Optika.id - Surabaya: Bagi kalangan anak muda tentunya sudah tidak asing lagi dengan julukan thrifting ataupun preloved, mereka sedang menggandrungi fenomena thrifting karena memang harganya sangat jauh berbeda dibandingkan harga aslinya.
Peminat thrift memang banyak disukai banyak orang, padahal di balik itu semua dikhawatirkan menimbulkan beberapa penyakit yang menyebabkan iritasi kulit yang paling ringan hingga yang paling berat yaitu menularkan penyakit herpes. Yaitu penyakit kulit yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini berupa gelembung cair seperti cacar pada kulit. Jika pakaian terkena gelembung cair yang pecah, maka dapat menularkan kepada orang lain yang juga akan memakai pakaian tersebut.
Baca Juga: Mengurai Dampak Jerat Fast Fashion yang Rusak Lingkungan Demi Gaya Hidup
"Di thrift tuh bisa nemuin baju yang bener-bener high quality dengan harga murah juga sih, walaupun bekas, bisa bantu kantong pelajar yang memang banyak gaya dan pengen high class, dan ga semua orang mampu barang branded baru" ujar Adelia (29/08/21)
Namun pakaian bekas yang tidak dicuci bersih pun bisa membahayakan kesehatan, karena bisa menular skin to skin contact.
Staf pengajar Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Jenderal Soedirman (Unsoed)/RSUD Prof Dr Margono Soekardjo, Ismiralda Oke Putranti mengatakan, produk thrift sangat bisa menyebabkan penyakit pada kulit. (dikutip dari kompas.com)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Berdasarkan hasil uji laboratorium yang dilakukan oleh kementerian, produk pakaian bekas impor mengandung banyak bakteri yang berbahaya bagi kesehatan, ungkap Widodo, Direktur Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen (SPK) Kementerian Perdagangan (Kemendag).
(Mei)
Editor : Pahlevi
