Optika, Banyuwangi - Selain Pemerintah Kabupaten Lamongan, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, juga meraih penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) 2020 kategori Madya dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA).
APE merupakan penghargaan bagi kementerian/lembaga dan pemerintah daerah yang dinilai telah berkomitmen tinggi dalam upaya mewujudkan kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan, serta perlindungan dan pemenuhan kebutuhan anak. Penghargaan ini diserahkan Menteri PPPA, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, secara virtual, Rabu (13/10/2021).
Baca Juga: "Green Airport" Bandara Banyuwangi Sabet Penghargaan Arsitektur Tingkat Dunia
"Terima kasih kepada pemerintah pusat yang terus mengapresiasi program-program Banyuwangi. Penghargaan ini menjadi pemicu kami untuk terus berbuat lebih baik ke depannya," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Penghargaan APE dibagi empat kategori, yakni Pratama, Madya, Utama, dan Mentor. Kabupaten Banyuwangi sebelumnya berhasil meraih APE kategori Pratama pada 2019 dan kini naik menjadi kategori Madya.
Menurut Ipuk, penghargaan ini merupakan buah kerja keras seluruh pihak. Ia mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah berkolaborasi dengan pemerintah daerah dalam mewujudkan pembangunan yang responsif gender.
"Kesetaraan gender bukan persaingan laki-laki dan perempuan. Namun aksesibilitas yang sama terhadap sumber daya. Seperti halnya laki-laki, perempuan juga dapat berpartisipasi dan terlibat penuh dalam proses pembangunan. Inilah yang terus kami upayakan," tutur Ipuk.
Baca Juga: Sambut Peringatan Hari Kemerdekaan RI, Banyuwangi Gelar Festival Mural
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sosial PPKB Kabupaten Banyuwangi, Henik Setyorini menjelaskan bahwa Banyuwangi meraih penghargaan ini karena dinilai memiliki komitmen tinggi dalam mendukung pelaksanaan Pengarusutamaan Gender (PUG).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, Komitmen itu terlihat dari banyaknya keterlibatan kaum perempuan pada berbagai program dan kegiatan pemerintah, baik di level desa hingga kabupaten. Selain itu dari keberpihakan anggaran, APBD Banyuwangi mengalokasikan banyak anggaran untuk program pemberdayaan perempuan, ketahanan keluarga, dan perlindungan anak.
"Misalnya, membuka pelatihan kewirausahaan bagi perempuan hingga memberikan bantuan alat usaha produktif. Ini dalam rangka pemberdayaan kaum perempuan di Banyuwangi," kata Henik.
Baca Juga: Gerakan Banyuwangi Belanja ke Pasar dan UMKM di "Tanggal Cantik", Apa itu?
Ia menambahkan, saat ini Banyuwangi terus memperbaiki kinerja agar ke depan bisa meraih kategori Utama. Berbagai hal sudah disiapkan untuk penilaian tahun 2021.
"Yang disiapkan mulai meluncurkan inovasi Ruang Rindu (ruang pemberdayaan dan perlindungan ibu-anak) hingga menyiapkan fasilitator PUG, yang nantinya akan bertugas memfasilitasi OPD terkait program kesetaraan dan kleadilan gender," ujarnya. (Jeni/zal)
Editor : Pahlevi