakni "Banyuwangi Mengajar" masuk nominasi TOP 30 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Jawa Timur  2021.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani menjelaskan,  program Banyuwangi Mengajar adalah upaya transformasi SDM. Menurutnya desa bukan hanya butuh dana, tapi juga butuh inspirasi yang bisa digerakkan oleh anak-anak muda.

Baca Juga: Sambut Peringatan Hari Kemerdekaan RI, Banyuwangi Gelar Festival Mural

"Program Banyuwangi Mengajar merupakan inovasi di bidang pendidikan untuk peningkatan kualitas SDM di desa-desa yang secara geografis sulit dijangkau. Setiap tahun, puluhan sarjana muda dikirim ke desa-desa dengan akses tersulit, dan wajib tinggal di sana selama satu tahun," kata Ipuk, sapaan akrabnya, secara langsung di hadapan dewan juri lewat pertemuan virtual, Selasa (5/10/2021).

Program Banyuwangi Mengajar yang digagas sejak 2015 ini, mengajak para lulusan perguruan tinggi untuk mengabdikan ilmunya dengan mengajar anak usia sekolah di wilayah pelosok dengan insentif bulanan secara khusus oleh pemkab setempat.

Hingga saat ini pemkab telah merekrut total sekitar 240 relawan sarjana muda untuk terjun dalam program Banyuwangi Mengajar. Mereka adalah para penerima program beasiswa Banyuwangi Cerdas yang telah menyelesakan kuliahnya.

"Ini salah satu solusi kami di tengah kurangnya tenaga pengajar di Banyuwangi. Kami mengajak anak muda yang notabene idealismenya masih tinggi untuk menularkan ilmunya kepada sesama, pasti ini merupakan pengalaman berharga bagi mereka," kata Ipuk.

Baca Juga: Gerakan Banyuwangi Belanja ke Pasar dan UMKM di "Tanggal Cantik", Apa itu?

Para relawan disebar di 24 sekolah, diantaranya 17 SD dan 7 SMP di kecamatan-kecamatan yang memiliki kawasan pegunungan, hutan, dan perkebunan dengan akses tersulit.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Salah satu Dewan Juri sekaligus Direktur The Jawa Pos Institute of Pro Otonomi, Dr. Rohman Budijanto mengatakan, program Banyuwangi Mengajar memiliki hasil sangat konkret.

Data angka putus sekolah di Banyuwangi, turun drastis dari 6,88 persen menjadi 0,02 persen, angka melanjutkan sekolah meningkat dari 57,82 persen menjadi 89,65 persen, angka kelulusan juga naik dari 92,5 persen menjadi 99,98 persen. Selain itu, angka pekerja anak juga terpantau turun dari 255 anak menjadi nol.

Baca Juga: Festival Mainan Tradisional Banyuwangi Sambut Hari Anak Nasional, Ada Jaranan Sampai Bedhil-bedhilan

"Meski demikian, semoga program ini ini tidak membuat perhatian pemerintah berkurang kepada anak-anak di wilayah perkotaan. Semuanya harus seimbang," ujarnya.  (Jeni/zal)

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU